Pengertian Komunikasi Interpersonal Hakikat Kecerdasaan Komunikasi Interpersonal

t anggung jawab atasnya. Misalnya, dengan menggunakan kata „saya‟ dalam mengungkapkan perasaan atau pikiran.

b. Empati Emphaty

Menurut Rubin Martin mengenai empati, yaitu empati merupakan proses identifikasi untuk merasa seperti yang lain dengan menjadikan orang lain sebagai acuan dan bukan berdasarkan referensi pengalaman pribadi. Langkah pertama dalamm mencapai empati adalah menahan godaan untuk mengevaluasi, menafsirkan, dan mengkritik. Bukan karena reaksi ini salah melainkan semata-mata karena reaksi seperti ini seringkali mnghambat pemahaman. Fokus dari komunikasi adalah pemahaman. c. Sikap mendukung Supportiveness Sikap mendukung dapat terbentuk dari tiga hal, yaitu: 1 Deskriptif, dimana individu mempersepsikan sesuatu komunikasi sebagai permintaan dakan informasi atau uraian mengenai suatu kejadian tertentu dan tidak bernada menilai atau evaluasi. 2 Spontanitas, dapat membantu menciptakan suasana mendukung. Orang yang terus terang dan terbuka dalam mengutarakan pikirannya biasanya bereaksi dengan cara yang sama. 3 Provisionalisme, bersikap fleksibel dan berpikiran terbuka, bersedia mendengar pandangan yang berlawanan dan bersedia mengubah posisi jika keadaan mengharuskan agar dapat menciptakan suasana mendukung. Sikap provisional diperlukan karena apabila bersikap berlawanan, yaitu bersikap yakin dan tak tergoyahkan serta berpikiran tertutup, maka lawan bicara biasanya juga akan bersikap defensif. d. Sikap Positif Positiveness. Komunikasi antarpribadi terbina jika orang memiliki sikap positif terhadap diri mereka sendiri. Selain itu, perasaan positif untuk situasi komunikasi sangat penting untuk interaksi yang efektif. Akan menjadi tidak menyenangkan bila berkomunikasi dengan orang yang tidak menikmati interaksi, atau tidak bereaksi secara menyenangkan terhadap suasana interaksi. e. Kesetaraan Equality, seseorang mungkin lebih pandai, lebih kaya, lebih tampan daripada yang lain. tidak ada dua orang yang benar- benar setara dalam segala hal. Terlepas dari ketidaksetaraan ini, komunikasi antarpribadi akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya, masing-masing pihak harus mengakui bahwa mereka mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan.

C. Hakikat Layanan Bimbingan Klasikal

1. Pengertian Layanan Bimbingan Klasikal

Menurut Winkel dan Hastuti 2004 menjelaskan bimbingan klasikal merupakan istilah yang khusus digunakan di institusi pendidikan sekolah dan menunjuk pada sejumlah siswa yang dikumpulkan bersama untuk kegiatan bimbingan. Pengertian lain menyebutkan bahwa bimbingan klasikal adalah bimbingan yang berorientasi pada kelompok siswa dalam jumlahyang cukup besar antara 30-40 orang siswa satu

Dokumen yang terkait

Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning.

0 0 15

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan Experiential Learning untuk meningkatkan karakter bertanggung jawab.

0 0 193

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter proaktif

2 5 190

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter penerimaan diri dan sosial

0 3 164

Efektivitas pendidikan karakter entrepreneurship berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

1 2 197

Efektivitas pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 138

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter bergaya hidup sehat

0 0 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter kepemimpinan berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 8 152

Efektivitas implementasi pendidikan karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 2 135

Efektivitas implementasi pendidikan karakter daya juang berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 156