Tujuan Layanan Bimbingan Klasikal

developmental, sistematik, terstruktur, dan disusun untuk meningkatkan kompotensi belajar, pribadi, sosial dan karier. Layanan dasar guidance curriculum merupakan layanan yang terstruktur untuk semua peserta didik guidance for all, tanpa mengenal perbedaan gender, ras atau agama mulai taman kanak-kanak sampai tingkat SLTA disajikan melalui kegiatan kelas untuk memenuhi kebutuhan dalam bidang belajar, pribadi, sosial dan karier peserta didik. Dari pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa layanan bimbingan klasikal adalah layanan yang disusun dan dirancang sedemikian rupa untuk meningkatkan kompotensi belajar, pribadi, sosial dan karier peserta didik.

D. Hakikat

Experiential Learning 1. Pengertian Experiential Learning Experiential learning merupakan suatu proses belajar yang lebih mengaktifkan pembelajaran dengan membangun pengetahuan serta ketrampilan juga nilai dan sikap melalui pengalaman secara langsung Nasution, 2005. Experiential learning menekankan pada sebuah model pembelajaran yang holistik dalam proses belajar. Pengalaman memiliki peranan yang sangat penting dala proses belajarnya atau dengan kata lain pengetahun tercipta karena adanya transformasi dari pengalaman experience. Pengetahuan merupakan hasil perpaduan antara memahami dan mentransformasi pengalaman Kolb, 1984. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan papar di atas dapat disimpulkan bahwa experiential learning merupakan metode belajar yang melibatkan pengalaman langsung dalam proses belajar. Pengalaman langsung yang dialami oleh seseorang ketika proses belajar menciptakan dan membentuk pemahaman, pengetahuan, dan ketrampilan baru bagi seseorang.

2. Karakteristik Experiential Learning menurut Kolb

Terdapat lima karakteristik experiential learning menurut Kolb 2013 yaitu: a. Pembelajaran terbaik itu dipahami sebagai proses bukan hanya terbatas pada pengetahuan, belajar tidak berakhir pada hasil. b. Belajar adalah pengalaman membentuk kembali pengetahuan. pembelajaran difasilitasi oleh proses yang mampu membuat si pembelajar membangun gambaran mengenai keyakinan-keyakinan dan ide-ide terhadap satuan topik. Sehingga dapat dijelaskan, diujikan, dan diintegrasikan dengan ide-ide yang baru. c. Belajar membutuhkan resolusi dari konflik antara cara dialektikal yang bertentangan dengan adaptasi dunia. Konflik, perbedaan, dan ketidaksetujuan adalah yang menuntut proses belajar. Pergerakan ke belakang dan empat cara berlawanan antara refleksi, tindakan, perasaan, dan pikiran. d. Belajar adalah proses menyeluruh dari adaptasi. Belajar bukan hanya hasil dari kognisi tetapi keterlibatan yang terintergrasi pada

Dokumen yang terkait

Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning.

0 0 15

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan Experiential Learning untuk meningkatkan karakter bertanggung jawab.

0 0 193

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter proaktif

2 5 190

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter penerimaan diri dan sosial

0 3 164

Efektivitas pendidikan karakter entrepreneurship berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

1 2 197

Efektivitas pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 138

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter bergaya hidup sehat

0 0 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter kepemimpinan berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 8 152

Efektivitas implementasi pendidikan karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 2 135

Efektivitas implementasi pendidikan karakter daya juang berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 156