Tabel 3.11 Tabel Hasil Uji Normalitas Tes Tingkat Kecerdasan
Komunikasi Interpersonal
Pada tabel 3.11 hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,1280,05 dengan demikian sampel
penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Jika tinjauan dari hasil normalitas Shapiro-Wilk menunjukkan nilai signifikansi 0,0660,05
hal ini pun berarti sampel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
G. Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono 2013:333 mengatakan bahwa analisis data merupakan kegiatan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis
responden, mentabulasi data berdasarkan variabel seluruh responden, menyajikan tiap data valiabel yang diteliti, serta melakukan perhitungan
untuk menjawab rumusan masalah. Berikut rincian teknik analisis data penelitian ini.
1. Guna menganalisis rumusan masalah pertama dan kedua, peneliti menggunakan teknik analisis deskripsi dengan kategorisai distribusi
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk Statistic
Df Sig.
Statistic df
Sig. Pretest
.153 21
.200 .935
21 .173
Posttest .167
21 .128
.914 21
.066 a. Lilliefors Significance Correction
. This is a lower bound of the true significance.
normal. Tujuan dari kategorisasi adalah menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok terpisah secara berjenjang menurut suatu
kontinum berdasarkan atribut yang diukur Azwar, 2014:147. Kontinum jenjang pada penelitian ini adalah sangat rendah, rendah,
sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Kategorisasi ditentukan berdasarkan formula yang digambarkan pada tabel 3.11, sebagai berikut:
Tabel 3.12 Tabel Norma Kategorisasi
Keterangan: Skor maksimal teoritik : skor tertinggi yang diperoleh subjek penelitian
berdasarkan perhitungan skala. Skor minimum teoritik : skor terrendah yang diperoleh subjek penelitian
menurut perhitungan skala. Standar deviasi σsd : Luas jarak rentangan yang dibagi dalam 6 satuan
deviasi sebaran. µ mean teoritik : Rata-rata teoritik skor maksimum dan minimum.
Kategori di atas kemudian ditetapkan sebagai patokan dalam pengelompokan tinggi rendahnya tingkat kecerdasan komunikasi
interpersonal berdasarkan Skala Penilaian Diri Siswa dengan jumlah 25 item diperoleh unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut:
NormaKriteria Skor Kategori
+1,8
σ
μ Sangat Tinggi
+0,6 σ μ
≤ +1,8 σ
Tinggi -
0,6 σ μ
≤ 0,6 σ
Sedang -
1,8 σ μ
≤ -0,6 σ
Rendah
μ ≤ -1,8 σ
Sangat Rendah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tingkat Kecerdasaan Komunikasi Interpersonal Skor maksimum teoritik
: 4 x 25 = 100 Skor minimum teoritik
: 1 x 25 = 25 Luas jarak
: 100-25 = 75 Standar deviasi σsd
: 75 : 6 = 12.5 µ mean teoritik
: 100+25:2 = 64.5 Hasil perhitungan analisis data skor subjek disajikan dalam norma
kategorisasi tingkat kecerdasan komunikasi interpersonal siswa kelas VII SMP Negeri 3 Purwantoro, Wonogiri Tahun Ajaran 20152016 pada
tabel 3.12 sebagai berikut:
Tabel 3.13 Norma Kategorisasi Tingkat Kecerdasaan Komunikasi Interpersonal
Siswa Kelas VII B SMP Negeri 3 Purwantoro Wonogiri Tahun Ajaran 20152016
2. Teknik analisis uji hipotesis guna menganalisis rumusan masalah ketiga, peneliti menggunakan teknik analisis uji hipotesis dalam
penelitian untuk menganalisis signifikansi hasil implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan
pendektakan experiential learning pada siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Purwantoro Wonogiri tahun ajaran 20152016 dilakukan
NormaKriteria Skor Rentang Skor Kategori
+1,8
σ
μ 85
Sangat Tinggi
+0,6 σ μ ≤ +1,8 σ
70-85 Tinggi
-
0,6 σ μ ≤ 0,6 σ
55-69 Sedang
-
1,8 σ μ ≤ -0,6 σ
40-54 Rendah
μ ≤ -1,8 σ
40 Sangat Rendah
dengan teknik statistik Uji Wilcoxon digunakan untuk
menganalisis perbedaan skor rata-rata antara pre-test dan post-test pada siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Purwantoro Wonogiri tahun
ajaran 20152016 yang mengikuti program implementasi layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning.
Berikut adalah rumus untuk menghitung Uji Wilcoxon:
Keterangan: N
= Jumlah data T
= Jumlah ranking dari nilai selisih yang positif dan negatif 3. Guna menjawab rumusan masalah empat, peneliti menggunakan
deskriptif dengan persentase. Hal ini dilakukan karena sejalan dengan tiga alternatif jawaban yang disajikan dalam kuesioner
validasi implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk
meningkatkan kecerdasan komunikasi interpersonal, yakni ya, tidak, dan tidak tahu sesuai dengan penilaian siswa dengan rumus
sebagai berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan: Pem
: Persentase efektivitas model implementasi pendidikan karakter
∑f : Jumlah jawaban tiap item
N : Jumlah responden