Subjek Penelitian Teknik Penelitian

dalam skala Guttman hanya ada dua interval yaitu “setuju” atau “tidak setuju”. Validasi efektivitas model dengan responden siswa digunakan untuk melihat efektivitas dari program yang dilaksanakan berdasarkan penilaian siswa. Dalam penelitian ini digunakan istilah “ya dan tidak”. Guttman scale digunakan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan atau ingin diketahui oleh peneliti. Validitas efektivitas model dengan responden siswa digunakan untuk melihat efektivitas dari program yang dilaksanakan berdasarkan penilaian siswa.

E. Validitas dan Reabilitas 1.

Validitas Validitas berasal dari kata validity mempunyai arti ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrument pengukuran dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat yang bersangkutan menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud pengukuran. Suatu alat ukur yang valid, tidak sekedar mampu mengungkapkan data yang tepat akan tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut Azwar 2009:5-6. Validitas yang digunakan dalam penelitian adalah validitas isi dan statistik. Validitas isi tidak dapat dinyatakan dengan angka namun pengesahannya perlu melalui tahap pengujian terhadap isi alat ukur PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dengan kesepakatan penilai yang kompeten atau expert jugjement Azwar 2009: 45. Peneliti menyusun instrument berdasarkan aspek karakter kecerdasan komunikasi interpersonal, konstruk pengembangan instrument kemudian dikonsultasikan kepada ahli, yaitu Dr. Gendon Barus, M.si. √ Keterangan: : koefisien korelasi X : skor item Y : skor total N : banyaknya subyek Berdasarkan Uji Validitas dari 20 butir item, sebanyak 8 item memiliki nilai koefisien dibawah 0,30 dan sebanyak 12 item memiliki nilai koefisien validitas sama dengan atau lebih dari 0,30. Walaupun tidak semua item tes tingkat kecerdasan komunikasi interpersonal memiliki nilai koefisien validitas sama atau lebih besar dari 0,30, berdasarkan konsultasi dengan ahli, semua item tes kecerdasan komunikasi interpersonal tetap digunakan sebagai item instrumen penelitian dengan judul Efektivitas Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning untuk Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Interpersonal. Berdasarkan Uji Validitas Empiris pada Skala Penilaian Diri PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Siswa menggunakan korelasi Product Moment Pearson diperoleh hasil 10 item memiliki nilai koefisien validitas dibawah 0,30 dan terdapat 15 item sama dengan atau lebih dari 0,30. Dengan demikian 15 item dinyatakan valid dan 10 item dinyatakan tidak valid. Walaupun demikian berdasarkan pertimbangan hasil konsultasi dengan ahli diputuskan semua butir item 25 Skala Penilaian Diri Siswa digunakan sebagai instrument penelitian. Sedangkan untuk mengetahui validitas kuesioner validitas program digunakan teknik korelasi biserial, karena skornya berbentuk dikotomi. Adapun rumus korelasi point biserial adalah: ̅̅̅ ̅̅̅̅ √ Keterangan: : Koefisien korelasi point biserial ̅̅̅ : Skor rata-ratamean dari skor subjek dengan skor 1 pada butir i ̅̅̅̅ : Skor rata-ratamean seluruh subjek : Deviasi standar skor seluruh subjek : Proporsi subjek yang memperoleh skor 1 butir : bilangan 1-p Dalam memberikan interpretasi terhadap ini digunakan perbandingan nilai r hitung terhadap nilai r pada tabel dengan taraf signifikansi 5.

2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah hasil suatu pengukuran yang dapat dipercaya Anwar, 2009. Pengukuran yang memiliki realibitas diri disebut sebagai pengukuran reliable, atau terpercaya atau daya keajengannya tinggi. Nilai realibilitas Tes Tingkat Kecerdasan Komunikasi Interpersonal dan Skala Penilaian Diri Siswa, kuesioner validitas model dihitung menggunakan metode internal consistency. Metode ini hanya menyajikan satu kali pengumpulan data saja single traid administration Mansyur dkk, 2015:134; Supraktiknya, 2014:157. Sukardi 2003 mengatakan bahwa pengukuran yang menggunakan instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila alat ukur yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur apa yang hendak diukur.Perhitungan indeks reliabilitas kuesioner penelitian ini menggunakan pendekatan koefisien Alpha Cronbach α. Adapun rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach α adalah sebagai berikut: r 11 = Keterangan : r 11 : Nilai Realibilitas : Jumlah varians skor :Varians total tiap item k : Jumlah itembutir pertanyaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Data dikatakan reliabel apabila r hitung lebih besar dari harga r tabel secara teoritis atau bisa ditulis r 11 r tabel pada taraf signifikansi 0,05. Jika r 11 r tabel berarti Realibel. Jika r 11 r tabel berarti Tidak Realibel. Sedangkan untuk menghitung nilai reliabilitas Kuesioner Validasi Efektivitas Model digunakan Formula Kuder-Richardson. Penggunaan rumus ini apabila setiap belahan tes merupakan butir skor dikotomi Nurgiyantoro, Gunawan Marzuki; 2000. Karena skor kuesioner validasi model berupa angka 0 dan 1 maka digunakan rumus [ ] Keterangan: r : Koefisien reliabilitas yang dicari : Jumlah proporsi jawaban benar kali salah per butir pertanyaan S : Varian skor tes : Banyaknya butir soal Hasil perhitungan indeks reliabilitas dikonsultasikan dengan kriteria Guilford pada table 3.7 sebagai berikut: Tabel 3.7 Norma Kategori Reliability Statistics Guilford No Koefisien Korelasi Kualifikasi 1 0,91 – 1,00 Sangat tinggi 2 0,71 – 0,90 Tinggi 3 0,41 – 0,70 Cukup 4 0,21 – 0,40 Rendah 5 negatif – 0,20 Sangat Rendah Melalui kriteria tersebut, hasil reliabilitas kuesioner Kecerdasaan Komunikasi Interpersonal tersaji dalam tabel 3.8 berikut: Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Tes Tingkat Kecerdasan Komunikasi Interpersonal Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .238 20 Table 3.8 menjelaskan bahwa ada 20 item, dimana setelas melakukan uji reliabilitas harga r hitung dikonsultasikan kepada r tabel . Berdasarkan output hasil hitung diketahui bahwa nilai Alpha sebesar 0,238, kemudian nilai ini akan dibandingkan dengan nilai r table, dengan N Item = 20 dicari pada distribusi nilai r table signifikansi 5 maka diperoleh nilai r table sebesar 0,238. Maka kesimpulannya Alpha = PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning.

0 0 15

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan Experiential Learning untuk meningkatkan karakter bertanggung jawab.

0 0 193

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter proaktif

2 5 190

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter penerimaan diri dan sosial

0 3 164

Efektivitas pendidikan karakter entrepreneurship berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

1 2 197

Efektivitas pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 138

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter bergaya hidup sehat

0 0 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter kepemimpinan berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 8 152

Efektivitas implementasi pendidikan karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 2 135

Efektivitas implementasi pendidikan karakter daya juang berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 156