RANCANGAN PELAYANAN KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN
1.Kertas HVS, umumnya berwarna apa? 2.Awan, warnanya apa?
3.Kertas tisu, umumnya berwarna apa? 4.Kapas, warnanya apa?
5.Sapi, minumnya apa?
Tes berikutnya:
1.Rambut anda, warnanya apa? 2.Alis, warnya apa?
3.Aspal, warnanya apa? 4.Arang, warnanya apa?
5.Kelelawar, tidurnya kapan?
Tes yang ketiga:
1.Cendol dawet, warnanya apa? 2.Daun kelapa, warnanya apa?
3.Lumut, warnanya apa? 4.Rumput, warnanya apa?
5.Macan, makannya apa?
Dinamika kelompok: Aku Berpendapat
Tujuan: melatih siswa untuk berani berpendapat di depan kelas. Prosedur:
1. Guru membagi kelompok-kelompok menjadi dua kubu, pertama
kubu pro dan kedua kubu kontra. Kubu pro akan memberikan pendapat yang mendukung mosi, sedangkan kubu kontra akan
memberikan pendapat yang menentang mosi. 2.
Selanjutnya, guru akan membacakan mosi. Mosi yang disediakan antara lain:
1 UN perlu tetap dilaksanakan sebagai standar kelulusan nasional.
2 Hukuman mati layak diberikan kepada koruptor.
3 Penggunaan gadget merupakan sumber informasi yang dangkal.
3. Selanjutnya, guru mempersilakan masing-masing kelompok untuk
memberikan pendapat, secara selang-seling bergantian. Mulai dari kelompok pro, kemudian kontra, kemudian pro, kontra lagi, hingga
semua kelompok memberikan pendapat.
Lalu guru menutup debat dengan sebuah rangkuman dan bombongan.
Ayo menonton Video Pidato Bung Karno
sumber: https:www.youtube.comwatch?v=24kZy84VhsU
Video ini berisi rekaman ketika Bung Karno sedang berpidato menjelang kemerdekaan. Setelah menonton video ini, siswa
diharapkan terinspirasi untuk menjadi pembicara yang baik. Hal ini diharapkan juga tercermin melalui kemampuan mereka yang baik,
dalam mengungkapkan pendapat mereka di depan kelasumum.
Ayo Membaca Naskah pidato Bung Karno
Saudara-saudara, soalnya adalah demikian: kita ini berani merdeka atau tidak? Inilah, saudara-saudara sekalian, Paduka tuan ketua
yang mulia, ukuran saya yang terlebih dulu saya kemukakan sebelum saya bicarakan hal-hal yang mengenai dasarnya satu negara yang
merdeka. Saya mendengar uraian P. T. Soetardjo beberapa hari yang lalu, tatkala menjawab apakah yang dinamakan merdeka, beliau mengatakan:
kalau tiap-tiap orang di dalam hatinya telah merdeka, itulah kemerdekaan. Saudara-saudara, jika tiap-tiap orang Indonesia yang 70
milyun ini lebih dulu harus merdeka di dalam hatinya, sebelum kita dapat mencapai political independece, saya ulangi, sampai lebur kiamat kita
belim dapat Indonesia merdeka Tepuk tangan riuh. Di dalam Indonesia merdeka itulah kita memerdekakan rakyat
kita Di dalam Indonesia merdeka itulah kita memerdekakan hatinya bangsa kita Di dalam Saudi Arabia Merdeka, Ibn Saud memerdekakan
rakyat Arabia satu persatu. Di dalam Soviet-Rusia Merdeka, Stalin memerdekakan hati bangsa Soviet-Rusia satu persatu. Saudara-saudara
Sebagai juga salah seorang pembicara saya berkata: kita bangsa Indonesia tidak sehat badan, banyak penyakit malaria, banyak
dysenterie, banyak penyakit hongerudeem, banyak ini banyak itu. sehatkan dulu bangsa kita, baru kemudian merdeka. Saya berkata, kalau
ini pun harus diselesaikan lenih dulu, 20 tahun lagi kita belum merdeka. Di dalam Indonesia Merdeka itulah kita menyehatkan rakyat kita,
walaupun misalnya tidak dengan kinine, tetapi kita kerahkan segenap masyarakat kita untuk menghilangkan penyakit malaria dengan
menanam ketepeng kerbau. Di dalam Indonesia Merdeka itulah kita melatih pemuda kita agar supaya menjadi kuat, di dalam Indonesia
Merdeka itulah kita menyehatkan rakyat sebaik-baiknya. Inilah maksud saya dengan perkataan, jembatan. Di seberang jembatan, jembatan
emas. Inilah baru kita leluasa menyusun masyarakat Indonesia yang gagah, kuat, sehat, kekal, dan abadi.
Janganlah kita gentar, zwaarwichtig, lantas mau menyelesaikan lebih dulu 1001 soal yang bukan-bukan Sekali lagi saya bertanya: Mau
merdeka apa tidak? Mau merdeka atau tidak? Jawab hadirin: Mau saudara-saudara Sesudah saya bic
araka te ta g hal erdeka aka
sekarang saya bicarakan tentang hal dasar. Paduka tuan Ketua yang mulia Saya mengerti apakah yang paduka tuan Ketua kehendaki Paduka
tuan Ketua minta dasar, minta philosophischegrondslag, tuan Ketua yang mulia meminta su
atu weltanschauung”, di atas mana kita mendirikan
negara Indonesia itu.
sumber: http:kepustakaanpresiden.pnri.go.idwise_word?box=detailid=31from_b
ox=listhlm=1search_ruas=search_keyword=activation_status=presiden _id=1presiden=sukarno
Ayo Mendengarkan Berani Berpendapat di Depan Umum
Sadarkah kawan bahwa kita seringkali mengungkapkan pendapat di depan umum? Ketika ada orang lain yang berpakaian aneh, kita
biasanya spontan mengomentari. Ketika ada isu selebriti terbaru, biasanya kita mengungkapkan pendapat tentang itu. Ketika semalam
ada pertandingan sepak bola yang seru, kita tak jarang juga