Karakteristik Experiential Learning menurut Kolb

arah dari pihak penyaji atau penceramah kepada peserta. Peserta bisa menyajikan pertanyaan namun dibatasi. Seringkali, alat-alat visual digunakan untuk mendukung presentasi. Presentasi bertujuan untuk menyampaikan infromasi, lazimnya berupa pengetahuan, pandangan, atau pendekatan baru yang penting, kepada peserta dalam situasi dimana interaksi atau diskusi dipanadang kurang sesuai. h. Modeling perilaku Dalam modeling perilaku peserta diberi contoh cara bertingkah laku dalam menghadapi situasi tertentu, langkah demi langkah. Contoh langkah-langkah tersebut bisa didemontrasikan dengan menggunakan rekaman video. Kemudian peserta diminta berlatih menerapkan langkah-langkah yang diajarkan. Sesudah itu sebagi umpan balik kepada peserta ditunjukan dalam hal apa saja mereka masih perlu meningkatkan diri. Modeling perilaku bertujuan mengajarkan kepada peserta cara spesifik tertentu dalam menghadapi sebuah situasi serta memberikan kesempatan untuk melatih bentuk-bentuk tingkah laku baru, sehingga mereka percaya diri mampu menghadapi situasi serupa dalam kehidupan sehari-hari.

4. Tujuan Experiential Learning

Tujuan model pembelajan experiential learning adalah untuk mempengaruhi siswa dengan tiga cara, yaitu mengubah struktur kognitif siswa, mengubah sikap siswa dan memperluas ketrampilan yang telah ada pada siswa. Pengalaman mengubah pandangan baru bagi siswa serta memunculkan kognisi atau ide-ide baru yang dikaitkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya. Hal tersebut memberi wadah bagi siswa untuk mengembangkan ketrampilan yang dimiliki. Ketiga elemen tersebut saling berhubungan dan mempengaruhi secara keseluruhan, tidak terpisah-pisah, karena apabila salah satu elemen tidak ada maka elemen yang lainnya tidak akan efektif. Ketiga hal ini kemudian menjadi fokus pendekatan experiential learning Baharuddin dan Wahyuni, 2010.

5. Proses Experiential Learning

Kolb 2015 menjelaskan empat tahapan model pembelajaran, siklus model experiential learning disajikan dalam gambar 2.1 Gambar 2.1 Tahapan Model Pembelajaran Experiential Learning Sumber: Baharuddin dan Wahyuni, 2010

Dokumen yang terkait

Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning.

0 0 15

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan Experiential Learning untuk meningkatkan karakter bertanggung jawab.

0 0 193

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter proaktif

2 5 190

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter penerimaan diri dan sosial

0 3 164

Efektivitas pendidikan karakter entrepreneurship berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

1 2 197

Efektivitas pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 138

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter bergaya hidup sehat

0 0 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter kepemimpinan berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 8 152

Efektivitas implementasi pendidikan karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 2 135

Efektivitas implementasi pendidikan karakter daya juang berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 156