Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa Mencapai kemandirian ekonomi.

Gambar 2.4 Kerangka Berpikir Kecerdasan Komunikasi Interpersonal Kecerdasan Komunikasi Interpersonal Pretest Komunikasi yang baik Aku berani bertanya Aku berani berpendapat di depan umum. Aspek Aspek efektivitas komunikasi interpersonal: Keterbukaan Empati Saling mendukung Sikap Positif Kesetaraan Fakta karakter Kecerdasan komunikasi Interpersonal di sekolah Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning Fase 1 Siswa: Pengantar, menjelaskan dinamika kelompok, siswa masuk dalam kelompok, siswa mengikuti dinamika kelompok. Fasilitator: memberi pengarahan dan penjelasan pada siswa. Fase 4 Siswa menggunakan konsep yang ia temukan untuk memecahkan masalah-masalah yang akan dihadapi di kehidupan sehari-harinya. Fasilitator memberikan peneguhan dan bombongan. Fase 4 Active Experimention Fase 2 Reflective Observation Fase 2 siswa mengobservasi dan merefleksikan pengalamannya dari berbagai segi dan mendiskusikan pengalaman tersebut. Fasilitator mengamati dan memandu diskusi. Fase 3 Abstract Conceptualization Fase 3 Siswa membentuk reaksi pada pengalaman yang baru menjadi sebuah kesimpulan dan konsep baru. Fasilitator mendorong dan memberikan semangat kepada siswa Peningkatan Pemahaman, Penghayatan, dan Pengalaman Kecerdasan Komunikasi Kecerdasan Komunikasi Interpersonal Posttest Fase 1 Concrete Experince PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

H. Hipotesi

Berdasarkan kajian teori yang telah dipaparkan, maka hipotesis tindakan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Ho: Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning tidak efektif secara signifikan meningkatkan karakter kecerdasan komunikasi interpersonal siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Purwantoro, Wonogiri Tahun Ajaran 20152016. Hi: Pendidikan Karakter berbasisi layanan bimbingan klasiskal dengan pendekatan experiential learning efektif secara signifikan meningkatkan karakter kecerdasan komunikasi interpersonal siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Purwantoro, Wonogiri Tahun Ajaran 20152016.

Dokumen yang terkait

Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning.

0 0 15

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan Experiential Learning untuk meningkatkan karakter bertanggung jawab.

0 0 193

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter proaktif

2 5 190

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter penerimaan diri dan sosial

0 3 164

Efektivitas pendidikan karakter entrepreneurship berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

1 2 197

Efektivitas pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 138

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter bergaya hidup sehat

0 0 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter kepemimpinan berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 8 152

Efektivitas implementasi pendidikan karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 2 135

Efektivitas implementasi pendidikan karakter daya juang berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 156