Peradaban Masa Islam
217
1. Masuknya Islam ke Indonesia
Beberapa sumber berita dari para rahib Buddha asal Cina yang biasanya singgah di Sriwijaya sebelum pergi ke India untuk
belajar mencatat bahwa para rahib biasanya menumpang kapal- kapal milik para pedagang Arab. Selain itu, mengingat bahwa
banyak orang Indonesia pada zaman tersebut yang berprofesi sebagai pelaut, dapat dipastikan bahwa orang-orang Indonesia
juga telah mengunjungi pelabuhan-pelabuhan Arab, seperti Jeddah dan Bagdad. Ini dapat dilacak dari berbagai sumber berita
dari India, Arab, dan Cina. Sebuah kitab Cina berjudul Chiu Thang ‘Shu
menceritakan bahwa di sepanjang pantai timur Sumatra pada abad ke-7 telah berdiri perkampungan orang-
orang Arab. Karena banyaknya perkampungan orang Arab di kawasan
pelabuhan, maka terjadi pula kontak kebudayaan dan komunikasi antara para pedagang Arab yang beragama Islam
dengan penduduk Indonesia yang saat itu kebanyakan menganut agama Hindu dan Buddha. Kemudian, perkampung-
an-perkampungan Arab tersebut lebih berkembang lagi karena terjadi perkawinan antara pedagang muslim dengan penduduk
lokal, sehingga perkampungan pun menjadi lebih padat dan besar.
Bukti-bukti tersebut sekaligus mematahkan teori lama yang menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia sejak abad ke-
13 melalui para pedagang asal Gujarat, India. Teori tersebut dibuat oleh para sejarawan Belanda hanya berdasarkan
kemunculan Kerajaan Samudera Pasai pada abad tersebut tanpa melihat sumber-sumber sejarah lainnya. Teori yang menyatakan
bahwa agama Islam yang dianut di Indonesia dibawa oleh para pedagang asal Gujarat di India merupakan teori yang lemah.
Kenyataan menunjukkan bahwa umat Islam di Indonesia umumnya menganut Mazhab aliran Syafii, sedangkan sejak
dulu hingga kini, umat Islam di Gujarat menganut Mazhab Hambali. Perlu diketahui pula bahwa Mazhab Syafii adalah
mazhab yang dianut oleh mayoritas orang Arab. Oleh karena itu, teori yang menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia
langsung dari Arab lebih kuat.
2. Persebaran Islam di Indonesia
Proses persebaran Islam berjalan lancar karena beberapa sebab, di antaranya proses masuk Islam yang sangat mudah, yakni
hanya dengan mengucap dua kalimat syahadat, maka seseorang sudah dianggap beragama Islam. Kemudian, tata cara ibadah
dalam Islam lebih sederhana bila dibandingkan dengan berbagai upacara keagamaan dalam Hindu dan Buddha. Selain
itu, Islam tidak mengenal pengelompokan masyarakat semacam sistem kasta.
Di samping itu, hal-hal lain yang turut menunjang proses penyebaran Islam di antaranya melalui perdagangan,
pernikahan, pendidikan, politik, dan kebudayaan.
Tugas Mandiri
Sebutkan faktor-faktor yang mendorong berkembangnya
Islam di Indonesia
Di unduh dari : Bukupaket.com
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
218
a. Melalui perdagangan, persebaran terjadi karena adanya
interaksi antara pedagang-pedagang Islam dengan penduduk Indonesia. Atau sebaliknya, pedagang-pedagang
Indonesia yang melakukan kunjungan ke Arab.
b. Melalui pernikahan. Para pedagang Islam umumnya
merupakan orang-orang kaya dan terpandang dengan budi bahasa yang santun dan jujur. Oleh karena itu, penduduk
setempat tertarik untuk menikahkan putri-putrinya dengan para pedagang muslim tersebut. Atau sebaliknya, para
pedagang muslim yang menikahkan kerabat perempuannya dengan para penguasa lokal. Karena pernikahan tersebut,
maka terbentuk keluarga Islam yang kemudian berkembang menjadi perkampungan muslim.
c. Penyebaran melalui cara pendidikan langsung, umumnya
dilakukan oleh para ulama yang datang ke Indonesia untuk menyebarkan Islam. Para ulama tersebut kemudian
mendirikan pesantren atau sekolah. Keberadaan pesantren dan sekolah pada akhirnya mengarahkan penduduk di
kawasan tersebut untuk memeluk Islam.
d. Proses penyebaran Islam secara politis, umumnya melalui
para penguasa. Karena mereka mempunyai pengaruh besar dalam masyarakat, maka keberadaannya sangat disegani
oleh rakyat. Hal ini berakibat semakin luas pengaruh politiknya, semakin luas pula penyebaran pengaruh Islam.
e. Penyebaran Islam melalui cara kebudayaan, dilakukan oleh
para tokoh dan seniman dengan menyisipkan ajaran dan nilai-nilai Islam dalam setiap pertunjukan kesenian. Dengan
demikian Islam lebih mudah diterima, sekaligus memperkaya budaya masyarakat setempat.
3. Peran Pedagang dan Ulama dalam Penyebaran Islam