Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
276
Dalam kehidupannya, manusia tidak bisa dilepaskan dari kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi barang maupun
jasa. Ketiganya disebut sebagai kegiatan pokok ekonomi, mengingat kegiatan itu tidak bisa dilepaskan dari keseharian
kehidupan manusia dan dilakukan demi mempertahankan kelangsungan hidupnya. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan
ketiga kegiatan tersebut dalam pembahasan berikut ini.
1. Konsumsi
Setiap hari kamu melakukan kegiatan konsumsi. Saat belajar, kamu menggunakan buku tulis, buku pelajaran, maupun
pulpen. Sebelum berangkat sekolah, kamu pasti akan menyempatkan untuk makan pagi. Itu semua menunjukkan
contoh kegiatan kamu berlaku konsumsi. Ketika tidur pun kamu juga melakukan konsumsi, karena kamu memakai
selimut dan tempat tidur sebagai alas tidurmu. Jadi, konsumsi adalah kegiatan manusia memakai, memanfaatkan barang atau
mengurangi nilai guna barang, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Secara langsung artinya mengurangi nilai barang sekaligus dan tidak dapat dipakai lagi, misalnya makanan yang
sudah terlanjur kita makan tidak dapat dikonsumsi lagi. Adapun secara tidak langsung artinya mengurangi nilai guna barang
secara berangsur-angsur seperti pakaian atau mobil yang bisa dipakai dalam jangka waktu lama sehingga nilai guna barangnya
tidak sekaligus habis namun masih bisa dipakai berkali-kali. Dalam kegiatan konsumsi, setiap pelaku konsumsi biasanya
membuat daftar anggaran yang memuat jumlah pendapatan dan pengeluaran. Daftar ini dibuat dengan maksud untuk
menyeimbangkan kebutuhan dengan kemampuannya sehingga mengurangi kemungkinan terjadi defisit atau kondisi di mana
jumlah pendapatannya tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Hal ini juga dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan
terjadi pemborosan.
a. Tujuan Konsumsi Dalam melakukan kegiatan konsumsi, tentunya setiap orang
mempunyai tujuan yang berbeda karena dipengaruhi oleh berbagai faktor. Secara garis besar tujuan konsumsi adalah
sebagai berikut. 1 Untuk memenuhi kebutuhan pokok.
2 Untuk mencapai kepuasan. 3 Untuk memperoleh penghargaan demonstration effect.
4 Ingin menolong orang lain.
b. Jenis Kegiatan Konsumsi Kegiatan konsumsi dapat dibagi berdasarkan pelaku utama
kegiatan konsumsi, yaitu rumah tangga, perusahaan, atau pemerintah, yang masing-masing memiliki jenis dan pola
konsumsi yang berbeda sesuai dengan kebutuhannya.
Jika tingkat penghasilan suatu keluarga naik, maka jumlah
pengeluaran uang untuk kebutuhan primer khususnya
makanan juga bertambah banyak. Tetapi jika diperhatikan
persentase penghasilan yang dibelanjakan untuk makanan akan
berkurang. Sebaliknya bagian penghasilan yang dibelanjakan
untuk kebutuhan-kebutuhan lain bertambah besar. Gejala ini
dalam ilmu Ekonomi dikenal dengan nama Hukum Engel.
Wawasan Sosial
Gambar 10.11 Konsumsi bertujuan
untuk memenuhi ke- butuhan pokok.
Sumber: Dokumen penerbit.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pola Kegiatan Ekonomi Penduduk
277
1 Kegiatan konsumsi rumah tangga Keluarga adalah sekumpulan orang yang tinggal dalam
satu rumah sebagai unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak. Namun, rumah tangga
dalam arti ekonomi ialah sekelompok manusia yang hidup dalam norma atau aturan tertentu.
Tingkat konsumsi suatu keluarga dapat berbeda dengan keluarga lainnya, karena dipengaruhi oleh faktor tingkat
pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, gaya hidup, dan latar belakang budaya atau tempat tinggal.
Dengan adanya perbedaan antara tingkatan pendapatan dan pengeluaran, sebuah rumah tangga perlu menyusun
daftar anggaran pendapatan dan belanja keluarga dengan maksud untuk menyesuaikan antara pendapatan yang
diterima dengan pengeluaran. Selanjutnya, sebelum kamu belajar cara membuat
anggaran pendapatan dan pengeluaran, kamu perlu tahu pengertian pendapatan dan pengeluaran keluarga itu
sendiri. Pendapatan adalah penambahan kemampuan daya beli
seseorang yang diperoleh dari pengorbanan tertentu. Adapun yang dimaksud pengeluaran adalah biaya yang
akan dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan.
Cara menyusun anggaran pendapatan dan belanja keluarga yaitu sebagai berikut.
a Membuat daftar pendapatan yang akan diperoleh. b Menyusun rencana pengeluaran rutin dan insidental
dan biayanya. c Menyusun pengeluaran berdasarkan skala prioritas.
d Mencocokkan antara jumlah pendapatan dengan pengeluaran.
Gambar 10.12 Penduduk kota lebih
banyak dan variatif dibandingkan kebutuh-
an penduduk desa. Dapat dikatakan, pen-
duduk kota lebih konsumtif dibandingkan penduduk
desa.
Sumber: www.google.com: image
a Gaji, adalah pendapatan yang bersifat kontinu atau terus menerus dan dalam
jumlah relatif tetap sebagai balas jasa dari suatu pekerjaan formal.
b Upah, adalah pendapatan yang bersifat tidak menentu dan dalam jumlah yang
relatif berbeda sebagai balas jasa dari pekerjaan nonformal.
c Sewa, adalah pendapatan dari pemanfaatan sumber daya.
d Bonus, adalah pendapatan tambahan karena bekerja melebihi target tertentu.
e Hadiah, adalah pendapatan dari hasil prestasi yang telah diraih.
a Pengeluaran rutin, mencakup biaya untuk makanan, listrik, telepon, pajak,
dan biaya pendidikan. b Pengeluaran insidental, mencakup biaya
untuk kebutuhan yang muncul sewaktu- waktu, seperti biaya dokter, perbaikan
kendaraan, dan sumbangan.
Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga
Di unduh dari : Bukupaket.com
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
278
a Pengeluaran belanja pegawai, seperti menggaji pegawai negeri dan TNI.
b Pengeluaran belanja barang, misalnya membeli alat- alat kantor.
c Pengeluaran belanja perjalanan dinas pejabat, seperti perjalanan kenegaraan
presiden ke luar negeri. d Pengeluaran pemeliharaan, seperti
pemeliharaan gedung serta alat kantor pemerintah.
e Pengeluaran rutin lain-lain, seperti subsidi daerah otonom dan subsidi bahan
bakar minyak. a Pengeluaran pembangunan yang bersifat
jasmani, seperti pembangunan jalan dan fasilitas umum serta fasilitas sosial.
b Pengeluaran pembangunan mental, seperti penataran dan penyuluhan untuk
pegawai dan masyarakat. Pengeluaran Rutin
Pengeluaran Pembangunan Tiga asas anggaran rumah tangga keluarga, yaitu:
a surplus yaitu kondisi pada saat jumlah pendapatan lebih besar daripada pengeluaran sehingga terdapat
sisa atau saldo; b balance yaitu kondisi pada saat jumlah pendapatan
sama besar dengan jumlah pengeluaran; c defisit yaitu kondisi pada saat jumlah pendapatan lebih
kecil dari jumlah pengeluaran. Adapun manfaat pembuatan anggaran pendapatan dan
belanja keluarga adalah sebagai berikut. a Pedoman dalam melakukan pengeluaran.
b Sumber informasi bagi pengeluaran di masa
mendatang. c Sarana pendidikan disiplin anggota keluarga dalam
melakukan konsumsi. d Alat pengawasan penggunaan uang.
2 Kegiatan konsumsi perusahaan Sebagai satuan unit dari faktor-faktor produksi yang
melakukan proses menghasilkan barang atau jasa, perusahaan juga melakukan kegiatan konsumsi untuk
dapat menjalankan usahanya. Dengan demikian, perusahaan bertindak sebagai produsen dan konsumen.
3 Kegiatan konsumsi negara Negara juga bertindak sebagai konsumen dan produsen.
Tujuan konsumsi yang dilakukan oleh negara selalu berorientasi untuk melayani pemenuhan kebutuhan
masyarakat. Setiap pengeluaran harus direncanakan dan disetujui oleh DPR dalam bentuk RAPBN. Apabila telah
disetujui maka pemerintah berkewajiban untuk menjalankannya dalam bentuk APBN. Namun, apabila
tidak disetujui pemerintah harus menjalankan APBN tahun sebelumnya. Pada akhir tahun anggaran, pemerin-
tah harus mempertanggungjawabkan pelaksanaan APBN di depan DPR.
Pengeluaran negara terbagi menjadi dua, yaitu pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan.
Gambar 10.13 Mesin dikonsumsi per-
usahaan untuk men- jalankan proses pro-
duksi selanjutnya.
Sumber: Dokumen Penerbit.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pola Kegiatan Ekonomi Penduduk
279
c. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Konsumsi Setiap orang melakukan kegiatan konsumsi pada tingkat
atau jumlah yang berbeda. Hal ini disebabkan faktor- faktor sebagai berikut.
1 Tingkat pendapatan Dalam ilmu Ekonomi, terdapat rumus sederhana
persamaan pendapatan sebagai berikut. Income
Y = Consumption C + Saving S, atau
Pendapatan = Konsumsi + Tabungan 2 Selera
Kegiatan konsumsi membutuhkan pengorbanan, karena itu konsumen akan berusaha memenuhi kebutuhan
sesuai dengan kesenangan atau seleranya.
3 Latar belakang budaya, adat istiadat, keluarga, dan agama
Adanya hari peringatan keagamaan atau ritual tertentu dalam agama, menyebabkan penganutnya melakukan
konsumsi lebih tinggi dari biasanya.
4 Faktor biologis usia, jenis kelamin, dan tinggi badan Setiap manusia mempunyai karakteristik biologi yang
berbeda, karena itulah secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi tingkat konsumsi.
5 Motif Dorongan atau alasan seseorang dalam melakukan
konsumsi akan berpengaruh pada tingkat konsumsi. 6 Ramalan masa depan
Ramalan masa depan, baik yang berasal dari isu atau data dan fakta yang akurat, langsung atau tidak langsung akan
memengaruhi tingkat konsumsi.
7 Harga barang Jika pendapatan tetap sedangkan harga barang naik,
maka kegiatan konsumsinya akan turun. Sebaliknya, jika pendapatan tetap sedangkan harga barang turun, maka
akan meningkatkan kegiatan konsumsi.
Dalam melakukan tindakan konsumsi terdapat istilah- istilah sebagai berikut.
a. Perilaku Konsumtif Perilaku konsumtif adalah usaha manusia untuk memenuhi
kebutuhan dan kepuasan yang setinggi-tingginya dengan pendapatan yang diperolehnya.
Konsumtif adalah suatu perilaku yang selalu ingin menggunakan kemampuannya untuk membeli atau
mengurangi nilai guna barang. Kata konsumtif mempunyai kesan negatif karena cenderung berpikiran selalu
Gambar 10.14 Sehari sebelum pelak-
sanaan kenaikan BBM, telah terjadi antrean
panjang di beberapa SPBU karena masyara-
kat menginginkan BBM dengan harga yang
belum dinaikkan.
Sumber: www.google.com: image
Di unduh dari : Bukupaket.com
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
280
membelanjakan kekayaannya tanpa perhitungan yang matang. Padahal selain sisi negatif, sifat konsumtif juga ada
sisi positifnya.
b. Pola Konsumsi Pola konsumsi adalah susunan tingkat kebutuhan seseorang
atau rumah tangga untuk jangka waktu tertentu yang akan dipenuhi dengan pendapatannya. Atau tindakan konsumen
untuk memutuskan berapa jumlah barang yang akan diminta dalam berbagai situasi.
2. Produksi