Lapisan Termosfer atau Ionosfer Lapisan Eksosfer atau Dissipasifer

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII 148 Wawasan Sosial

B. Cuaca dan Iklim

4. Lapisan Termosfer atau Ionosfer

Lapisan termosfer merupakan lapisan atmosfer yang paling tinggi. Ketinggiannya berkisar 80 km. Pada lapisan ini, terdapat molekul-molekul oksigen dan nitrogen. Makin tinggi lapisan termosfer, maka temperaturnya akan makin tinggi pula. Pada kisaran tinggi 480 km, temperatur dapat mencapai 1,23°C. Sementara, pada kisaran tinggi 120 km, suhunya mencapai -38°C, dan pada lapisan paling bawah, suhu berkisar antara -95°C. Termosfer adalah zona terakhir atmosfer sebelum menyentuh angkasa hampa. Di dalamnya terdapat lapisan eksosfer, di mana molekul-molekul gas bumi terlepas ke ruang angkasa. Gejala aurora tercipta di lapisan terbawah termosfer dari kedua kutub. Pada lapisan termosfer, terjadi proses ionisasi. Ionisasi merupakan proses di mana elektron pada partikel-partikel yang ada pada termosfer bertambah atau berkurang. Oleh sebab itu, lapisan ini disebut pula sebagai lapisan ionosfer. Karena peristiwa ionisasi tersebut, lapisan termosfer bermuatan listrik. Partikel ion yang terbentuk pada lapisan ini berfungsi sebagai pemantul gelombang radio, sehingga sangat membantu dalam bidang komunikasi. Lapisan pemantul gelombang radio disebut lapisan Kennelly Heaviside dan lapisan Apleton.

5. Lapisan Eksosfer atau Dissipasifer

Selain empat lapisan atmosfer yang telah diketahui, sebenarnya masih ada suatu lapisan yang menempati bagian teratas pada atmosfer. Lapisan tersebut disebut lapisan eksosfer. Lapisan eksosfer berada pada ketinggian rata-rata lebih dari 480 km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini gerakan atom- atomnya sudah tidak beraturan, molekul-molekul udara bergerak bebas, sehingga kondisi udaranya sangat renggang. Lapisan ini sering disebut juga ruang antarplanet atau geostasioner . Pada lapisan ini hanya terdapat sedikit gas. Hidrogen merupakan unsur penyusun paling utama. Perlu kamu ketahui, cuaca dan iklim merupakan dua hal yang berbeda namun keduanya memiliki faktor-faktor yang sama. Misalnya, informasi prakiraan cuaca televisi menyebut- kan, pada hari Sabtu akan terjadi hujan di kota Surabaya, tetapi di Kota Semarang diperkirakan cerah. Maka cuaca di Kota Surabaya dan Semarang pada hari Sabtu berbeda. Dari uraian tersebut dapat dikatakan bahwa cuaca adalah kondisi berbagai unsur udara pada jangka waktu singkat 24 jam dan meliputi kawasan tertentu yang tidak terlalu luas kota, desa, pulau kecil. Sementara, iklim adalah rata-rata cuaca yang meliputi kawasan yang luas kawasan negara atau benua pada jangka waktu yang panjang. Peraturan internasional menyatakan bahwa pengamatan iklim sekurang-kurangnya dilakukan selama 30 tahun. Ilmu yang mempelajari cuaca disebut meteorologi, sedangkan ilmu yang mempelajari iklim disebut klimatologi. Gambar 6.4 Aurora borealis tampak di daerah Alaska, terjadi di lapisan terbawah ter- mosfer. Sumber: Microsoft Student 2006 Di unduh dari : Bukupaket.com Atmosfer dan Hidrosfer 149 Cuaca dan iklim di bumi ini senantiasa berubah-ubah. Walau begitu, sifat dan polanya pada kawasan tertentu memiliki kecenderungan yang sama. Cuaca dan iklim dapat terbentuk karena unsur-unsur sinar matahari, suhutemperatur, kelembapan udara, tekanan udara, curah hujan, angin, dan awan.

1. Sinar Matahari