Produksi Kegiatan Pokok Ekonomi Penduduk

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII 280 membelanjakan kekayaannya tanpa perhitungan yang matang. Padahal selain sisi negatif, sifat konsumtif juga ada sisi positifnya. b. Pola Konsumsi Pola konsumsi adalah susunan tingkat kebutuhan seseorang atau rumah tangga untuk jangka waktu tertentu yang akan dipenuhi dengan pendapatannya. Atau tindakan konsumen untuk memutuskan berapa jumlah barang yang akan diminta dalam berbagai situasi.

2. Produksi

Produksi berasal dari bahasa Inggris, to produce yang artinya membuat atau menghasilkan. Dalam ilmu ekonomi, kata produksi mempunyai arti kegiatan manusia menghasilkan barangjasa atau menambah nilai guna barang atau jasa. Produksi tidak semata-mata membuat barang baru, tapi juga menambah nilai guna barang yang telah ada agar mampu memenuhi kebutuhan manusia secara maksimal. Kesimpulannya bahwa produksi adalah kegiatan manusia menghasilkan atau menambah nilai guna barang jasa. Dalam kaitannya dengan cara menambah nilai guna barang, ada beberapa macam nilai guna, yaitu sebagai berikut. a. Kegunaan Bentuk Form Utility Suatu benda akan lebih terasa kegunaannya dan memiliki nilai guna yang lebih tinggi apabila bentuknya berubah. Misalnya balok kayu akan lebih tinggi nilai gunanya apabila bentuknya berubah menjadi perabot rumah tangga, lemari, meja, dan kursi. b. Kegunaan Tempat Place Utility Suatu benda akan lebih tinggi nilainya dan lebih bermanfaat untuk pemenuhan kebutuhan manusia bila benda itu dipindahkan tempatnya. Misalnya pasir dan batu di sungai, akan lebih bermanfaat setelah dipindahkan ke kota sebagai bahan bangunan. c. Kegunaan Waktu Time Utility Suatu benda akan lebih tinggi nilai kegunaannya, apabila dipakai pada waktu yang tepat. Misalnya payung dan jas hujan akan sangat bermanfaat apabila hujan turun. d. Kegunaan Milik Ownership Utility Suatu benda akan sangat bermanfaat setelah benda tersebut dimiliki secara sah. Misalnya sepatu di toko akan dapat digunakan bila sudah dibayar atau dibeli dari toko tersebut. e. Kegunaan Unsur Element Utility Suatu benda akan lebih bermanfaat setelah benda tersebut bersenyawa atau dicampur dengan benda lain. Misalnya sirop, es, susu, dan buah nanas setelah dicampur akan menghasilkan minuman segar. Gambar 10.15 Payung akan lebih bermanfaat jika turun hujan. Sumber: Dokumen Penerbit. Di unduh dari : Bukupaket.com Pola Kegiatan Ekonomi Penduduk 281 Setiap pelaku produksi memiliki tujuan yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan produksi. Adapun tujuan produksi di antaranya ialah: a. untuk menghasilkan barang atau jasa; b. memenuhi kebutuhan manusia; c. meraih keuntungan; dan d. membuka lapangan pekerjaan. Berikut ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan proses produksi. a. Jenis-Jenis Kegiatan Produksi Jenis-jenis kegiatan produksi dikategorikan berdasarkan bidang usaha pengolahan sumber dayanya. Jenis-jenis kegiatan produksi menurut bidang usahanya adalah sebagai berikut. 1 Bidang usaha ekstraktif, adalah kegiatan produksi yang bergerak di bidang pengambilan atau pemanfaatan langsung sumber daya alam tanpa diolah terlebih dahulu. Misalnya, produksi pertambangan, perburuan binatang, penangkapan ikan di sungai, dan penebangan hutan. 2 Bidang usaha agraris, adalah kegiatan produksi yang bergerak di bidang pengolahan atau pengelolaan sumber daya alam. Misalnya pertanian, perkebunan, dan peternakan. 3 Bidang usaha industri, adalah kegiatan produksi yang bergerak di bidang pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi. Misalnya industri otomotif, pakaian, dan kerajinan. 4 Bidang usaha dagang, adalah kegiatan produksi yang bersifat menambah nilai guna barang dengan cara menjual barang dari produsen ke konsumen meningkatkan nilai guna tempat. Suatu barang akan lebih berguna bila berada di tempat yang lebih membutuhkan, maka sebenarnya kegiatan niaga pun termasuk kegiatan produksi. Misalnya, sayuran di desa diangkut ke kota yang lebih membutuhkan atau barang yang tersimpan di gudang pabrik akan lebih bermanfaat bila disalurkan atau dijual kepada konsumen yang lebih membutuhkan. 5 Produksi jasa, adalah kegiatan produksi yang bergerak di bidang pelayanan. Misalnya hotel, agen perjalanan atau biro, restoran, rumah sakit, dan bengkel. b. Faktor-Faktor Produksi Sumber daya ekonomi terdiri atas faktor-faktor produksi yang berguna dalam proses pembuatan barang atau jasa. Faktor produksi ialah segala sesuatu yang digunakan untuk membantu menghasilkan atau menambah nilai guna barang atau jasa. Gambar 10.16 Tingkatan produksi. Tersier Sekunder Primer Keterangan: Ekstraktif dan agraris Industri dan niaga Jasa Di unduh dari : Bukupaket.com Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII 282 Faktor Produksi terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu faktor produksi asli atau primer dan faktor produksi turunan atau sekunder. Faktor produksi asli atau primer adalah faktor produksi yang berhubungan langsung dan telah tersedia di alam. Faktor produksi asli terdiri atas sumber daya alam dan tenaga kerja. 1 Sumber Daya Alam SDA Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang telah tersedia di alam dan dipergunakan oleh manusia guna menghasilkan suatu barang untuk memenuhi kebutuhannya. Sumber daya alam menurut kemam- puannya untuk diperbarui dibagi menjadi dua, yaitu SDA yang dapat diperbarui seperti hutan dan ikan, serta SDA yang tidak dapat diperbarui serperti minyak bumi dan batubara. 2 Tenaga Kerja Tenaga kerja adalah kemampuan manusia dalam melaksanakan kegiatan produksi, baik bersifat jasmani maupun rohani. Berdasarkan sifatnya, tenaga kerja dibagi menjadi dua, yaitu tenaga kerja jasmaniah dan rohaniah. a Tenaga kerja jasmaniah adalah tenaga kerja yang mengandalkan kekuatan fisik dalam berproduksi. Misalnya tukang bangunan, olahragawan, penarik becak, dan pembantu pramuwisma. b Tenaga kerja rohaniah adalah tenaga kerja yang mengandalkan kekuatan pikiran dan kepintarannya. Misalnya konsultan, pengacara, dan guru. Berdasarkan keahliannya, tenaga kerja dibagi menjadi tiga, yaitu tenaga kerja terdidik, terlatih, dan tidak terdidik dan tak terlatih. a Tenaga kerja terdidik skilled labour adalah tenaga yang mendapatkan keahliannya melalui sekolah formal yang dibuktikan dengan ijazah. Misalnya, insinyur, dokter, guru, dan arsitek. b Tenaga kerja terlatih trained labour adalah tenaga kerja yang mendapatkan keterampilan dari latihan dan sekolah informal dengan bukti sertifikat. Misalnya, sopir, montir, operator komputer, dan pemandu wisata. c Tenaga kerja tidak terdidik dan tak terlatih unskilled labour adalah tenaga kerja yang tidak melalui pendidikan dan latihan, namun didapat dari pengalaman. Misalnya kuli angkut, penarik becak, dan pemulung. Adapun yang dimaksud faktor produksi turunan adalah faktor produksi yang tidak berhubungan langsung dengan alam dan merupakan faktor hasil pemikiran dan perkembangan budaya manusia. yaitu meliputi modal dan entrepreneurship . Gambar 10.17 Hubungan fungsional antara input dan output. Input Tanah Tenaga Kerja Modal Skil Output Barang J a s a Proses Produksi Di unduh dari : Bukupaket.com Pola Kegiatan Ekonomi Penduduk 283 1 Modal, segala sesuatu yang dihasilkan manusia untuk membantu kelancaran proses produksi. Modal dibagi menjadi beberapa golongan berdasarkan kriteria tertentu sebagai berikut. a Menurut sifatnya - Modal jasmaniahnyata, adalah modal yang dapat dirasakan dan dilihat, seperti komputer dan uang. - Modal rohaniahabstrak, adalah modal yang tidak tampak namun dapat dirasakan manfaatnya. Misal- nya keterampilan, hak cipta, nama baik, dan pikiran. b Menurut asalnya - Modal perseoranganindividuprivat, adalah modal yang berasal dari perseorangan. Misalnya modal awal berupa uang dan simpanan bank lainnya. - Modal masyarakatsosialkolektif, adalah modal yang dirasakan oleh masyarakat atau bersama. Misalnya jalan, jembatan, dan pasar. c Menurut bentuknya - Modal tetap, adalah modal yang dapat dipakai dalam proses produksi berkali-kali, seperti mesin, gedung, dan hak cipta. - Modal lancar, adalah modal yang langsung habis untuk sekali proses produksi. Misalnya uang, bahan baku, dan bahan pembantu. d Menurut risikonya - Modal sendiri, adalah modal yang risikonya di- tanggung sendiri. Misalnya modal pribadi, nama baik, dan hak cipta. - Modal pinjaman, adalah modal yang berasal dari orang lain dan harus dikembalikan pada waktu yang telah disepakati. Misalnya pinjaman bank dan pinjaman pihak ketiga. 2 Entrepreneurship kewirausahaan adalah kemampuan seseorang menggabungkan faktor-faktor produksi untuk menjalankan proses produksi. c. Usaha Meningkatkan Hasil Produksi Thomas Robert Malthus dalam bukunya “Essay of The Principle of Population as Affect The Future Improvement of Societ” mengemukakan bahwa pertambahan penduduk seiring dengan deret ukur sementara pertambahan bahan- bahan makanan seiring deret hitung. Teori ini menjelaskan adanya ketidakseimbangan dengan alat pemuas kebutuhan. Untuk mengatasinya, manusia dituntut berusaha mening- katkan jumlah dan kualitas hasil produksi dengan cara sebagai berikut. 1 Intensifikasi, adalah usaha menambah jumlah dan kualitas hasil produksi tanpa menambah faktor produksi. 2 Ekstensifikasi, adalah usaha peningkatan jumlah dan kualitas hasil produksi dengan cara menambah faktor produksi. Tugas Mandiri Jelaskan apa saja balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi. Wawasan Sosial Thomas Robert Malthus 1766–1834 Tentang bertambahnya jumlah penduduk, Thomas Robert Malthus, seorang ekonom Inggris, mengemukakan suatu teori yang terkenal dengan nama Teori Penduduk Malthus. Ia menulis sebuah buku yang berjudul “Essay of The Principle of Popu- lation as Affect The Future Improvement of Societ”. Di unduh dari : Bukupaket.com Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII 284 3 Diversifikasi, adalah usaha menambah jumlah dan kualitas hasil produksi. 4 Rehabilitasi, adalah usaha menambah jumlah dan kualitas hasil produksi dengan mengganti faktor produksi yang telah rusak dengan yang lebih baru. 5 Mekanisasi, adalah usaha penambahan jumlah dan kualitas hasil produksi dengan mengganti faktor produksi tradisional dengan mesin-mesin produksi yang bersifat mekanik. 6 Rasionalisasi, adalah usaha menambah jumlah dan kualitas hasil produksi dengan mengurangi faktor-faktor produksi yang tidak penting atau membebani biaya produksi. Perluasan atau peningkatan jumlah dan kualitas hasil produksi harus tetap disesuaikan dengan kapasitas sumber daya tersebut karena bagaimanapun sumber daya mempunyai titik batas pemanfaatan. Apabila sumber daya tersebut telah dimanfaatkan secara maksimal, akan terjadi penurunan nilai dan kualitas suatu produksi.

3. Distribusi