Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
294
Sebagai penjelasan selengkapnya, simaklah pembahasan kali ini yang akan memaparkan tentang pengertian perusahaan dan
badan usaha kaitannya dalam pelaku ekonomi.
1. Pengertian Perusahaan
Pernahkah kamu mendengar istilah usaha atau perusahaan? Usaha adalah segala kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh
manusia dalam rangka mencapai kemakmuran dan kesejahteraan. Oleh karena itu, istilah usaha dalam ilmu ekonomi
sesungguhnya dapat diartikan sebagai kegiatan atau tindakan ekonomi yang dilakukan manusia. Kuncinya adalah dalam
rangka mencapai kemakmuran dan kesejahteraan. Sebagai gambaran, cobalah perhatikan orang tua dan tetangga-
tetanggamu yang sibuk melakukan usaha setiap hari. Mereka melakukan tindakan ekonomi guna memenuhi kebutuhannya.
Jika demikian, lantas apa yang dimaksud dengan perusahaan? Perusahaan adalah kesatuan teknis unit ekonomi yang
mengombinasikan sumber daya alam tanah dan unsur- unsurnya, sumber daya manusia, modal, dan kewirausahaan
skill untuk menghasilkan sejumlah barang dan jasa tertentu. Dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 1982 Pasal 1 Huruf b
disebutkan, bahwa perusahaan adalah bentuk usaha yang menjalankan jenis usaha yang bersifat tetap dan terus-menerus dan
dirikan, bekerja dan berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.
Setidaknya ada lima unsur yang harus diperhatikan ketika akan membentuk sebuah perusahaan, baik perusahaan dagang
maupun perusahaan jasa. a. Organisasi, yang berfungsi mewujudkan keserasian dan
keteraturan dalam kerja.
b. Tempat yang strategis, sebagai faktor pendukung
keberhasilan sebuah usaha.
c. Faktor produksi, yang terdiri atas sumber daya alam, tenaga
kerja, modal, dan kewirausahaan.
d. Produk, baik berupa barang ataupun jasa yang dapat
memuaskan pelanggan dengan kualitas terbaik.
e. Keuntungan, sebagai tujuan yang hendak dicapai dari usaha
yang dikelola.
Gambar 11.1 Pedagang melakukan
usaha untuk memenuhi kebutuhannya.
Sumber: Dokumen Penerbit.
1. Merupakan kesatuan teknis produksi. 2. Bertujuan menghasilkan barang dan jasa.
3. Tidak selalu bersifat resmi atau formal. 4. Bersifat konkret atau nyata, seperti
pabrik, toko, atau bengkel. 1. Merupakan kesatuan yuridis formal.
2. Bertujuan mencari laba dan keuntungan. 3. Bersifat resmi dan formal dan harus
memenuhi syarat-syarat tertentu. 4. Bersifat abstrak, yang hanya dapat dilihat
dari akta pendirian
Perusahaan Badan Usaha
Di unduh dari : Bukupaket.com
Badan Usaha dan Kewirausahaan
295
Adapun faktor-faktor yang harus diperhatikan ketika mendirikan perusahaan adalah sebagai berikut.
a. Jenis usaha yang dilakukan, misalnya dalam bidang
pengelolaan sumber daya alam, atau dalam bidang jasa percetakan buku.
b. Luas usaha dan teknik produksi sesuai besar atau kecilnya perusahaan sehubungan dengan lahan yang dibutuhkan.
c. Lokasi yang dekat dengan faktor-faktor produksi guna menghemat biaya yang harus dikeluarkan perusahaan.
Faktor produksi yang dimaksud dapat berupa sumber daya alam, tenaga kerja, modal, atau kewirausahaan.
d. Sarana dan prasarana yang menunjang, baik transportasi maupun komunikasi guna memperlancar alur distribusi
barang atau jasa yang ke luar dan menuju perusahaan. e. Pasar yang dituju
f. Risiko yang mungkin akan ditanggung, seperti bencana alam, penolakan masyarakat sekitar, atau peraturan
pemerintah yang menghambat kegiatan perusahaan. Satu hal yang harus diperhitungkan sebelum mendirikan
perusahaan adalah menentukan tujuan utama pendiriannya. Mencapai tujuan tanpa suatu alat adalah tidak mungkin. Modal
seperti bahan baku, mesin, atau gedung merupakan suatu alat untuk dapat menggerakkan perusahaan. Jadi, untuk
mendirikan perusahaan diperlukan modal agar perusahaan dapat menjalankan berbagai macam usaha.
2. Jenis-Jenis Perusahaan