Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
18
Berdasarkan penyebabnya, proses pelapukan dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu pelapukan kimia, fisika, dan biologi.
a. Pelapukan Kimia Pelapukan kimia atau khemis terjadi karena reaksi kimia
yang mengakibatkan hancurnya batuan. Pelapukan jenis ini dapat terjadi dengan cepat di daerah yang sangat panas atau
sangat dingin. Peristiwa pelapukan kimia dapat terjadi karena batuan bereaksi dengan bahan kimia tertentu, misalnya
batuan gamping yang melapuk karena terkena air.
b. Pelapukan Fisika Pelapukan fisika atau mekanik adalah proses hancurnya
batuan karena proses fisika pada batuan tersebut. Pelapukan jenis ini biasanya tidak akan mengubah sifat dasar dan
komposisi batuan yang mengalaminya. Pelapukan fisika biasanya terjadi karena temperatur di sekitar batuan selalu
berubah-ubah secara cepat. Peristiwa pelapukan fisika dapat terjadi karena batuan mengalami perubahan mekanik.
Misalnya sebuah batu pada siang hari memuai karena panas matahari dan pada malam hari mengerut karena udara dingin.
c. Pelapukan Biologi Pelapukan biologi atau organik adalah proses hancurnya
batuan karena aktivitas makhluk hidup. Pelapukan biologi biasanya disertai oleh pelapukan kimia. Misalnya batu yang
hancur karena ditumbuhi lumut, dan tanaman lain, atau batu yang berlubang karena dilubangi semut.
2. Erosi
Air yang mengalir di sungai dapat mengakibatkan runtuhnya dinding-dinding sungai. Proses runtuhnya dinding sungai
didahului dengan pengikisan oleh aliran air. Proses pengikisan ini disebut sebagai erosi. Erosi tidak hanya terjadi akibat tenaga
air, tetapi juga angin, gelombang laut, dan es. Erosi didefinisikan sebagai proses terjadinya pengikisan pada
bagian-bagian tertentu di muka bumi. Materi dari bagian yang mengalami pengikisan tersebut dapat mengalami perpindahan
dari tempat asalnya. Proses perpindahan materi tersebut dinamakan transportasi.
Berdasarkan penyebabnya, erosi dapat dibedakan menjadi lima jenis sebagai berikut.
a. Ablasi Ablasi, yaitu erosi yang terjadi karena aliran air yang mengikis
batuan atau permukaan bumi. Saat terjadi hujan di gunung, batuan dan tanah yang ada di permukaan gunung terkikis
oleh air hujan yang mengalir dari puncak ke kaki gunung.
b. Deflasi Deflasi terjadi karena adanya hembusan angin yang mengikis
permukaan bumi. Contohnya, angin laut yang berhembus dari laut ke daratan dapat mengikis batuan dan pasir yang
ada di daerah pantai.
Gambar 1.14 Batuan yang mengalami
pelapukan a Biologi, b Fisika.
Sumber: Jendela IPTEK
a
b
Tugas Mandiri
Sebutkan dan jelaskan macam- macam pelapukan
Di unduh dari : Bukupaket.com
Lingkungan Kehidupan Manusia
19
c. Korosi Korosi terjadi karena hembusan angin yang membawa
butiran pasir. Angin yang meniupkan butiran pasir menerpa bagian batuan tertentu sehingga batuan tersebut melapuk
dan terkikis.
d. Abrasi Abrasi terjadi di pantai karena gelombang air laut mengikis
tepian pantai. Contohnya, pasir pantai dan karang yang tergerus oleh gelombang laut yang surut.
e. Eksarasi Eksarasi merupakan erosi yang terjadi karena gerakan es
yang mencair atau gletser. Air dari es yang mencair di puncak gunung salju mengikis permukaan gunung di sepanjang
jalur yang dilalui.
3. Sedimentasi
Sedimentasi merupakan proses pengendapan material hasil erosi pada tempat tertentu. Materi yang mengendap dapat disebabkan
oleh berbagai hal, misalnya materi terbawa angin, aliran air, atau gletser. Semua yang mengendap kemudian akan menyatu dan
membentuk batuan baru yang disebut batuan sedimen. Berdasarkan penyebabnya, sedimentasi dapat dibedakan
menjadi tiga jenis, yaitu sedimentasi akuatis, sedimentasi aeolis, dan sedimentasi marine.
a. Sedimentasi Akuatis Sedimentasi akuatis atau sedimentasi karena air sungai
adalah proses pengendapan materi-materi yang terbawa oleh aliran air di tempat-tempat yang dilaluinya. Hasil
pembentukan dari proses sedimentasi fluvial adalah delta dan bantaran sungai. Delta berupa daratan di dekat pantai
yang terbentuk karena pengendapan lumpur, tanah, pasir dan batuan yang terbawa oleh air sungai. Adapun bantaran
sungai merupakan daratan semacam delta yang terbentuk di tepi sungai.
Tugas Mandiri
Sebutkan dan jelaskan jenis- jenis erosi
Gambar 1.15 a Bentukan deflasi akibat angin yang terjadi di daerah pantai, b erosi oleh air atau abrasi.
Sumber: Photo Image
a b
Di unduh dari : Bukupaket.com
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
20
b. Sedimentasi Aeolis Sedimentasi aeolis atau sedimentasi karena angin adalah
proses pengendapan materi-materi yang terbawa oleh hembusan angin di tempat-tempat yang dilalui oleh tiupan
angin tersebut. Hasil pembentukan dari proses sedimentasi aeolis antara lain adalah gumuk pasir atau sand dunes.
c. Sedimentasi Marine Sedimentasi marine atau sedimentasi karena air laut adalah
proses pengendapan material yang terbawa oleh gelombang air laut. Hasil pembentukan dari proses sedimentasi marine
antara lain tumpukan karang di pantai, bar endapan pasir yang panjang seperti pematang di pantai, tombolo bar yang
terbentuk dekat pantai dan terhubung dengan daratan, serta karang atol karang yang bentuknya terputus-putus.
Kenampakan-kenampakan alam yang terbentuk akibat adanya proses sedimentasi oleh tenaga air antara lain delta, nehrung,
tombolo, dataran banjir. a. Delta, yaitu endapan tanah yang terdapat di muara sungai.
Bentuk-bentuk delta antara lain delta kipas, delta runcing, dan delta kaki burung atau lobben.
b. Nehrung, yaitu endapan pasir tepi pantai yang melintang seperti lidah banyak dijumpai di sekitar teluk atau estuaria.
Gambar 1.16 a Sand dune, b pulau karang atol.
Sumber: Photo Image
b
b a
Gambar 1.17 Bentuk-bentuk delta, a delta runcing, b delta kipas, c delta lobben
Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer
a b
c
Di unduh dari : Bukupaket.com
Lingkungan Kehidupan Manusia
21
c. Tombolo, yaitu endapan pasir yang menghubungkan daratan dengan pulau yang berada di dekat pantai.
d. Dataran banjir, yaitu dataran yang berada di kanan kiri sungai dan terbentuk akibat luapan saat terjadi banjir.
Berdasarkan tempat pengendapannya sedimentasi dapat dibedakan menjadi lima sebagai berikut.
a. Sedimen teristis atau sedimen alluvial yaitu sedimentasi yang diendapkan di darat atau di dataran banjir yang luas.
b. Sedimen fluvial yaitu sedimen yang diendapkan di dasar sungai sehingga menyebabkan terjadinya pendangkalan
sungai. c. Sedimen limnis, yaitu sedimen yang diendapkan di daerah
rawa-rawa. d. Sedimen marin yaitu sedimen yang diendapkan di laut.
e. Sedimen lakustris yaitu sedimen yang diendapkan di dasar danau.
Proses alami pembentukan permukaan bumi karena faktor tenaga endogen dan tenaga eksogen dapat menghasilkan
dampak-dampak tertentu baik yang bersifat positif maupun negatif.
1. Dampak Positif Tenaga Endogen dan Eksogen