Lingkungan Kehidupan Manusia
23
3. Upaya Menanggulangi Dampak Negatif Tenaga Endogen dan Eksogen
Dampak-dampak negatif tenaga endogen dan eksogen dapat dikurangi bahkan dihilangkan dengan upaya-upaya yang
dilakukan manusia. Beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu sebagai berikut.
a. Menanggulangi Dampak Negatif Tenaga Endogen Gempa bumi, baik tektonik maupun vulkanik tidak dapat
dicegah. Tetapi kerugian dan kehancurannya dapat dikurangi dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1 Pos-pos pengamatan gunung api dibangun untuk
mengukur dan mencatat aktivitas gunung api. Diharapkan dengan adanya pos pengamatan tersebut
dapat memberikan peringatan awal akan terjadinya letusan gunung. Dengan begitu kerugian lebih besar
dapat dikurangi.
2 Selain di gunung api, pos pengamatan dan penyelidikan gempa juga perlu dibangun di daerah-daerah patahan
dan pertemuan lempeng baik di darat maupun di laut atau pantai. Peringatan akan terjadinya gelombang
tsunami dapat segera diinformasikan kepada masyarakat untuk mengurangi korban jiwa.
3 Lereng-lereng yang curam dan rawan gempa tidak digunakan sebagai permukiman. Begitu juga daerah yang
rawan longsor dan tanahnya labil. 4 Di daerah-daerah rawan gempa, masyarakat harus selalu
mengikuti informasi tentang akan terjadinya gempa. Selain itu konstruksi bangunan juga diusahakan tahan
gempa.
b. Menanggulangi Dampak Negatif Tenaga Eksogen 1 Untuk menanggulangi dampak negatif tenaga eksogen
akibat abrasi dapat dilakukan. Dengan membuat pemecah ombak atau tanggul laut, serta penanaman
kembali hutan mangrove yang telah rusak untuk mengurangi dampak abrasi dan tsunami.
2 Hutan-hutan di lereng gunung yang telah rusak harus diperbaiki dan dilakukan reboisasi untuk mencegah
banjir dan tanah longsor. 3 Pembuatan teras-teras atau sengkedan pada lahan
pertanian di lereng gunung juga bermanfaat mengurangi erosi dan longsor lahan.
4 Sungai-sungai yang mengalami sedimentasi dikeruk kembali untuk memperlancar aliran sungai dan
mencegah banjir. 5 Penggunaan teknologi canggih seperti satelit sangat
bermanfaat dalam memprediksi bencana dan badai. Dapatkah kamu menyebutkan upaya-upaya lain untuk
mengurangi dan menanggulangi dampak negatif tenaga endogen dan eksogen?
Gambar 1.20 Hutan mangrove ber-
manfaat juga sebagai penahan abrasi.
Sumber: Microsoft Student 2006
Tugas Bersama
Kerjakan bersama kelompokmu
Setelah kamu mempelajari beberapa dampak positif dan
negatif akibat tenaga eksogen dan endogen, kini buatlah daftar
yang berisi beberapa manfaat dari tenaga endogen dan
eksogen. Buatlah daftar lain yang berisi beberapa dampak
negatif dari tenaga endogen dan eksogen bagi kehidupan
manusia.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
24
Kehidupan manusia berkaitan erat dengan lingkungan hidupnya. Lingkungan hidup meliputi lingkungan biotik dan
abiotik. Lingkungan abiotik telah lama dimanfaatkan oleh manusia untuk menunjang kehidupannya. Sejak masa pra-
aksara, manusia telah menggunakan perangkat-perangkat yang diperoleh dari alam untuk mencari makan dan memper-
tahankan kehidupannya. Perangkat-perangkat itu saat itu menjadi bukti sejarah peradaban nenek moyang kita.
Bagaimana kita dapat mengenali sejarah perkembangan peradaban nenek moyang kita?
Setiap negara di dunia mempunyai sejarah yang berbeda- beda. Sejarah masing-masing negara dapat diketahui dari
peninggalan-peninggalan sejarahnya. Sejarah dicatat berdasarkan sumber-sumber yang
menunjukkan adanya suatu peristiwa tertentu pada masa lalu. Sumber-sumber tersebut sebagai berikut.
1. Sumber lisan, yakni keterangan langsung dari orang-orang
yang mengalami atau mengetahui suatu peristiwa pada masa lalu.
2. Sumber tulisan, yakni keterangan tertulis berupa catatan
yang berasal dari suatu zaman, misalnya prasasti, dokumen, piagam, naskah, surat kabar, dan laporan.
3. Sumber benda, yakni benda-benda yang berasal dari suatu
zaman tertentu, misalnya bangunan, senjata, perkakas dari batu, patung, perhiasan, dan candi.
Masa sejarah dimulai sejak dikenalnya tulisan sehingga masa sebelumnya disebut juga masa pra-aksara. Karena itu, awal masa
sejarah setiap bangsa tidak sama. Misalnya bangsa Mesir memasuki masa sejarah sejak abad ke-4 Sebelum Masehi SM,
karena pada masa itu mereka telah meninggalkan catatan peristiwa dalam huruf bergambar atau pictogram. Sementara
bangsa Indonesia baru memasuki masa sejarah abad ke-4 Masehi M karena catatan tertua yang ditemukan di Indonesia berasal
dari abad tersebut yaitu prasasti Yupa dari Kerajaan Kutai, Kalimantan Timur.
1. Zaman Pleistosen dan Holosen