Atmosfer dan Hidrosfer
149
Cuaca dan iklim di bumi ini senantiasa berubah-ubah. Walau begitu, sifat dan polanya pada kawasan tertentu memiliki
kecenderungan yang sama. Cuaca dan iklim dapat terbentuk karena unsur-unsur sinar matahari, suhutemperatur,
kelembapan udara, tekanan udara, curah hujan, angin, dan awan.
1. Sinar Matahari
bumi beredar mengelilingi matahari pada lintasan elips yang disebut garis edar. Matahari yang berpijar memancarkan
sinarnya ke segala arah, dan bumi yang mengelilinginya pun menerima sinar matahari tersebut. Proses penyinaran matahari
pada bumi disebut insolasi. Sebagai akibat penyinaran matahari, terjadi pemanasan di permukaan bumi. Proses pemanasan
tersebut dinamakan radiasi. Radiasi dari sinar matahari menjadi sumber pemanas utama bagi bumi.
Oleh karena bumi berbentuk bulat dan selalu berputar pada porosnya, tidak mungkin semua permukaan bumi menerima
penyinaran matahari pada saat yang bersamaan. Waktu penerimaan sinar matahari di suatu kawasan tertentu sangat
dipengaruhi oleh letak lintang kawasan tersebut. Makin tinggi letak lintang suatu kawasan, maka penyinaran akan makin
kurang, sehingga waktu siang hari di kawasan tersebut makin pendek.
Di samping itu, penyinaran matahari pada bumi juga dipengaruhi oleh pergerakan unsur-unsur di atmosfer.
Misalnya, awan yang ada pada lapisan troposfer dapat menghalangi sinar matahari di suatu kawasan, sehingga kawasan
yang diselubungi awan tersebut tidak mendapat penyinaran matahari.
2. Suhu atau Temperatur
Adanya perbedaan tingkat pemanasan matahari di permukaan bumi, menyebabkan suatu kawasan akan memiliki perbedaan
suhu dengan kawasan lainnya. Sebagian panas yang sampai ke permukaan bumi diserap dan sebagian lagi dipantulkan.
Gambar 6.6 Waktu penyinaran matahari dipengaruhi oleh letak lintangnya. a dan
c waktu penyinarannya lebih pendek dibandingkan b.
Sumber: Dokumen Penerbit
Wawasan Sosial
Karena iklim di muka bumi berbeda-beda, maka terbentuk
variasi lingkungan, seperti gurun, hutan hujan tropis, tundra,
sabana, dan daratan yang tertutup lapisan es
Gambar 6.5 Variasi iklim menyebab-
kan terjadinya variasi lingkungan.
Sumber: Geographica The Complete
Illustrated World Reference
a
b
c
Di unduh dari : Bukupaket.com
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
150
Pantulan sinar matahari tersebut akan sangat memengaruhi suhu di kawasan tersebut.
Kawasan permukaan bumi yang berada pada posisi 0–23 LU
dan LS akan mengalami pemanasan yang lebih banyak dibanding kawasan lainnya, sehingga suhunya tinggi. Ini
disebabkan penyinaran terjadi secara tegak lurus. Adapun kawasan yang berada pada posisi 23–40
LU dan LS bersuhu sedang karena sudut penyinaran lebih rendah dibandingkan
pada kawasan dengan posisi 0–23 LU dan LS. Sementara,
daerah dengan kawasan lintang dekat kutub akan bersuhu rendah karena penyinaran lebih miring lagi.
Daerah atau dataran yang tinggi akan memiliki suhu yang lebih sejuk dibanding daerah atau dataran yang rendah. Hal ini terjadi
karena pemanasan berlangsung melalui gelombang pantulan pemanasan dari permukaan. Seperti kita ketahui, dataran tinggi
semacam pegunungan biasanya tidak membentang seperti dataran rendah. Karenanya pemantulan pun tidak dapat
berlangsung maksimal. Selain itu, kerapatan udara di dataran tinggi lebih renggang daripada di dataran rendah sehingga udara
di dataran tinggi kurang mampu menyerap panas. Pemanasan yang terjadi di darat akan lebih cepat dibandingkan
perairan. Ini dimungkinkan karena keadaan daratan yang padat dan sulit ditembus sinar matahari. Pemanasan pada kawasan
perairan berlangsung lambat karena air selalu bergerak dan dapat tertembus sinar matahari. Sehingga apabila kita simpulkan,
faktor-faktor yang memengaruhi tingkat penerimaan panas Matahari ke permukaan bumi adalah:
a. sudut datang sinar matahari di posisi tegak lurus atau miring; b. lamanya penyinaran matahari, semakin lama siangnya
semakin panas yang diterima bumi; c. keadaan muka bumi yang meliputi daratan yang
bervegetasi, gurun pasir, dan lautan; d. banyak sedikitnya awan atau uap air di udara.
3. Kelembapan Udara