Lingkungan Kehidupan Manusia
15
D. Batuan
8. Seismograf, yaitu alat untuk mengukur getaran gempa. 9. Seismogram, yaitu data yang tercatat pada waktu getaran
gempa terjadi. Sampai saat ini, manusia tidak dapat memperkirakan kapan
gempa akan terjadi. Manusia hanya dapat mengukur kekuatan gempa. Getaran yang ditimbulkan oleh gempa dapat diukur
menggunakan seismograf dengan satuan kekuatan getaran yang dinamakan skala Richter. Setelah diukur dengan seismograf, data
getaran biasanya dicatat pada seismogram. Berdasarkan data yang tercatat pada data seismogram itu, kita dapat menentukan
awal dan lama terjadinya gempa, serta memperkirakan lokasi pusat gempa.
Kulit bumi terbentuk dari berbagai jenis batuan yang mengalami proses-proses alamiah selama berjuta-juta tahun.
Berdasarkan proses pembentukannya, batuan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni batuan beku, batuan sedimen, dan
batuan malihan.
1. Batuan Beku
Batuan beku merupakan batuan keras yang terbentuk dari magma yang keluar dari perut bumi dan membeku karena
mengalami proses pendinginan. Karena itu, batuan beku juga disebut sebagai bekuan.
Batuan beku dapat dibedakan berdasarkan tempat magma yang keluar membeku, yaitu sebagai berikut.
a. Batuan Beku Dalam Batuan beku dalam atau batuan beku plutonik terbentuk
karena proses pembekuan magma di bawah permukaan bumi. Biasanya proses pembentukan batuan ini terjadi secara
lambat, sehingga biasanya berbentuk kasar dan mengkristal atau holokristalin. Contohnya, magma mengalir dan meresap
ke dalam lapisan-lapisan bumi bagian dalam dan membeku di situ. Contoh batuan beku dalam antara lain sienit, granit,
diorit, dan gabro.
b. Batuan Beku Luar Batuan beku luar atau batuan beku vulkanik terbentuk
karena adanya proses pembekuan magma pada permukaan bumi. Biasanya proses pembentukan batuan ini terjadi secara
cepat, sehingga bentuknya halus dan tidak mengkristal atau kristalnya sangat halus. Contoh batuan beku dalam antara
lain obsidian, liparit, trachit, desit, andesit, dan basalt.
c. Batuan Beku Korok Batuan beku korok terbentuk karena proses penyusupan
magma pada celah-celah litosfer bagian atas dan kemudian
Episentrum
Hiposentrum Gelombang
primer
Gelombang sekunder
Gambar 1.11 Gelombang getaran
gempa bumi.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
16
membeku. Oleh karenanya, posisi batuan beku korok biasanya dekat dengan permukaan bumi. Batuan beku jenis
ini juga mengkristal. Beberapa contoh batuan beku korok antara lain porfir granit, porfir diorit, dan ordinit.
2. Batuan Sedimen
Batuan sedimen terbentuk dari batuan beku atau zat padat yang mengalami erosi di tempat tertentu kemudian mengendap dan
menjadi keras. Batuan sedimen biasanya berlapis-lapis secara mendatar. Di antara batuan ini, seringkali ditemukan fosil-fosil.
Batuan sedimen dapat dibagi berdasarkan proses pembentukan- nya, yaitu sedimen klastis, kimiawi, dan organik.
a. Batuan Sedimen Klastis Batuan sedimen klastis terbentuk karena pelapukan atau
erosi pada pecahan batuan atau mineral, sehingga batuan menjadi hancur atau pecah dan kemudian mengendap di
tempat tertentu dan menjadi keras. Susunan kimia dan warna batuan ini biasanya sama dengan batuan asalnya.
Contoh batuan sedimen klastis antara lain batu konglomerat, batu breksi, dan batu pasir.
b. Batuan Sedimen Kimiawi Batuan sedimen kimiawi terbentuk karena pengendapan
melalui proses kimia pada mineral-mineral tertentu. Misalnya, pada batu kapur yang larut oleh air kemudian
mengendap dan membentuk stalaktit dan stalagmit di gua kapur. Contoh batuan sedimen kimiawi lainnya adalah
garam.
c. Batuan Sedimen Organik Batuan sedimen organik atau batuan sedimen biogenik
terbentuk karena adanya sisa-sisa makhluk hidup yang mengalami pengendapan di tempat tertentu. Contohnya,
batu karang yang terbentuk dari terumbu karang yang mati dan fosfat yang terbentuk dari kotoran kelelawar.
3. Batuan Malihan Batuan Metamorfosis