Tipe-Tipe Gunung Api Diastrofisme dan Vulkanisme

Lingkungan Kehidupan Manusia 11 yang menampung lava, kita menyebutnya kawah. Kawah yang tidak terdapat di puncak gunung dan berukuran sangat luas disebut kaldera. Berdasarkan tempat keluarnya magma ke permukaan bumi proses ekstrusi atau erupsinya dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut. a. Erupsi sentral, yaitu magma keluar dengan cara memusat pada sebuah titik seperti kawah atau kepundan gunung api. b. Erupsi linear, yaitu magma keluar melewati jalur patahan tanah yang memanjang sehingga tampak seperti garis yang memanjang. c. Erupsi areal, yaitu magma keluar ke permukaan bumi di areal yang luas karena dapur magmanya sangat dangkal.

4. Tipe-Tipe Gunung Api

Bentuk-bentuk gunung pada permukaan bumi dapat terjadi karena beberapa sebab. Sebab pertama yaitu karena adanya lipatan pada kulit bumi. Adapun yang kedua karena adanya penum- pukan kulit bumi yang disebabkan oleh erupsi magma dari perut bumi. Penumpukan kulit bumi karena erupsi magma disebut gunung api . Bentuk gunung api ada berbagai jenis, antara lain sebagai berikut. a. Gunung Api Kerucut Gunung api kerucut atau gunung api strato memiliki bentuk seperti kerucut. Jenis gunung api kerucut paling banyak ada di permukaan bumi. Gunung api ini terbentuk karena adanya erupsi efusif magma yang meleleh dan erupsi eksplosif letusan magma. Letusan gunung api melepaskan eflata yang kemudian ter- timbun di sekitar pusat erupsi. Eflata ialah bahan padat yang keluar karena tekanan erupsi. Timbunan lapisan eflata tersebut kemudian menyatu dengan lava beku di sekitar pusat ledakan erupsi, sehingga membentuk badan gunung. Jenis gunung ini paling banyak terdapat di Indonesia. Contohnya Gunung Merapi, Gunung Merbabu, dan Gunung Fujiyama. Gambar 1.7 Gunung api kerucut. Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer Gambar 1.6 a Ektrusi magma di muka bumi, b kaldera di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara. Sumber: Microsoft Student 2006, Indonesian Heritage. a b Di unduh dari : Bukupaket.com Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII 12 b. Gunung Api Perisai Gunung api perisai memiliki lereng yang landai seperti perisai. Gunung api perisai terbentuk karena adanya lava cair yang membeku melalui erupsi effusif. Magma cair keluar dari perut bumi, dan meleleh ke sekitar pusat erupsi. Lelehan tersebut kemudian membeku dan membentuk badan gunung. Contohnya Gunung Maona Loa, Kilauea di Kepulauan Hawaii. c. Gunung Api Corong Gunung api corong atau gunung api maar terbentuk karena letusan yang kuat atau eksplosif yang membentuk timbunan eflata sehingga memiliki bentuk seperti corong. Lereng gunung api corong biasanya tidak terlalu curam seperti gunung api kerucut. Gunung api tipe ini memiliki bagian tengah yang kedap air disebut kepundan atau maar. Kepundan sebenarnya adalah kawah yang bila terisi hujan akan membentuk danau. Contoh danau yang terbentuk di gunung api corong misalnya Danau Klakah di Gunung Lamongan.

5. Gejala-Gejala Vulkanisme