Perkembangan Pemerintahan di Indonesia

juga karena menolak menghadiri Sidang Tahunan MPR serta hendak membekukan parlemen yang nyata-nyata telah bergeser dari sistem presidensial ke parlementer. D. Sikap Kritis terhadap Pelaksanaan Sistem Pemerintahan di Indonesia 1. Tiga Aktor Penting Penentu Pemerintahan yang Baik

a. Negara

Pengertian negara atau pemerintahan adalah keseluruhan lembaga politik dan publik. Peranan negara meliputi a menyelenggarakan pelayanan publik, b menyelenggarakan kekuasaan untuk memerintah, c membangun lingkungan yang kondusif bagi tercapainya tujuan pembangunan baik pada tingkat local, nasional, maupun internasional.

b. Sektor Swasta

Pelaku sektor swasta mencakup berbagai pihak seperti industri pengolahan, perdagangan, perbankan, dan koperasi, termasuk juga kegiatan sektor informal. Sektor swasta punya peran penting dalam meningkatkan produktivitas, penyediaan lapangan kerja, memasukkan penerimaan negara, investasi, pengembangan usaha, pertumbuhan ekonomi.

c. Civil Society Masyarakat Madani

Kelompok masyarakat madani pada dasarnya berada di tengah-tengah antara pemerintah dan individu. Kelompok masyarakat ini terlibat aktif berinteraksi secara sosial, politik, dan ekonomi. Peran nyatanya antara lain terlibat dalam upaya pemberdayaan masyarakat yang berkekurangan, memberikan fasilitas untuk mengembangkan komunikasi dengan pihak lain, serta akses untuk menyuarakan kepentingan. Bentuk konkrit dari masyarakat madani ini adalah LSM lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak di berbagai sektor dan bidang.

2. Perkembangan Pemerintahan di Indonesia

Perkembangan sistem pemerintahan di Indonesia. dapat dibagi dalam empat masa, yaitu: a Masa Republik Indonesia I, yaitu masa demokrasi konstitusional, yang menonjolkan peran parlemen, serta partai-partai dan yang karena itu dapat dinamakan Demokrasi Parlementer. b Masa Republik Indonesia II, yaitu masa Demokrasi Terpimpin yang dalam banyak aspek telah menyimpang dari demokrasi konstitusional yang secara formal merupakan landasannya dan menunjukkan beberapa aspek demokrasi rakyat. c Masa Republik Indonesia III, yaitu masa Demokrasi Pancasila, yang merupakan Demokrasi konstitusional yang menonjolkan sistem presidensiil lembaga kepresidenan sangat dominan, parlemen dibuat tidak berdaya kekuasaan presiden menjadi tidak terkontrol. d Masa Republik Indonesia IV, yaitu masa Demokrasi Pancasila setelah reformasi lembaga kepresidenan dikurangi wewenangnya, DPR menjadi lebih diberdayakan semua itu dilakukan dengan melakukan amandemen terhadap UUD 1945. Amandemen dilakukan oleh MPR sebanyak empat kali dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2002. Kebanyakan pakar menyatakan matinya sistem pemerintahan yang demokratis di Indonesia dimulai sejak diumumkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 oleh Presiden Soekarno sampai dengan runtuhnya Presiden Soeharto, 21 Mei 1998. Dengan kata lain Demokrasi terpimpin pada masa Soekarno dan Demokrasi Pancasila pada Soeharto sesungguhnya tidak ada demokrasi. Demokrasi baru mulai hidup kembali sejak era reformasi setelah lengsernya Soeharto pada tahun 1998, akibat reformasi yang diprakarsai oleh mahasiswa. Sehingga sejak itulah, bangsa Indonesia mulai belajar demokrasi kembali setelah tenggelam lebih kurang 40 tahun. Sistem Kenegaraan Indonesia adalah negara kesatuan yang menganut demokrasi, kedaulatan berada di tangan rakyat, berdasar UUD 1945 sebelum dilakukan amandemen, kekuasaan negara dijalankan oleh lembaga sebagai berikut: a Kekuasaan tertinggi diberikan oleh rakyat kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat MPR yang berfungsi sebagai lembaga konstitutif b Dewan Perwakilan Rakyat DPR sebagai pembuat UndangUndang, sebagai lembaga legislatif. c Presiden sebagai penyelenggara pemerintahan disebut lembaga eksekutif. d Dewan Pertimbangan Agung DPA sebagai pemberi saran kepada penyelenggara pemerintahan disebut lembaga konsultatif. e Mahkamah Agung MA sebagai lembaga peradilan dan penguji aturan dibawah undang-undang disebut lembaga yudikatif. f Badan Pemeriksa Keuangan BPK sebagai lembaga yang mengaudit keuangan negara, disebut lembaga auditatif. Setelah dilakukan amandemen UUD 1945 baik kesatu, kedua, ketiga serta keempat terjadi pergeseran sebagai berikut: a MPR tidak lagi sebagai lembaga tertinggi pemegang kedaulatan rakyat. b Komposisi MPR terdiri dari seluruh anggota DPR ditambah DPD Dewan Perwakilan Daerah yang seluruhnya dipilih oleh rakyat. c Terbentuknya Mahkamah Konstitusi yang berhak menguji undang-undang terhadap UUD. d Terbentuknya Komisi Yudisial yang mengusulkan pengangkatan hakim agung. e Presiden dan Wakil Presiden dipilih langsung oleh rakyat. f Presiden tidak dapat membekukan dan atau membubarkan DPR. g Hak prerogatif presiden banyak yang dipangkas. h Kekuasaan legislatif semakin dominan. i Dewan Pertimbangan Agung DPA dilikuidasi. Tujuh Kunci Pokok Pemerintahan Indonesia. UUD 1945 berdasarkan Pasal 11 Aturan Tambahan terdiri atas Pembukaan dan pasal-pasal. Tentang sistem pemerintahan negara Republik Indonesia dapat dilihat di dalam pasalpasal sebagai berikut. a. Negara Indonesia adalah negara hukum , Pasal 1 ayat 3, tanpa penjelasan. b. Sistem Konstitusional. Seacara eksplisit tidak tertulis, namun secara substantif dapat dilihat pada pasal-pasal sebagai berikut, Pasal 2 ayat 1; Pasal 3 ayat 3; Pasal 4 ayat 1; Pasal 5 ayat 1 dan 2. c. Kekuasaan negara tertinggi di tangan MPR. Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD. Sesuai dengan pasal 2 ayat 1 bahwa MPR terdiri dari anggota DPR dan DPD. MPR berdasarkan Pasal 3, mempunyai wewenang dan tugas sebagai berikut: a Mengubah dan menetapkan UUD; b Melantik Presiden dan Wakil Presiden; c Dapat memberhentikan Presiden danatau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut UUD. d. Presiden ialah penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi menurut UUD. Pasal 3 ayat 2; Pasal 4 ayat 1 dan ayat 2. e. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Dengan memperhatikan pasal-pasal tentang kekuasaan pemerintahan negara Presiden dari Pasal 4 sampai dengan 16, dan Dewan Perwakilan Rakyat Pasal 19 sampai dengan 22B, maka ketentuan bahwa Presiden tidak bertanggungjawab kepada DPR masih relevan. Sistem pemerintahan negara republik Indonesia masih tetap menempatkan sistem presidensial. f. Menteri negara ialah pembantu Presiden, menteri negara tidak bertanggungjawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Presiden dibantu menteri-menteri negara. Menteri-menteri diangkat dan diberhentikan oleh presiden yang pembentukan, pengubahan dan pembubarannya diatur dalam UU Pasal 17. g. Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas. Presiden sebagai kepala negara, kekuasaannya dibatasi oleh UUD. MPR berwenang memberhentikan Presiden dalam masa jabatannya Pasal 3 ayat3. Demikian juga DPR, selain mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan menyatakan pendapat, juga hak mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat serta hak imunitas Pasal 20 A ayat 2 dan 3. DPR juga mempunyai wewenang mengajukan usul kepada MPR untuk mengadakan sidang istimewa guna meminta pertanggungjawaban Presiden, apabila presiden dianggap sungguh-sungguh melanggar hukum berupa pengkianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya atau perbuatan tercela.

3. Mengkritisi Pelaksanaan Pemerintahan di Indonesia Antara Tahun 1945-1950