Karakteristik Good Governance Pilar-Pilar Good Governance

3. Keterbukaan: pemberian informasi secara terbuka, terbuka untuk open free suggestion, dan terbuka terhadap kritik yang merupakan partisipasi. Keterbukaan bias meliputi bidang politik, ekonomi dan pemerintahan. 4. Aturan Hukum: keputusan, kebijakan pemerintah, organisasi, badan usaha berdasarkan hokum jaminan kepastian hokum dan rasa keadilan masyarakat terhadap setiap kebijaksanaan public yang ditempuh. Juga dalam social economic transaction. Conflict resolution berdasarkanhukum termasuk arbitrase. Institusi hokum yang bebas, dan kinerjanya yang terhormat Bintoro Tjokroatmodjo 2000.

C. Karakteristik Good Governance

Berdasarkan perihal tersebut diatas UNDP badan PBB untuk program pembangunan 1996 merumuskan karakteristik Good Gavernance sebagai berikut: 1. Partisipasi, yaitu setiap warga masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan, harus mempunyai hak suara yang sama dalam proses pemilihan umum dengan kebebasan berpendapat secara konstruktif. 2. Penegakan hukum, yaitu kerangka yang dimiliki haruslah berkeadilan dan dipatuhi 3. Transparan, yaitu bahwa transparansi pemerintahan harus dibangun dalam kebebasan aliran informasi yang ingin dimiliki oleh mereka yang membutuhkan. 4. Daya tanggap, yaitu bahwa setiap lembaga dan prosesnya harus diarahkan pada upaya untuk melayani berbagai pihak yang berkepentingan masyarakat. 5. Berorientasi Konsensus, yaitu bahwa pemerintahan yang baik adalah yang dapat menjadi penengah bagi berbagai perbedaan dan memberikan suautu penyelesaian. 6. Berkeadilan, yaitu memberikan kesempatan upaya untuk meningkatkan kualitas hidup seorang dengan adil tanpa membedakan laki-laki atau perempuan. 7. Efektifitas dan Efisiensi, yaitu bahwa setiap proses kegiatan dan kelembagaan diarahkan untuk menghasilkan suatu yang benar-benar dibutuhkan. 8. Akuntabilitas, yaitu bahwa para pengambil keputusan dalam pemerintah dapat memiliki pertanggungjawaban kepada publik. 9. Bervisi Strategis, yaitu bahwa para pimpinan dan masyarakat memiliki pandangan yang luas dan jangka panjang tentang penyelanggaraan pemerintahan yang baik dan pembangunan manusia. 10. Kesalingterikatan, yaitu bahwa keseluruhan ciri pemerintah mempunyai kesalingterikatan yang saling memperkuat dan tidak bisa berdiri sendiri.

D. Pilar-Pilar Good Governance

Good Governance hanya bermakna bila keberadaannya ditopang oleh lembaga yang melibatkan kepentingan public. Jenis lembaga tersebut adalah sebagai berikut : 1. Negara : a. Menciptakan kondisi politik, ekonomi, dan social yang stabil b. Membuat peraturan yang efektif dan berkeadilan c. Menyediakan public service yang efektif dan accountable d. Menegakkan HAM e. Melindungi lingkungan hidup f. Mengurus standar kesehatan dan standar keselamatan public 2. Sektor Swasta a. Menjalankan industri b. Menciptakan lapangan kerja c. Menyediakan insentif bagi karyawan d. Meningkatkan standar hidup masyarakat e. Memelihara lingkungan hidup f. Menaati peraturan g. Transfer ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat h. Menyediakan kredit bagi pengembangunan UKM 3. Masyarakat Madani a. Menjaga agar hak-hak masyarakat terlindungi b. Mempengaruhi kebijakan politik c. Sebagai sarana checks anb balances pemerintah d. Mengawasi penyalahgunaan kewenangan social pemerintah e. Mengembangkan sumber daya manusia f. Sarana berkomunikasi antar anggota masyarakat

E. Agenda Good Governance