Kewenangan Provinsi Papua Menurut Otsus

undang-undang ini juga membuka ruang untuk perbaikan dalam rangka memperjuangkan perbaikan kesejahteraan, keadilan, perdamaian, persamaan hak, dan mengembangkan jati diri, harga diri serta harkat dan martabat sebagai manusia. Undang-undang ini juga membuka ruang untuk membangun kembali kepercayaan rakyat Papua yang sangat merosot, yang diakibatkan oleh kecewanya mereka yang sangat mendalam kepada RI. Undang-undang ini juga membuka kesempatan dan sekaligus sebagai tantangan untuk pengembangan kapasitas dan kapabilitas kepemimpinan dan manajemen daerahlokal dalam rangka mengembangkan Good Governance, Demokrasi, dan Civil Society di Provinsi Papua.

C. Kewenangan Provinsi Papua Menurut Otsus

Struktur dasar dari Otsus adalah, Provinsi Papua diberi kewenagan legislative dan eksekutif. Beberapa bidang kewenangan itu kemudian dihilangkan dan tetap dipegang oleh Pemerintah Pusat. Otsus tidak secara khusus membuat daftar kekuasaan yang dapat dilaksanakan di Provinsi Papua. Maksud pokok menurut Otsus adalah Provinsi Papua memiliki kewenangan atas semua bidang yang tidak terkait dengan bidang-bidang yang secara khusus tetap dipegang oleh Pemerintah Pusat. Pasal 4 1 memerinci Kewenangan Provinsi Papua sebagai berikut:”Kewenangan Provinsi Papua mencakup kewenangan dalam seluruh bidang pemerintahan , kecuali pemerintahan bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan, moneter dan fiscal, agama, dan peradilan serta kewenangan tertentu di bidang lain yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.” Beberapa kewenangan di sector lain sebagaimana dimaksudkan oleh Undang- undang ini adalah kewenangan Pemerintah Pusat yang meliputi: Kebijakan tentang perencanaan nasional, Pengendalian pembangunan nasional secara makro, dana perimbangan keuangan, sistem administrasi negara, lembaga perekonomian negara, pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia, pendayagunaan sumber daya alam serta teknologo tinggi, konservasi dan standarisasi nasional. Otsus memberikan kewenangan kepada Papua dalam semua bidang yang tidak ditetapkan dalam Pasal 4 1 dan penjelasannya. Rancangan Perdasus mengenai kewenangan Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten dan Kota, menyebutkan sector-sektor utama kewenangan Provinsi Papua sebagai berikut: pertanian, perikanan dan laut, pertambangan dan energi, kehutanan, perusahaan pertanian komersial, industri dan perniagaan, koperasi, penanaman modal, tenaga kerja, kesehatan, pendidikan, budaya, layanan sosial, penataan ruang perencanaan, pemukiman dan kependudukan, komunikasi, lingkungan hidup, politik dan adeministrasi pemerintah setempat, pariwisata. Pada bidang-bidang ini Provinsi Papua dapat membuat peraturannya sendiri. Perdasus dan Perdasi. Tetapi, dalam banyak bidang Otsus menyatakan bahwa Perdasus, Perdasi dan tindakan Provinsi lainnya harus sesuai dengan peraturan perundang- undangan. Ini terjadi 39 kali selama Otsus periksa daftar yang disusun oleh Departemen Dalam Negeri. Misalnya, Pasal 2 3 menyatakan bahwa Lembaga Daerah Provinsi Papua akan ditetapkan lebih lanjut oleh Perdasus berdasarkan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan. Ada kemungkinan ketentuan dalam otsus bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan sekali lagi muncul persoalan apakah Otsus bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan sekali lagi muncul persoalan apakah Otsus adalah undang-undang yang lebih tinggi atautidak.

D. Kedudukan dan Fungsi Majelis Rakyat Papua MRP