Pembentukan Daerah Kewenangan Daerah Bentuk dan Susunan Pemerintahan Daerah

keperluan rutin mereka bila hanya berdasarkan pendapatan asli daerah. Hal ini pula yang menjadikan daerah masih bergantung pada anggaran yang sering disebut sebagai subsidi pusat. Terlebih bila dilihat dalam kebijakan perimbangan keuangan pusat daerah yang memberikanporsi besar bagi pusat untuk hasil kekayaan alam, seperti migas. Kenyataan ini sudah barang tentu menimbulkan tanda tanya besar apakah otonomi yang dikembangkan memilikim dasar untuk suatu realisasi yang konsisten, ataukah otonomi hanya akan menjadi momentum bagi kebangkrutan daerah likuidasi. Dapat dikatakan bahwa peningkatan sumber pemasukan daerah, akan menjadi hal yang sangat mutlak. Tanpa peningkatan sumber pemasukan, melalui porsi yang besar bagi daerah untuk mengelola sumber pendapatan yang ada, dan mengurangi pengiriman ke pusat, tentu akan menjadi hal yang sangatpositif bagi otonomi. Disinilah ancaman yang paling nyata dari otonomi dan sekaligus tantangan ke depan, yakni bagaimana mengubah kebijakan yang menelikung otonomi tersebut, menjadi kebijakan baru yang mendukung realisasi otonomi.

11. Pembentukan Daerah

Pembentukan, nama, batas dan Ibukota suatu daerah ditetapkan dengan undang- undang ps. 5 ayat 2. Perubahan yang tidak mengakibatkan penghapusan daerah ditetapkan dengan peraturan pemerintah ps.5 ayat 3. Syarat pembentukan daerah ditetapkan dengan peraturan pemerintah ps.5 ayat 3. Kriteria penghapusan, penggabungan dan pemekaran daerah ditetapkan dengan peraturan pemerintah ps. 6 ayat 3. Penghapusan, penggabungan dan pemekaran daerah, ditetapkan dengan undang-undang ps. 6 ayat 4.

12. Kewenangan Daerah

Pengaturan kewenangan daerah di wilayah laut, ditetapkan dengan peraturan pemerintah ps. 10 ayat 4. Pengaturan lebih lanjut mengenai kewenangan propinsi sebagai daerah otonom, ditetapkan dengan peraturan pemerintah ps. 12. Penugasan dalam rangka tugas pembantuan, ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan ps. 13 ayat 2.

13. Bentuk dan Susunan Pemerintahan Daerah

Undang-undang tentang Kedudukan, Susunan, tugas, wewenang, hak keanggotaan dan pimpinan DPRD ps.15-UU No. 41999. Keanggotaan DPRD dan jumlah anggota DPRD ditetapkan sesuai dengan perundang-undangan ps. 17 ayat 1. Pedoman penyusunan peraturan tat tertib dewan perwakilan rakyat daerah ps. 17 ayat 4. Peraturan perundang-undangan tentang tatacara penyidikan anggota dewan perwakilan rakyat daerah ps. 28. Pedoman pembentukan dan organisasi dan tata kerja sekretariat dewan perwakilan rakyat daerah ps. 29- Peraturan apa?. Tatacara pertanggungjawaban Gubernur kepada dewan perwakilan rakyat daerah ps. 31 ayat 3. Pertanggungjawaban gubernur pada Presiden ps. 31 ayat 5. Tatacara pertanggungjawaban bupatiwalikota kepada dewan perwakilan rakyat daerah ps. 32 ayat 4. Tatacara pemilihan, pengangkatan dan pemberian kepala daerah ps.34, 42. Tatacara pengucapan sumpahjanji dan pelantikan kepala daerahwakil kepala daerah ps. 42 ayat 4. Tatacara penyidikan kepala daerah dan wakil kepala daerah ps.59. Kedudukan keuangan kepala daerah dan wakil kepala daerah ps.59. Pedoman pembentukan organisasi perangkat daerah ps.60. Penyelenggaraan bidang pemerintahan yang menjadi wewenang pemerintah diatur dengan keputusan presiden ps.64. Pembentukan kecamatan ditetapkan dengan peraturan daerah ps.66 ayat 6. Pembentukan kelurahan ditetapkan dengan peraturan daerah ps.67 ayat 6. Susunan organisasi perangkat daerah ditetapkan dengan peraturan daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan pemerintah ps.68 ayat 1.

14. Keuangan Daerah