Sistem Pemerintahan Malaysia Republik Singapura

5. Sistem Pemerintahan Thailand Bentuk negara Thailand adalah kesatuan, bentuk pemerintahannya monarki. Berdasar konstitusi 1974, Thailand menerapkan sistem pemerintahan parlementer. 1 Kepala negara Thailand adalah raja, yang merupakan lambang kesatuan identitas nasional. Sedang kepala pemerintahan dipegang oleh perdana menteri dengan kekuasaan yang cukup besar. Perdana menteri diangkat oleh raja. Dewan menteri harus mendapat dukungan dari parlemen. Apabila parlemen tidak mempercayainya lagi maka kabinet harus meletakkan jabatan. 2 Badan legislatif dipegang oleh “sidang nasional” yang bersifat bicameral, terdiri dari senat dan badan perwakilan. Masa jabatan enam tahun dan separuh dari jumlah anggota senat diganti atau diangkat kembali setiap tiga tahun. Parlemen dipilih langsung dalam pemilihan umum untuk masa jabatan empat tahun. 3 Badan kehakiman dipegang oleh Mahkamah Agung yang beranggotakan hakim- hakim yang diangkat oleh raja. Mahkamah tersebut merupakan mahkamah tertinggi baik untuk perkara perdata maupun pidana.

6. Sistem Pemerintahan Malaysia

Federasi Malaysia dibentuk 16 September 1963, terdiri dari federasi Malaya, Serawak, Sabah, dan singapura Singapura berdiri sendiri Agustus 1965. Saat ini federasi Malaysia terdiri dari 13 negara bagian. Konstitusi Malaysia menetapkan sistem pemerintahan federal di bawah monarki konstitusional. Kepala negara Malaysia adalah raja yang dipilih di antara raja-raja yang menjadi anggota federasi. Kepala negara Malaysia disebut “Yang di Pertuan Agung”, yang dipilih oleh dan diantara majelis raja-raja yang terdiri dari sembilan raja yang turun temurun di semenanjung Malaya, yaitu Sultan Johor, Kedah, Kelantan, Penang, Perak, Selangor, Trengganu, Raja Perlis, dan Negeri Sembilan. Masa jabatan Yang di Pertuan Agung adalah 5 tahun. Kekuasaan eksekutif berada di tangan perdana menteri. Kabinet bertanggung jawab kepada Badan Legislatif yang bersifat bicameral terdiri dari dewan negara dan dewan rakyat.Perdana menteri ditunjuk oleh Yang di Pertuan Agung. Menteri ditunjuk oleh Yang di Pertuan Agung atas rekomendasi perdana menteri. Kekuasaan pemerintah federal meliputi urusan luar negeri, pertahanan, keamanan dalam negeri, kehakiman, keuangan, industri, perdagangan, komunikasi, transportasi. Kekuasaan kehakiman diserahkan kepada Mahkamah Federal yang mempunyai yurisdiksi memeriksa perkara banding. Di bawah Mahkamah Federal terdapat Mahkamah tinggi. Di bawah Mahkamah Tinggi terdapat Session Court dan Magistrate.

7. Republik Singapura

Tahun 1959 dengan suatu konstitusi tersendiri Singapura memperoleh status “internal self rule” dalam ikatan persemakmuran. Tahun 1963 bergabung ke dalam federasi Malaysia. Tanggal 9 Agustus 1965 keluar dari federasi Malaysia. Konstitusi Singapura yang sekarang berasal dari konstitusi 1959 dengan beberapa kali amandemen. Badan legislatif Singapura adalah parlemen yang monokameral yang dipilih langsung oleh rakyat untuk masa jabatan 5 tahun. Parlemen dapat dibubarkan. Partai terbesar yang menguasai parlemen adalah partai Aksi Rakyat. Kepala negara Singapura adalah presiden yang dipilih oleh parlemen untuk masa jabatan empat tahun. Presiden memiliki fungsi sebagai lambing nasional dan tugas- tugas seremonial. Presiden juga berhak menunjuk dan mengangkat perdana menteri, dapat juga menolak memberikan persetujuan atas suatu permohonan untuk membubarkan parlemen. Kekuasaan pemerintahan ada ditangan perdana menteri yang ditunjuk oleh presiden. Perdana menteri memimpin para menteri dan bertanggung jawab kepada parlemen. Perdana menteridiangkat dari ketua partai mayoritas dalam parlemen. Jika ada mosi tidak percaya dari parlemen kepada kabinet maka: 1 Kabinet bubar atau menyerahkan mandat kepada presiden; 2 Perdana menteri dapat juga meminta presiden untuk membubarkan parlemen dan memerintahkan mengadakan pemilihan baru; 3 Jika permohonan untuk membubarkan parlemen ditolak maka kabinet harus menyerahkan mandat. Badan kehakiman dijalankan oleh Mahkamah tinggi yang mencakup Pengadilan Banding, Magistrate Distrik dan Pengadilan Khusus. BAB II SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA

A. Garis Besar Isi Amandemen UUD 1945