Proses Pembentukan Peraturan Daerah

Sesuai dengan Pasal 138 ayat 1 Undang-Undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, materi muatan Perda mengandung asas: a. Pengayoman b. Kemanusiaan c. Kebangsaan d. Kekeluargaan e. Kenusantaraan f. Bhinneka Tunggal Ika g. Keadilan h. Kesamaan kedudukan dalam hokum dan pemerintahan i. Ketertiban dan kepastian hokum; danatau j. Keseimbangan, keserasian dan keselarasan

3. Proses Pembentukan Peraturan Daerah

Dalam rangka tertib administrasi dan peningkatan kualitas produk hukum daerah, perlu mengetahui proses atau prosedur penyusunan peraturan daerah agar lebih terarah dan terkoordinasi. Prosedur penyusunan ini adalah rangkaian kegiatan penyusunan produk hukum daerah sejak dari perencanaan sampai dengan penetapannya. Proses pembentukan peraturan daerah terdiri dari tiga tahap Harry Alexander, 2004:28 yaitu: a. Proses Penyiapan rancangan Peraturan Daerah, yang merupakan proses penyusunan dan rancangan di lingkungan Pemerintah Daerah dalam hal ini Raperda usul inisiatif. Proses ini termasuk menyusun naskah inisiatif initiatives draft, naskah akademik academic draft dan naskah rancangan peraturan daerah legal draft. b. Proses mendapatkan persetujuan, yang merupakan pembahasan di DPRD. c. Proses pengesahan oleh Kepala Daerah dan pengundangan oleh BiroBagian. ======kebumen Menurut Pasal 100 Peraturan tata tertib DPRD Kabupaten Kebumen, persiapan pembentukan Perda adalah sebagai berikut: a. DPRD memegang kekuasaan membentuk Peraturan Daerah b. Rancangan Peraturan Daerah yang telah disiapkan oleh kepala Daerah disampaikan dengan surat pengantar Kepala Daerah kepada DPRD c. Rancangan Peraturan Daerah yang telah disiapkan oleh Kepala Daerah disampaikan dengan surat pengantar Kepala Daerah kepada DPRD d. Rancangan Peraturan Daerah yang telah disiapkan oleh DPRD disamapaikan oleh Pimpinan DPRD kepada Kepala Daerah e. rancangan Peraturan Daerah yang berasal dari DPRD atau Kepala Daerah dibahas oleh DPRD dan Kepala Daerah untuk mendapatkan persetujuan bersam f. rancangan Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada bagian d dan e, disampaikan oleh pimpinan DPRD kepada seluruh anggota DPRD selambat- lambatnya 7 hari sebelum rancangan Peraturan Daerah tersebutr dibahas dalam Rapat Paripurna. Apabila terdapat dua Rancangan Peraturan Daerah yang diajukan mengenai hal yang sama, yang dibicarakan adalah Rancangan Peraturan Daerah yang diterima terlebih dahulu, sedangkan Rancangan Peraturan Daerah yang diterima kemudian diterima sebagai pelengkap Pasal 101 Peraturan Tata Tertib DPRD Kabupaten Kebumen. Rancangan Peraturan Daerah dapat ditarik kembali sebelum dibahas bersama oleh DPRD dan Kepala Daerah. Rancangan Perda yang sedang dibahas hanya dapat ditarik kembali berdasarkan persetujuan bersama DPRD dan Kepala Daerah. Penarikan kembali rancangan peraturan Daerah oleh DPRD dilakukan dengan keputusan Ketua DPRD disertai alasan-alasan penarikannya. Penarikan rancangan Peraturan Daerah dilakukan dalam rapat pembahasan Rancangan Peraturan Daerah antara DPRD dan Kepala Daerah dengan disertai persetujuan bersama. Rancangan Peraturan Daerah yang ditarik kembali tidak dapat diajukan kembali Paasal 103 Peraturan Tata Tertib DPRD Kabupaten Kebumen. Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah sesuai dengan Pasal 102 Peraturan tata Tertib DPRD Kabupaten Kebumen adalah dilakukan oleh DPRD bersama Bupati yang dilakukan melalui empat tahap pembicaraan yaitu sebagai berikut: a. Pembicaraan tingkat pertama, meliputi: 1. Penjelasan Kepala Daerah dalam Rapat Paripurna tentang penyampaian Rancangan Peraturan Daerah yang berasal dari Kepala Daerah. 2. Penjelasan dalam Rapat Paripurna oleh Pimpinan KomisiGabungan Komisi atau Pimpinan Panitia Khusus terhadap Rancangan Peraturan Daerah dan atau Perubahan peraturan Daerah atas usul prakarsa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. b. Pembicaraan tingkat kedua, meliputi: 1. Dalam hal Rancangan Peraturan Daerah yang berasal dari Kepala Daerah: a. Pandangan umum dari fraksi-fraksi terhadap rancangan Peraturan Daerah yang berasal dari Kepala Daerah b. Jawaban Kepala Daerah terhadap pandangan umum fraksi-fraksi. 2. Dalam hal Rancangan Peraturan Daerah atas usul Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. a. Pendapat kepala Daerah terhadap Rancangan Peraturan Daerah atas usul Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. b. Jawaban dari fraksi-fraksi terhadap pendapat Kepala Daerah c. Pembicaraan tingkat ketiga, meliputi: Pembahasan dalam Rapat KomisiGabungan Komisi atau Rapat Panitia Khusus dilakukan bersama-sama Kepala Daerah atau pejabat yang ditunjuk. c. Pembicaraan tingkat keempat, meliputi: d. 1. Pengambilan keputusan dalam Rapat Paripurna yang didahului dengan: a Laporan hasil pembicaraan tahap ketiga; b Pendapat akhir fraksi; c Pengambilan keputusan 2. Penyampaian sambutan Kepala Daerah terhadap pengambilan keputusan 3. Sebelum dilakukan pembicaraan pembahasan Raperda dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah bersama Bupati, diadakan rapat Fraksi. 4. Apabila dipandang perlu, Panitia Musyawarah dapat menentukan bahwa pembicaraan tahap ketiga dilakukan dalam Rapat Gabungan Komisi atau Rapat Panitia Khusus. Rancangan Peraturan Daerah yang telah disetujui bersama oleh DPRD dan kepal Daerah disampaikan oleh Pimpinan DPRD kepada kepala Daerah untuk ditetapkan menjadi peraturan Daerah. Penyampaian Rancangan Perda tersebut dilakukan dalam jangka waktu paling lama 7 tujuh hari terhitung sejak tanggal persetujuan bersama Pasal 104 Peraturan Tata Tertib DPRD Kabupaten Kebumen. Rancangan Perda ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan membubuhkan tanda tangan dalam jangka waktu paling lambat 30 tiga puluh hari sejak rancangan tersebut disetujuio bersama oleh DPRD dan Kepala Daerah. Dalam hal rancangan Perda tidak ditandatangani oleh Kepala Daerah dalam waktu 30 tiga puluh hari, Rancangan Perda tersebut sah menjadi Perda dan wajib diundangkan dengan memuatnya dalam lembaran daerah, rumusan pengesahannya berbunyi ”Perda ini dinyatakan sah” dengan mencantumkan tanggal sahnya dan harus dibubuhkan sebelum pengundangan naskah Perda ke dlam Lembaran Daerah Pasal 105 Peraturan Tata Tertib DPRD Kabupaten kebumen.

C. Sistem Pemerintahan Federal