1 Pemerintahan daerah provinsi, yang terdiri dari pemerintahan daerah provinsi dan
DPRD provinsi. 2
Pemerintahan daerah kabupatenkota, terdiri atas pemerintahan kabupatenkota dan DPRD kabupatenkota.
Sementara itu, pemerintahan daerah terdiri dari kepala daerah dan perangkat daerah. Dalam UU No. 32 Tahun 2004 pembentukan daerah dapat berupa penggabungan daerah
atau beberapa daerah yang bersanding atau pemekaran dari satun daerah menjadi dua daerah atau lebih. Pemekaran daerah dapat dilakukan setelah mencapai batas minimal
usia penyelenggaraan pemerintahan, yaitu sepuluh tahun untuk provinsi, 7 tahun untuk kabupatenkota, dan lima tahun untuk kecamatan. Pembentukan daerah ditetapkan
dengan UU, yang isinya antara lain mencakup nama, cakupan wilayah, batas, ibukota, kewenangan menyelenggaraan urusan pemerintahan, penunjukan pejabat kepala daerah,
pengisian keanggotaan DPRD, pengalihan kepegawaian, pendanaan dan dokumen, serta perangkat daerah. Dalam hal ini yang dimaksud “cakupan wilayah”, khusus untuk daerah
yang berupa kepulauan atau gugusan pulau-pulau, dalam penentuan luas wilayahnya didasarkan atas prinsip negara kepulauan yang pelaksanaannya diatur dengan peraturan
pemerintah.
1. Pembentukan dan Pemekaran Daerah UU No. 22 Tahun 1999
Pasal 4 mengamanatkan, Pembentukan dan pemekaran provinsi, kabupatenkota, harus berdasar aspirasi masyarakat. Daerah-daerah sebagaimana dimaksud, masing-
masing berdiri sendiri dan tidak mempunyai hubungan hirarkhi satu sama lain. Selanjutnya pada Pasal 5 dijelaskan bahwa daerah dibentuk berdasarkan pertimbangan
kemampuan ekonomi, potensi daerah, sosial budaya, sosial politik, jumlah penduduk, luas daerah, dan pertimbangan lain yang memungkinkan terselenggaranya otonomi
daerah. Pembentukan, nama, batas, dan ibukota sebagaimana dimaksud akan ditetapkan dengan undang-undang. Perubahan batas yang tidak mengakibatkan penghapusan suatu
daerah, perubahan nama daerah, serta perubahan nama dan pemerintahan ibukota daerah ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
Syarat-syarat pembentukan daerah, akan ditetapkan dengan peraturan pemerintah. Maka dalam undang-undang ini tidak dijelaskan secara rinci apa atau bagaimana kriteria
dan cara-cara pembentukan daerah. Maka dalam Peraturan Pemerintah No.129 tahun 2000 tentang Persyaratan Pembentukan dan Kriteria Pemekaran, Penghapusan dan
Penggabungan Daerah baru akan dijelaskan atau disebutkan secara rinci mengenai tata cara pembentukan daerah. Ditambahkan pula mengenai kriteria tentang penghapusan,
penggabungan, dan pemekaran Daerah, akan ditatapkan dengan peraturan pemerintah. Namun penghapusan, penggabungan dan pemekaran daerah, akan ditetapkan dengan
undang-undang. Dalam melaksanakan otonomi daerah, pemerintah daerah akan dibantu oleh
Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah DPOD yang bertugas memberikan pertimbangan kepada Presiden mengenai: Undang-undang No. 22 tahun 1999 Pasal 115
a. Pembentukan, penghapusan, penggabungan, dan pemekaran daerah. b. Perimbangan keuangan pusat dan daerah
c. Kemampuan daerah kabupaten dan daerah kota untuk melaksanakan kewenangan tertentu.
Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah terdiri atas Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, Menteri Sekretaris Negara, menteri lain sesuai dengan kebutuhan,
perwakilan Asosiasi Pemerintah Daerah, dan wakil-wakil daerah yang dipilih oleh DPRD. Menteri Dalam Negari dan Menteri Keuangan karena jabatannya adalah Ketua
dan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah bertanggung jawab kepada Presiden. Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah dibantu
oleh Kepala Sekretariat yang membawahkan Bidang Otonomi Daerah dan Bidang Pertimbangan keuangan Pusat dan Daerah.
2. Pembentukan dan Pemekaran Daerah UU No. 32 Tahun 2004