Proses pelatihan REKOMENDASI UNTUK REPLIKASI

Lampiran A - Uraian Substansi 120 www.kinerja.or.id Tata Kelola Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif kepada Dinas Kesehatan agar dipenuhi. Baik dokumen Janji Perbaikan Pelayanan maupun dokumen Rekomendasi Perbaikan Pelayanan menjadi instrumen utama untuk memulai langkah perbaikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.

3.4 Monitoring dan Evaluasi

Langkah ini bermaksud untuk melakukan pembuktian status atas masing-masing janji dan rekomendasi perbaikan pelayanan publik yang akan dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Sejumlah pihak yang terlibat didalam langkah ini antara lain tim peningkatan kualitas pelayanan, tim pelaksana kualitas pelayanan publik, serta masyarakat pengguna pelayanan. Monitoring dan evaluasi menggunakan dua pendekatan, yaitu: 1 pendekatan veriikasi janji dan rekomendasi perbaikan, dan 2 pendekatan survei ulang. Dengan dua pendekatan tersebut, monitoring dan evaluasi akan menghasilkan lembaran cek realisasi janji sebagai bukti telah dilaksanakan kegiatan monitoring dan indeks pengaduan masyarakat baru IPM Baru sebagai bukti hasil survei ulang untuk mengetahui tingkat pemenuhan status dari janji dan rekomendasi perbaikan pelayanan publik.

4. Survei Pengaduan

Survei pengaduan adalah sebuah metode untuk menghimpun berbagai keluhan, pengaduan, atau komplain masyarakat selaku pengguna layanan atas kinerja pemberi pelayanan. Pemberi pelayanan secara aktif menggali informasi dari masyarakat tentang hal-hal yang masih menjadi keluhan masyarakat melalui wawancara terstruktur dengan kuesioner. Kuesioner survei pengaduan disusun berdasarkan daftar pengaduan masyarakat yang diperoleh dari Lokakarya Pengelolaan Pengaduan. Lokakarya Pengelolaan Pengaduan ini diselenggarakan oleh pemberi pelayanan dengan melibatkan masyarakat selaku pengguna layanan. Setelah kuesioner survei pengaduan tersusun, maka tahapan dalam penyelenggaraan survei pengaduan selanjutnya adalah sebagai berikut:

4.1 Persiapan:

1. Menyiapkan Tim Pelaksana dan tenaga tambahan sukarela untuk melakukan survei 2. Menggandakan kuesioner survei 3. Membagi wilayah dan menentukan strategi kerja 4. Menetapkan jumlah responden 5. Menyiapkan alat bantu 6. Mempublikasikan pelaksanaan survei kepada masyarakat 7. Menetapkan teknik survei yang akan dilakukan.

4.2 Pelaksanaan:

1. Melakukan wawancara dengan responden masyarakat pengguna layanan 121 www.kinerja.or.id Tata Kelola Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif 2. Membuat rekapitulasi hasil survei 3. Menyusun Indeks Pengaduan Masyarakat IPM 4. Mempersiapkan dan memasang graik IPM di papan informasi 5. Membuat lansiran berita press release 6. Mengundang wartawan untuk jumpa pers 7. Mengarsipkan kuesioner dan IPM.

4.3 Indeks Pengaduan Masyarakat IPM

IPM yang dihasilkan dari survei pengaduan dapat memberikan gambaran indikasi tingkat pengaduan tertinggi sampai yang terendah. Hasil inilah yang akan ditindaklanjuti untuk dicarikan alternatif solusi. Oleh karena itu mudah dipahami bahwa jika survei pengaduan ini dilakukan secara kontinu, maka dengan sendirinya akan terjadi peningkatan kualitas yang berkesinambungan pada pemberi pelayanan. Pembuatan IPM didasarkan pada jumlah total rekapitulasi akhir. Pernyataan pengaduan diurutkan berdasarkan jumlah responden yang mengadu. Pernyataan pengaduan dengan jumlah responden yang mengadu tertinggi akan menjadi peringkat kesatu ranking 1. Pengaduan peringkat 1 ditempatkan paling atas, menyusul di bawahnya adalah pengaduan peringkat 2, demikian seterusnya secara berurut sesuai peringkatnya. Dalam membuat IPM dapat menggunakan cara manual atau dengan menggunakan excel dalam komputer dengan format Bar dengan menyusun dari nilai pengaduan yang tertinggi sampai dengan yang terendah. Setelah IPM selesai sebaiknya diberi pengantar yang berisi terima kasih kepada responden yang telah berpartisipasi dalam survei pengaduan dan hasil survei ini akan ditindaklanjuti dengan lokakarya analisa masalah penyebab pengaduan dan rencana tindak nyata perbaikan.

5. Mekanisme Pengaduan Lainnya

Perlu dipahami bahwa mekanisme pengaduan masyarakat tidak hanya dapat diperoleh melalui Survei Pengaduan Masyarakat, tapi juga ada beberapa pendekatan lainnya seperti lewat Kotak PengaduanSaran, SMS gateway, dan hotline telpon. Untuk menjamin bahwa masyarakat ingin memberikan pengaduannya, maka penting bagi unit layanan kesehatan puskesmas mengembangkan mekanisme Pengelolaan Pengaduan. Masyarakat perlu terinformasi tentang adanya layanan pengaduan yang disediakan oleh puskesmas untuk digunakan oleh masyarakat dalam menyatakan pengaduankeluhan terkait layanan kesehatan mereka. Selain informasi tentang adanya layanan pengaduan, informasi tentang SOP penanganan pengaduan tersebut perlu juga diinformasikan secara jelas dan SOP tersebut mudah diakses dan dibaca oleh masyarakat. Dalam mengembangkan mekanisme penanganan pengaduan, unit layanan kesehatan perlu melibatkan tim yang terdiri dari