Lampiran A - Uraian Substansi
128
www.kinerja.or.id
Tata Kelola Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif
Indeks pengaduan masyarakat ini menjadi alat penting bagi pengelolamanejer puskesmas
untuk menentukan prioritas pengaduan masyarakat yang bisa ditindak lanjuti oleh
puskesmas kedepannya. Indeks Pengaduan Masyarakat dapat
dikembangkan oleh tim kecil yang dibuat Puskesmas.
2.6 Analisa Penyebab Keluhan Masyarakat dan Rekomendasi melalui lokakarya
Analisa penyebab keluhan masyarakat dan identiikasi tindak lanjutnya biasanya dilakukan
melalui suatu lokakarya. Dalam lokakarya ini dianalisis akar penyebab pengaduan
masyarakat – baik terkait manajemen layanan ditingkat layanan kesehatan ataupun terkait
kebijakanprogramanggaran ditingkat dinas kesehataninstitusi SKPD lainnya Lihat matriks
di bawah. Setelah akar masalah diidentiikasi maka solusirekomendasi untuk mengatasi
keluhanpengaduan masyarakat dapat dikembangkan direncanakan baik ditingkat
puskesmas dari solusi internal - sebagai bahan dokumen Janji Perbaikan Layanan dan juga
diajukan ke dinas kesehataninstitusi pemerintah lainnya ditingkat KabupatenKota dari solusi
eksternal. Lokakarya ini penting untuk dihadiri oleh
pihak puskesmas dan juga perwakilan dinas kesehatan serta Forum multi stakeholdermulti
pihakkomite kesehatan kecamatanbadan pertimbangan kesehatan, atau pemerintah
kecamatandesa, perwakilan PKK, Toga, Toma, kader kesehatan dan pemerhati kesehatan
lainnya di wilayah Puskesmas. Lihat Seri Pembelajaran Mekanisme Pengelolaan
Pengaduan KINERJA dan Pedoman Pelaksanaan Permenpan 132009 untuk lebih detail.
NO PERNYATAAN
PENGADUAN PENYEBAB
SOLUSI INTERNAL
EKSTERNAL
1 2
3 4
5 6
dstnya
129
www.kinerja.or.id
Tata Kelola Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif
2.7 Penyusunan Janji Perbaikan Layanan tingkat Puskesmas dan Rekomendasi
Teknis kepada tingkat daerah
Dari hasil analisa penyebab pengaduan dan identiikasi solusi internal, maka tim kecil
penanganan pengaduan puskesmas perlu membuat prioritas solusi internal yang akan mampu
diselesaikan dalam waktu 1 tahun mendatang. Prioritas solusi internal yang sudah diidentiikasikan
ini kemudian disusun dalam bentuk Janji Perbaikan Layanan Puskesmas.
Untuk solusi eksternal, perlu disusun suatu dokumen rekomendasi teknis yang akan diserahkan pada
dinas kesehatan dan pemerintah daerah lainnya untuk ditindaklanjuti.
2.8 Pengesahan Janji Perbaikan Layanan oleh Kepala Puskesmas dan Sosialisasi
pada masyarakat
Janji Perbaikan Layanan yang dikembangkan di tingkat unit layanan ditandatangani oleh Kepala
PuskesmasKepala Unit Layanan, dan disaksikan oleh perwakilan masyarakat sipil misalnya
perwakilan forum multi stakeholder atau perwakilan masyarakat lainnya dan oleh Kepala Dinas
Kesehatan. Dokumen Janji Perbaikan Layanan ini juga perlu
disahkan oleh Kepala Daerah dan Kepala DPRD. Janji Perbaikan Layanan tersebut harus
disosialisasikan kepada masyarakat di wilayah kerja puskesmas, baik melalui pertemuan sosialisasi
ataupun melalui publikasi dokumen Janji Perbaikan Layanan di tempat-tempat publik, melalui radio dll.
2.9 Pertemuan teratur internal Puskesmas monitoring Janji Perbaikan
Layanan dan pertemuan teratur lintas sektor untuk melaporkan kemajuan
dari pelaksanaan Janji Perbaikan Layanan
Bagian terpenting dari Janji Perbaikan Layanan adalah implementasi pemenuhan janji perbaikan
layanan, dan juga monitoring sejauh mana janji tersebut sudah dipenuhi.
Pengelolamanejer puskesmas perlu mencermati capaianprogress dari pemenuhan janji layanan dan
mengintegrasi janji tersebut dalam perencanaan dan penganggaran di tingkat puskesmas.
Dan sebagai bagian dari akuntabilitas layanan, masyarakat danperwakilan masyarakat perlu
selalu diinformasikan kemajuan dari pemenuhan janji layanan tersebut. Selain itu masyarakat juga
bisa diajak berdiskusi untuk mencari pemecahan masalah apabila diidentiikasi adanya tantangan
untuk dapat memenuhi Janji Perbaikan Layanan tersebut. Mobilisasi masyarakat menjadi aset
penting untuk dapat mendorong adanya pemenuhan layanan kesehatan yang berkualitas.