Latar Belakang Kelompok Peduli ASI

105 www.kinerja.or.id Tata Kelola Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif e Menyusun rencana kegiatan terhadap promosi dan sosialisasi IMD dan ASI Eksklusif kepada masyarakat maupun pemerintah. f Mengambil keputusan secara partisipatif terhadap sumber dana kelompok – apakah dana untuk kegiatan akan diberikan langsung dari dana pribadi anggota? Apakah kelompok ingin mencari sumber dain lain, misalnya dari grant atau pihak swasta dalam bentuk CSR? g Mengambil keputusan secara partisiparif terhadap kebutuhan peningkatan pengetahuan dan kemampuan kelompok, dan memutuskan untuk mengajak narasumber untuk memberikan informasi tentang IMD dan ASI Eksklusif kepada kelompok. Misalnya, narasumber dari Puskesmas atau Posyandu. h Sosialisasi program kepada semua pihak yang berpotensi mendukung program baik dengan unsur pemerintah daerah, DPRD, Organisasi Masyarakat Sipil, media dan lain-lain. Sosialisasi ini dilakukan dengan melakukan pertemuan audiensi dengan pihak-pihak terkait dan dapat pula dilakukan dalam forum lokakarya.

9. Pelaksanaan

Strategi dan kegiatan dalam tahapan pelaksanaan ini bertujuan untuk membuat Kelompok Peduli ASI yang kuat, semangat, berkelanjutan dan berpengaruh. Pelaksanaan dapat dilakukan melalui kegiatan- kegiatan sebagai berikut: a Mengumpulkan data dan cerita nyata tentang IMD dan ASI Eksklusif di wilayah kelompok. Data ini dapat ditemukan di Puskesmas, Rumah Sakit, Dinas Kesehatan, dan unit pelayanan kesehatan lain, dan juga langsung diminta dari orang awam terhadap pengalaman mereka dengan IMD dan ASI Eksklusif. b Kalau tidak ada data yang cukup berguna, melakukan survei baseline atau survei awal terhadap tingkat pemberian ASI dan ASI Eksklusif di wilayah kelompok. c Memberikan ringkasan data kepada tiap anggota kelompok peduli ASI, agar anggota merasa terinspirasi. d Melakukan pertemuan reguler, untuk diskusi keadaan ASI Eksklusif di wilayah kelompok, menyusun rencana, menilai kegiatan yang telah dilakukan, dan berbagi pengalaman. e Sering mengajak orang lain untuk menjadi anggota kelompok. f Melakukan advokasi dan sosialisasi tentang IMD dan ASI Eksklusif secara reguler.

10. Tahap Monitoring Evalusi Pojok ASI

a Tujuannya untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari KP ASI dan menilai apakah kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana yang dibuat, yang hasilnya merupakan input untuk langkah perbaikan dan perencanaan periode berikutnya. b Proses pemantauan dilaksanakan dandilaporkan secara periodik triwulanan kepada MSF dan Dinas Kesehatan. Lampiran A - Uraian Substansi 106 www.kinerja.or.id Tata Kelola Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif c Dalam proses monitoring dengan melibatkan MSF. d Dalam evaluasi, perlu diperhatikan: ○ Apakah KPA sudah melaksanakan sesuai dengan rencana? ○ Bagaimana tingkat respon dari masyarakat dan stakeholder lain? ○ Apakah ada kendala dan tantangan dalam pelaksanaan KPA? ○ Bagaimana mencari jalan keluar dari kendala yang dihadapi? ○ Apakah ada kegiatan diluar rencana? ○ Bagaimana dengan sumber pembiayaan? Contoh Praktek Baik

1. ‘Bapak Peduli ASI’ di Kota Makassar, Sulawesi Selatan

Di Kota Makassar, sebuah kelompok yang bernama ‘Bapak Peduli ASI’ sudah mulai terkenal di masyarakat maupun pemerintah. Kelompoknya dibentuk setelah beberapa bapak mengikuti suatu FGD tentang manfaat ASI Eksklusif bagi bayi dan ibu, di mana bapak tersebut diberikan informasi terhadap pentingnya ASI. Bapak-bapak ini baru sadar bahwa ASI Eksklusif itu bukan hanya tanggung jawab ibu, tetapi juga tanggung jawab bapak serta anggota keluarga lain seperti mertua. “Kami merasa terpanggil sejak terbentuknya multi- stakeholder forum [MSF] lain,” mengatakan salah satu anggota Bapak Peduli ASI. Dia sampaikan bahwa setelah kegiatan penelitian terhadap tingginya pemberian susu formula kepada bayi dilaksanakan oleh MSF, bapak-bapak di wilayah Kec. Cenderawasih ingin memberikan lebih banyak dukungan kepada isterinya agar dia merasa nyaman dan semangat untuk memberikan bayinya ASI Eksklusif. Demikian bapak-bapak Kota Makassar mendirikan kelompok dengan nama Bapak Peduli ASI. Anggota Bapak Peduli ASI yang bekerja sebagai dosen, PNS, dan ustadz, dan ada juga banyak anggota dari masyarakat dan RW setempat. Kegiatannya termasuk penyuluhan kepada ibu dan bapak di Posyandu dan di rumah; pemberian informasi ASI