Langkah Penyusunan SOP Penyusunan SOP

Lampiran A - Uraian Substansi 154 www.kinerja.or.id Tata Kelola Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif

d. Gunakan akronim dan singkatan seminim

mungkin. Akronim dan singkatan digunakan jika dikenal secara umum, bukan hanya untuk memperpendek tulisan. Sebagai contoh, kebanyakan orang mengetahui arti dari singkatan KIA Kesehatan Ibu dan Anak. Pada kasus lain, kebanyakan orang tidak mengerti akronim CVT, akan tetapi bagi orang-orang yang bergerak dalam bidang program akan mengenalinya sebagai “convert”. Dalam bidang kesehatan terutama program Pencegahan Masalah Kesehatan, ATM dikenal sebagai singkatan dari HIVAIDS, Tuberculosa dan Malaria, sedangkan secara umum maknanya akan berbeda, yaitu mesin uang. Untuk mengatasi kesulitan bahasa dan waktu baca misalnya petugas perlu melihat SOP tersebut sambil mengerjakan tugasnya, maka contoh SOP dapat dibuat dengan salah satu cara di bawah ini: a. Dengan bagan alir low chart b. Dengan gambar, foto atau diagram grais. c. Dengan checklist.

6. Penyusunan SOP Tehnis IMD

Sebuah SOP Inisiasi Menyusu Dini SOP IMD dapat membantu tenaga kesehatan untuk melaksanakan IMD setelah seorang ibu bersalin, dan sangat bermanfaat bagi staf unit layanan kesehatan maupun ibu dan bayi. SOP IMD ini memberikan dokter, bidan dan perawat panduan terhadap apa yang seharusnya dilakukan, dan menyakinkan bahwa tidak ada bayi yang tidak diinisiasi menyusu dini. Di seluruh Indonesia, sudah ada standar yang dapat dijadikan SOP IMD pada tingkat Puskesmas, Pustu, Polindes, dan Poskesdes.

6.1 SOP Inisiasi Menyusu Dini pada partus

spontan 1. Dianjurkan suami, keluarga danatau dukun bayi mendampingi ibu di kamar bersalin. 2. Dalam menolong ibu melahirkan disarankan untuk mengurangi menggunakan obat kimiawi tanpa indikasi medis. 3. Setelah bayi lahir, segera mengeringkan tubuh bayi. Mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan, tanpa menghilangkan verniks. Mengikat tali pusat bayi. Ganti handuk basah dengan handukkain yang kering. Meletakkan bayi di atas dada atau perut ibu. 155 www.kinerja.or.id Tata Kelola Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif 4. Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, ditengkurapkan di dada-perut ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu, di mana mata bayi kira-kira setinggi puting susu ibu. Keduanya diselimuti, dan sebaiknya bayi diberi topi. 5. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsangnya, dan biarkan bayi mencari puting susu sendiri. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga terhadap pentingnya IMD dan ASI Eksklusif. 6. Ibu didukung dan dibantu mengenali perilaku bayi sebelum menyusu. 7. Biarkan kulit bayi bersentuhan dengan kulit ibu selama paling tidak satu jam. Bila menyusu dini terjadi sebelum satu jam, tetap biarkan kulit ibu dan bayinya bersentuhan setidaknya selama satu jam. 8. Bila dalam satu jam menyusu dini belum terjadi, membantu ibu dengan mendekatkan bayi ke puting susu ibu, tetapi jangan memasukkan puting susu ibu ke mulut bayi. Berikan waktu lagi, sampai menyusu dini terjadi. 9. Setelah setidaknya kulit ibu dan kulit bayi melekat selama satu jam atau bayi telah selesai menyusu dini, bayi baru boleh dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap, dan diberi vitamin K. 10. Rawat Gabung Bayi: Ibu dan bayi dirawat dalam satu kamar, dalam jangkauan ibu selama 24 jam. Berikan ASI saja, tanpa minuman atau makanan lain. Jangan diberi dot atau empeng.

6.2 SOP Inisiasi Menyusu Dini pada operasi caesar

1. Dianjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu di kamar operasi atau di kamar pemulihan. 2. Begitu lahir diletakkan di meja resusitasi untuk dinilai, dikeringkan secepatnya terutama kepala tanpa menghilangkan vernix, kecuali tangannya. Dibersihkan mulut dan hidung bayi, talipusat diikat. 3. Kalau bayi tak perlu diresusitasi, bayi dibedong, dibawa ke ibu. Diperlihatkan kelaminnya pada ibu kemudian mencium ibu. 4. Tengkurapkan bayi didada ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Kaki bayi agak sedikit serongmelintang menghindari sayatan operasi. Bayi dan ibu diselimuti. Bayi diberi topi. 5. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi mendekati puting. Biarkan bayi mencari puting sendiri. 6. Biarkan kulit bayi bersentuhan dengan kulit ibu paling tidak selama satu jam. Bila menyusu awal selesai sebelum satu jam, tetap kontak kulit ibu- bayi selama setidaknya satu jam. 7. Bila bayi menunjukan kesiapan untuk minum, bantu ibu dengan mendekatkan bayi ke puting ibu tapi tidak memasukkan puting ke mulut bayi. Bila dalam 1 jam belum bisa menemukan puting ibu, beri tambahan waktu melekat pada dada ibu, 30 menit atau 1 jam lagi. 8. Bila operasi telah selesai, ibu dapat dibersihkan dengan bayi tetap melekat didadanya dan dipeluk erat oleh ibu.Kemudian ibu dipindahkan dari meja operasi ke ruang pulih dengan bayi tetap didadanya.