Badan Air Penggunaan Lahan

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-9 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 ini masih belum memiliki luasan hutan. Hutan Kota yang dimiliki oleh Kota Jambi tidak termasuk dalam kategori luasan hutan berdasarkan keputusan Menteri Kehutanan. Gambar 2.7. Luasan Hutan di Wilayah Provinsi Jambi Tahun 201 5. Sumber: Data Olahan Tabel SD-1 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2015

f. Badan Air

Badan air di Provinsi Jambi termasuk di dalamnya berupa aliran air permukaan seperti air sungai, danau, waduksituembung, tambak dan rawa. Berdasarkan Gambar2.8. luas badan air di wilayah Provinsi Jambi adalah 18.012,66 Ha dengan luasan paling besar di Kabupaten Kerinci dimana terdapat di dalamnya danau-danau yang sebagian besar danau-danau di Provinsi Jambi terdapat di Kabupaten Kerinci. Sementara luasan badan air yang paling kecil adalah di Kota Sungai Penuh dimana luasannya sebesar 28,41 Ha. 100000 200000 300000 400000 Kabupaten Kerinci Kabupaten Merangin Kabupaten Sarolangun Kabupaten Batang Hari Kabupaten Muaro Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur Kabupaten Tanjung Jabung Barat Kabupaten Tebo Kabupaten Bungo Kota Jambi Kota Sungai Penuh 250520.24 350041.13 238509.94 209374.65 148623.9 213525.24 249153.09 268094.56 155937.56 23998.69 Luas Lahan Ha Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-10 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 Gambar 2.8. Luasan Badan Air di Wilayah Provinsi Jambi Tahun 201 5. Sumber: Data Olahan Tabel SD-1 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2015 Bila dibandingkan dengan tahun 2014, dengan luasan lahan yaitu5.016.005 Ha maka tahun 2015 luasan lahan berubah menjadi 4.722.350 Ha. Beberapa penggunaan lahan di Provinsi Jambi tahun 2015 mengalami beberapa perubahan penggunaan dan pengelompokkan. Pada tahun 2015 terjadi perubahan luasan lahan lahan kering dengan pengurangan luasan sebesar 2.295.499,33 Ha. Namun pada lahan non pertanian, lahan sawah, lahan perkebunan, hutan dan badan air mengalami peningkatan luas areal akibat dari pengalihfungsian lahan serta pengelompokkan sebagaimana terlihat pada Tabel 2.1 di atas. Sebagai vegetasi alam yang bersifat renewable resource, hutan mempunyai peranan penting: Pertama, hutan sebagai sumber daya alam yang berperan bukan saja sebagai pelindung sistem penghasil air untuk berbagai kebutuhan, tetapi juga sebagai pemasok bahan baku bagi peningkatan produksi serta perluasan lapangan kerja yang sekaligus sebagai penghasil devisa negara. Kedua, hutan memegang peranan yang strategis di bidang ekologis, dan berfungsi juga sebagai paru-paru 0.00 1,000.00 2,000.00 3,000.00 4,000.00 5,000.00 6,000.00 7,000.00 Kabupaten Kerinci Kabupaten Merangin Kabupaten Sarolangun Kabupaten Batang Hari Kabupaten Muaro Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur Kabupaten Tanjung Jabung Barat Kabupaten Tebo Kabupaten Bungo Kota Jambi Kota Sungai Penuh 6,454.20 1,381.16 3,326.42 1,181.64 1,045.16 919.78 981.98 864.78 827.26 1,001.87 28.41 Luas Lahan Ha Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-11 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 dunia, penghirup CO2, penghasil O2 serta pengatur dan penopang ekosistem pada umumnya. Menurut Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, yang dimaksud dengan hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. Sedangkan kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. Di dalam kawasan hutan ini adadua kemungkinan yaitu kawasan hutan berisi tegakan hutan dan kawasan hutan yang tidak berhutan tidak ada tegakan hutan. Tegakan hutan di sini diartikan sebagai kumpulan pohon-pohon yang secara khusus dapat dibedakan dengan kumpulan pohon-pohon disekitarnya dalam hal umur, komposisi, struktur, kualitas tempat tumbuh dan letak geografis. Memperhatikan kedudukan sumber daya hutan sebagai sumber daya alam yang mempunyai karakteristik dan peran serta fungsinya sangat beragam, maka keberadaannya harus dipertahankan secara optimal, dijaga daya dukungnya secara lestari, dan dikelola dengan akhlak mulia, adil, arif, bijaksana, terbuka, profesional, sertabertanggung-gugat. Untuk itu dipandang perlu mengetahui potensi dan luas hutan yang tersedia serta eksploitasi yang telah dilakukan. Pemantapan kawasan hutan di Provinsi Jambi telah dilaksanakan dengan pemaduserasian Peta Tata Guna Hutan Kesepakatan TGHK dengan Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Provinsi Jambi melalui Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor10 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jambi Tahun 2013-2033. Berdasarkan penetapan di atas maka luas kawasan hutan Provinsi Jambi seluas2.107.779 Ha sebagaimana terlihat pada Buku Data Tabel SD-2 atau 42,02 dari luas wilayah daratan Provinsi Jambi 4.722.349,66 Ha, termasuk di dalamnya kawasan hutan produksi konservasi seluas 11.416 Ha. Sementara selebihnya merupakan areal penggunaan lain yang luasnya mencapai 2.096.363 Ha 99,45 . Berdasarkan fungsistatus hutan di Provinsi Jambi dikelompokkan ke dalam 4 empat fungsi atau status yaitu kawasan suaka alamkawasan pelestarian alam termasuk di dalamnya cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata, taman buru, taman nasional, dan taman hutan raya. Selain itu, hutan lindung, hutan produksi dan hutan produksi terbatas dan hutan produksi konversi dengan luasan masing-masing dapat dilihat pada Gambar 2.9 dan Buku Data Tabel Tambahan SD-2A dan SD-2B. Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-12 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 Gambar 2.9. Luasan Kawasan Hutan Menurut Statusnya di Provinsi Jambi Tahun 201 5. Sumber: Data Olahan Tabel SD-1 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2015

a. Kawasan Suaka AlamKawasan Pelestarian Alam