Kualitas Air Sungai Kualitas Udara Ambien

Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 I- 49 Nilai IKLH untuk setiap kabupatenkota diperoleh dari rata-rata seluruh komponen IKLH IPA, IPU dan ITH. Dengan demikian, maka seluruh komponen memiliki bobot yang sama dalam menentukan nilai IKLH. Setelah didapatkan nilai indeks kabupatenkota kemudian dihitung indeks provinsi dengan menggunakan rata-rata tertimbang. Proporsi jumlah penduduk pada masing-masing kabupatenkota terhadap penduduk provinsi dijadikan sebagai penimbang dalam penghitungan IKLH provinsi.

a. Kualitas Air Sungai

Perhitungan indeks untuk indikator kualitas air sungai dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air dengan metoda indeks pencemaran Pollution Index - PI dan baku mutu air mengacu kepada klasifikasi mutu air kelas II berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Formula penghitungan indeks pencemaran adalah: di mana : CiLijM adalah nilai maksimum dari CiLij CiLijR adalah nilai rata-rata dari CiLij Evaluasi terhadap PIj adalah sebagai berikut: 1. Memenuhi baku mutu atau kondisi baik jika 0 = PIj = 1,0 2. Tercemar ringan jika 1,0 PIj = 5,0 3. Tercemar sedang jika 5,0 PIj = 10,0 4. Tercemar berat jika PIj 10,0. Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 I- 50 Setiap kabupatenkota diwakili oleh satu sungai yang dipilih berdasarkan kriteria sebagai berikut: 1. Sungai tersebut lintas kabupatenkota, atau 2. Sungai prioritas dalam kabupatenkota untuk dikendalikan pencemarannya.

b. Kualitas Udara Ambien

Perhitungan nilai indeks pencemaran udara mengacu pada baku mutu udara ambien yang ditetapkan olehPeraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Data kualitas udara didapatkan dari pemantauan di 11 ibukota kabupatenkota dengan menggunakan metoda passive sampler , yang pelaksanaannya dilakukan sebanyak dua kali per tahun di lokasi- lokasi yang mewakili kawasan transportasi, kawasan permukiman, kawasan perkantoran, dan kawasan industrirumah sakit dengan parameter yang diukur adalah SO2 dan NO2. Nilai konsentrasi tahunan setiap parameter adalah rata-rata dari nilai konsentrasi enam bulanan semesteran. Selanjutnya nilai konsentrasi rata- rata tersebut dikonversikan menjadi nilai indeks dalam skala 0 -100 untuk setiap ibukota kabupatenkota. Formula untuk konversi tersebut adalah: Perhitungan nilai indeks pencemaran udara IPU dilakukan dengan formula sebagai berikut: di mana : IPU = Indeks Pencemaran Udara Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 I- 51 IP NO2 = Indeks Pencemar NO2 IP SO2 = Indeks Pencemar SO2

c. Tutupan Hutan