Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015             III- 31
tinggal  maupun  sebagai  tempat  pemenuhan  kebutuhan  hidup  ataupun  untuk pembangunan  dan  pengembangan  wilayah    seperti    pembangunan    areal
pemukiman,  perkebunan,  industri, jalan raya, kawasan perkantoran, perairan, dll.  Pada  Buku  data  Tabel  SE-5  terjadinya  alih  fungsi  lahan  perkantoran,  dll.
Pada  Buku  Data  Tabel  SE-5  terjadinya  alih  fungsi  lahan  pertanian  di  Provinsi Jambi  menjadi  lahan  penggunaan  lainnya  seluas  28.643,20  Ha.  Lahan
pertanian  tersebut  dialihkan  untuk  areal  pemukiman  seluas  16,35  Ha,  areal perkebunan seluas 10.565,85 Ha, tanah kosong seluas 9.479 Ha dan percetakan
baru seluas 8.582 Ha Bila  dibandingkan  dengan  tahun  2014,  dimana  jumlah  luasan  sawah  di
Provinsi  Jambi  tidak  mengalami  perubahan  luasan  namun  hanya  terjadi pengalihfungsian   lahan  hutan  menjadi    sawah    dan    kemudian    lahan    sawah
menjadi    areal    pemukiman  dan  perkebunan. Beda  halnya  pada  tahun  2014,
berdasarkan  data  dari  Ditjen  Planologi  Kehutanan  Kementerian  Kehutanan yang disinkronkan dengan data dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi
Jambi,  maka  luasan  sawah  pada  tahun  2015  lebih  luas  dibandingkan  pada tahun  2014  karena  luasan  sawah  pada  tahun  2014  hanya  berdasarkan
frekuensi  penanaman  saja  sementara  luasan  sawah  pada  tahun  2014 meliputi luasan sawah terhadap frekuensi pemanenan dan luasan sawah lainnya
berupa sawah irigasi, sawah tadah hujan, sawah pasang surut dan sawah rawa lebak.
3.
Peternakan
Pemanfaatan  lahan  pertanian  tidak  saja  sebagai  areal  untuk perkebunan  dan  lahan  sawah,  namun  juga  dijadikan  sebagai  tempat
pemeliharaan  hewan ternak dan unggas.
a.  Hewan Ternak
Sama  halnya  dengan  tahun  sebelumnya,  peternakan  di  Provinsi  Jambi pada  tahun  2015  didominasi  oleh  peternakan  sapi  perah,  sapi  potong,  kerbau,
kuda, kambing, domba, babi dan unggas. Jumlah hewan ternak yang tersebar di seluruh  kabupatenkota  di  Provinsi  Jambi  tahun  2015  adalah  sebanyak
26.938.655  ekor,  yang  terdiri  dari  sapi  perah  sebanyak  64  ekor,  sapi  potong sebanyak  136.637  ekor,  kerbau  sebanyak  43.626  ekor,  kuda  sebanyak  236
Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015             III- 32
ekor,  kambing  422.716  ekor,  domba  sebanyak  79.708,  dan  babi  sebanyak 42.032 ekor. Pada Buku Data Tabel SE-8 dan Gambar 3.15.  dari keseluruhan
total hewan ternak dan unggas yang dikelola menunjukkan bahwa untuk jenis ternak,  kambing  adalah    hewan    ternak    yang  paling  banyak  yang    ada    di
Provinsi    Jambi  yaitu  sekitar  58,3.  Sementara  itu  untuk  jenis  unggas didominasi oleh ayam pedaging sebesar 45,6 . Namun secara keseluruhan
prosentase  peternakan  hewan  di  Provinsi  Jambi  jumlah  hewan  ternak  hanya berkisar  2, 7 dari  total populasi yang ada
Gambar 3.14 Jenis Hewan Ternak Tercatat di Provinsi Jambi tahun 2015
Sumber : Data Olahan Tabel SE-8 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2015. Penyebaran  hewan  ternak  di  Provinsi  Jambi  menyebar  tidak  merata
untuk  setiap  jenis  hewan  ternak.  Kabupaten  Batanghari  memiliki  jumlah hewan  ternak  paling  banyak  diantara  kabupatenkota  lainnya  dengan  total
jumlah  hewan  ternak  sebanyak  5.848.199  ekor.  Sedangkan  Kota  Sungai Penuh  memiliki  jumlah  hewan  ternak  yang  paling  sedikit  yaitu      sebanyak
878.258   ekor.     Total Populasi  Penyebaran    hewan     ternak     di     masing –
masing  kabupatenkota  di  Provinsi  Jambi  dapat  dilihat  pada  Buku  Data  Tabel SE-8
dan Gambar 3.15.
- 10,000
20,000 30,000
40,000
1 2
3 4
5 6
7 Sapi Potong;
Jumlah : 24.485 Rata-rata : 2.226
Sapi Perah; Jumlah :  -
Rata-rata : - Kerbau;
Jumlah : 9.888 Rata-rata : 899
Kambing ; Jumlah : 37.843
Rata-rata : 3.440 Domba;
Jumlah : 8.500 Rata-rata : 773
Babi; Jumlah : 2.184
Rata-rata : 199 Kuda;
Jumlah : 13 Rata-rata : 1
Pemotongan Ternak Tercatat
2015
Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015             III- 33 Gambar  3.15  Total  Penyebaran  Populasi  Ternak  dan  Unggas  di  Wilayah
Provinsi Jambi  Tahun 2015
Sumber :  Data  Olahan Tabel  Tambahan  SE-8 Buku  Data  SLHD  Provinsi  Jambi Tahun 2015.
Pemerintah  Provinsi  Jambi  melalui  Dinas  Peternakan  dan  Kesehatan Hewan  Provinsi  Jambi  telah  melakukan  beberapa  program  dan  kegiatan
dalam    mewujudkan  peningkatan  produksi  dan  produktifitas  peternakan di
Provinsi  Jambi,  antara  lain  dengan  melaksanakan  kegiatan  penyebaran ternak,  perbaikan  dan  penambahan  infrastruktur  yang  ada  seperti
pembangunan  pos  keswan,  insentif  untuk  para  inseminator,  penyuluhan,dan pengembangan
kelembagaan, pengembangan
integrasi peternakan,
penguatan  UPTD  Pembibitan  Ternak,  pengembangan  laboratorium  keswan dan kesmavet, pemberantasan penyakit hewan menular dan zoonosis, serta
penyelamatan betina produktif. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya Pemerintah Provinsi Jambi dalam meningkatkan produksi ternak untuk
memenuhi  kebutuhan  protein  masyarakat.  Peningkatan  populasi  pemotongan hewan  ternak  di  Provinsi  Jambi  dari  tahun  2013  sampai  2015  di  Provinsi  Jam
dapat dilihat dari grafik 3.16 di bawah ini :
1,000,000 2,000,000
3,000,000 4,000,000
5,000,000 6,000,000
51,048  66,707  76,550 45,443 92,614 54,685 57,558  91,140 85,441  81,340  22,493 1,699,246
2,197,475
899,295 5,802,756
3,561,216 2,763,106
972,445 916,931
3,353,816 3,191,585
855,765 Ternak
Unggas
Pengelolaan Populasi Ternak dan Unggas
Provinsi Jambi Tahun 2015
Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015             III- 34 Gambar  3.16  Peningkatan  pemotongan  populasi  Ternak  di  Provinsi
Jambi Tahun 2015.
Sumber :  Data  Olahan Tabel  Tambahan  SE-8 Buku  Data  SLHD  Provinsi  Jambi Tahun 2015.
Tabel  3.10.  Peningkatan  Jumlah  Populasi  Ternak  dari  2013 –  2015  di
Provinsi Jambi.
No Jenis
Ternak Populasi ekor
Pemotongan Ternak
Tercatat
2013 2014
2015
2013
2014 2015
1 2
3 4
5 3
4 5
1. Sapi potong
118.985 136.638
140.185 24.174
22.432 24.485
2. Sapi Perah
64 64
72 3.
Kerbau 41.155
43.624 44.531
13.729 8.799
9.888 4.
Kambing 410.866
422.715 459.541
30.245 36.128
37.843 5.
Domba 77.151
79.708 82.329
7.943 8.255
8.500 6.
Babi 60.180
42.033 40.128
7. Kuda
221 236
245 11
10 13
8. Ayam Buras
11.519.915 12.367.301
12.551.551 9.
Ayam Ras
Petelur 654.376
704.612 567.529
Populasi Ternak 2013;
25.048.758
Populasi Ternak 2014;
26.939.380 Populasi
Ternak 2015;
28.508.372
Jenis Ternak : 1. Sapi Potong
5. Domba 9. Ayam Ras Telur                 13. Puyuh
2. Sapi Perah 6. Babi
10. Ayam Ras Pedaging       14. Merpati 3. Kerbau
7. Kuda 11. Itik
15. Itik Manila 4
.
Kambing 8. Ayam Buras
12. Kelinci
Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015             III- 35
Sumber : Data Olahan Tambahan SE-8 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2015. Selain  untuk  memenuhi  kebutuhan  pangan  masyarakat,  sektor  peternakan
berkontribusi  dalam  menghasilkan  Gas  Rumah  Kaca  GRK.    Peningkatan emisi GRK dari sektor peternakan berasal dari proses fermentasi pencernaan
dan pengelolaan kotoran ternak pupuk kandang. Emisi yang dihasilkan dari kedua  proses  tersebut  adalah  gas  metan  CH
4
.    Gas  metan  dari  aktivitas pencernaan
dihasilkan oleh
hewan herbivora
yang dalam
proses pencernaannya melakukan pemecahan karbohidrat oleh  mikroorganisme. Gas
metan  dari  pengelolaan  kotoran  ternak  akan  diemisikan  karena  berada  pada kondisi dekomposisi secara anaerobik.
Di  Provinsi  Jambi,  emisi  gas  metan  yang  dihasilkan  dari  kegiatan peternakan  adalah  sebesar  12.109,08  tontahun  dimana  Kabupaten  Bungo
menghasilkan gas  metan  yang  paling  tinggi  yaitu  1.916,71  tontahun. Diikuti oleh Kabupaten Tebo  sebesar1.878,93 tontahun. Sementara kabupatenkota
yang  menghasilkan  emisi  CH
4
paling  sedikit  adalah  Kota  Sungai  Penuh sebesar 263,93 tontahun. Hal ini karena jumlah hewan ternak di Kota Sungai
Penuh juga sedikit sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 3.15 Dibandingkan dengan emisi gas CH
4
yang dihasilkan dari tahun 2014 dan 2015, besaran emisi gas CH4 yang dihasilkan dari kegiatan peternakan
tahun  2015  menurun  bila  dibandingkan  dengan  tahun  2014.    Dengan menurunnya  jumlah  hewan  ternak,    besaran    emisi    gas    CH
4
juga    menurun sebesar 41,85  baik  dari  proses fermentasi pencernaan maupun pengelolaan
pupuk  kandang.  Pada  Tabel  3.16.  dapat  dilihat  besarnya  emisi  CH
4
yang dihasilkan dari kegiatan peternakan.
10. Ayam
ras Pedaging
10.897.666 11.957.805
13.186.178 11.
Itik 1.268.179
1.183.915 1.435.092
12. Kelinci
730 992
13. Puyuh
14. Merpati
15. Itik Manila
Jumlah 25.048.758  26.939.380  28.508.372
76.102 75.624
80.729
Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015             III- 36 Tabel  3.1
1.  Jumlah  Emisi  metana  dari  pengelolaan  kotoran  Ternak  di Provinsi Jambi Tahun 2015.