Kawasan Lindung Berdasarkan RTRW dan Tutupan Lahannya

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-20 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015

3. Kawasan Lindung Berdasarkan RTRW dan Tutupan Lahannya

Dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang disebutkan bahwa distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah dipisahkan dalam dua kategori besar yaitu peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. Ruang untuk fungsi lindung atau kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan. Menurut RTRW ProvinsiJambi tahun 2013, kawasan lindung di Provinsi Jambi terdiri atas kawasan perlindungan terhadap kawasan bawahannya yang meliputi kawasan hutan lindung, kawasan bergambut, dan kawasan resapan air , dan kawasan suaka alam, kelestarian alam dan cagar budaya yang meliputi kawasan cagar alam, kawasan pantai berhutan bakau, kawasan taman nasional, kawasan taman hutan raya, dan kawasan taman wisata dengan masing-masing luasan seperti digambarkan pada Buku Data Tabel SD-3 dan Gambar 2.10. Sementara ruang untuk fungsi budidaya atau kawasan budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan. Menurut RTRW Provinsi Jambi tahun 2013, pola ruang kawasan budidaya di Provinsi Jambi meliputi kawasan peruntukan hutan produksi, pertanian, perikanan, pertambangan, industri, pariwisata, pemukiman dan lainnya. Gambar 2.10. Kawasan Lindung Berdasarkan RTRW Provinsi Jambi Tahun 201 5. Sumber : Data Olahan Tabel SD-3 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2014, 2015. Kawasan lindung, 28.23 Kawasan budidaya, 71.77 Kawasan lindung Kawasan budidaya Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-21 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 Terlihat pada Gambar 2.10. di atas bahwa berdasarkan RTRW Provinsi Jambi kawasan budidaya memiliki luasan yang lebih besar dibandingkan dengan kawasan lindung dan jumlah masing-masing luasan ini mengalami penurunan pada tahun 2015. Berdasarkan tutupan lahan, kawasan hutan dapat dikelompokkan menjadi tutupan bervegetasi berupa hutan primer, hutan sekunder, perkebunan, sawah, semakbelukar, savana dan belukar rawa; tutupan areal terbangun berupa pemukiman, transmigrasi dan pelabuhan udaralaut; tutupan tanah terbuka berupa tanah terbuka dan pertambangan; serta tutupan badan air berupa tambak dan rawa. Pada areal kawasan lindung, luasan tutupan lahan seluas 1.632.040,400 Ha yang terdiri dari tutupan bervegetasi seluas 1.432.985,460 Ha, areal terbangun seluas 100 Ha, tanah terbuka seluas 198.348,770 Ha dan badan air seluas 483,644 Ha. Sedangkan pada kawasan budidaya, luasan tutupan lahan seluas 4.149.984 Ha yang terdiri dari tutupanbervegetasi seluas3.723.012,65 Ha, arealterbangun seluas 83.532,74 Ha, tanahterbuka seluas 325.425,96 Ha dan badan air seluas 18.012,66 Ha. Besarnya masing-masing tutupan lahan pada masing-masing kriteria sebagaimana dapat dilihat padaTabel 2.7. Tabel 2.7. Tutupan Lahan di Kawasan Lindung di Wilayah Provinsi Jambi Tahun 201

5. No.