Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 III- 15
Sehingga pada musim kemarau sekitar masyarakat yang masih menggunakan air sumur sebagai sumberair minumnya mengalami kekeringan. Sebaliknya
jika hujan berturut-turut terjadi dalam beberapa hari di musim penghujan akan menyebabkan terjadinya banjir di beberapa kabupatenkota di wilayah Provinsi
Jambi.
1. Jumlah Rumah Tangga dan Fasilitas Buang Air Besar
Menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, pada tahun 2015 fasilitas tempat buang air besar rumah tangga di wilayah Provinsi Jambi
sebagian besar yaitu 72,95 telah memiliki sendiri fasilitas tempat buang air besar. Sementara sebagian rumah tangga lainnya, 13,73 rumah
.
2. Jumlah Rumah Tangga dan Perkiraan Timbulan Sampah Per Hari
Pada tahun 2015, volume timbulan sampah yang dihasilkan per jumlah penduduk di wilayah Provinsi Jambi adalah 897,269 m
3
hari dengan rata-rata setiap penduduk menghasilkan 0,0022 m
3
hari. Rata-rata setiap kabupatenkota menghasilkan sampah dengan timbulan sebesar 0,02 m
3
harikapita sampai dengan0,04 m
3
harikapita.
Gambar.3.9 Jumlah Timbulan Sampah di Wilayah Provinsi Jambi
Sumber : Data Olahan Tabel SP-9 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2015.
500000 1000000
1500000 2000000
896,325 0 0
0 680.88 0 0 1,584,184.25
263986
Jumlah Timbulan Sampah di Wilayah Provinsi Jambi
Jumlah Rumah Tangga Timbunan Sampah
Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 III- 16
Berdasarkan Buku Data Tabel SP-9 dan Gambar 3.9 menunjukkan bahwa informasi timbulan sampah yang paling banyak dihasilkan oleh Kota
Jambi yaitu sebesar
1.584.184,25
m
3
hari, sedangkan kabupatenkota yang menghasilkan timbulan sampah paling sedikit yaitu Kota Sungai Penuh yaitu
sebesar 316,71 m
3
hari. Besarnya jumlah timbulan sampah yang dihasilkan pada masing-masing kabupatenkota tergantung pada jumlah penduduk yang
mendiami daerah tersebut. Kota Jambi dengan jumlah penduduk yang paling banyak di Provinsi Jambi menghasilkan jumlah timbulan sampah lebih besar
dibandingkan kabupatenkota lainnya. Seperti halnya dengan Kota Sungai Penuh yang memiliki jumlah penduduk paling sedikit di Provinsi Jambi dan
menghasilkan jumlah timbulan sampah yang sedikit pula. Namun jika dihitung
per kapitanya Kabupaten Kerinci menghasilkan timbulan sampah paling banyak yaitu sebesar 0,004 m
3
harikapita. Begitu juga dengan Kabupaten Sarolangun dan Kota Jambi menghasilkan timbulan sampah yang paling
sedikit yaitu 0,02 m
3
hari. Ini dapat menjadi acuan terhadap pemerintah daerah untuk menekan laju timbulan sampah per kapitanya dengan mengurangi,
menggunakan kembali dan mendaur ulang sampah yang dihasilkan oleh penduduknya.
Salah satu masalah pemukiman yang biasanya selalu melekat dengan masalah kependudukan adalah masalah sampah yang memberikan
beberapa tekanan terhadap lingkungan yaitu : a. Semakin bertambahnya jumlah penduduk maka jumlah timbulan sampah
akan semakin meningkat pula apalagi di daerah pemukiman padat di perkotaaan seperti Kota Jambi yang jumlah timbulannya terbesar di wilayah
Provinsi Jambi. b. Jumlah timbulan sampah yang semakin meningkat menuntut pengelolaan
yang lebih serius. Untuk daerah pedesaan, karena lahan terdegradasi semakin meningkat sehingga masyarakat lebih memilih membuang sampah
ke kali atau dengan cara membakar dan menimbun. Cara seperti ini dapat saja menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan baik terhadap air,
udara dan tanah. Sedangkan pada masyarakat perkotaan, pengelolaan persampahan lebih di dominasi dengan sistem pengangkutan ke TPA. Namun,
hal ini membutuhkan kesiapan pemerintah dalam menyediakan sarana dan prasarana sanitasi yang tidak menyebabkan terjadinya permasalahan
lingkungan baru.
Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 III- 17
c. Semakin meningkatnya jumlah timbulan yang dihasilkan oleh masyarakat setiap tahunnya seiring dengan pertambahan jumlah penduduk menuntut
kita untuk melakukan pengelolaan terhadap sampah yang dihasilkan baik sampah organik maupun anorganik. Kesadaran masyarakat terhadap
bagaimana melakukan pengelolaan sampah masih sangat kurang. Masyarakat kurang peduli dengan dampak yang ditimbulkan oleh menumpuknya timbulan
sampah.
C. Kesehatan