Pemantauan Kualitas Air Sungai 1. Sungai Batang Hari

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-46 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 4. Sungai Batang Tembesi yang melintasi wilayah Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Batanghari. 5. Sungai Batang Merao yang melintasi wilayah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh. 3. 62 enampuluhdua sungai lainnya merupakan sungai yang berada di dalam satu wilayah kabupatenkota dan menjadi kewenangan dari kabupatenkota yang bersangkutan untuk mengelolanya.

b. Pemantauan Kualitas Air Sungai 1. Sungai Batang Hari

Pada tahun 2015, pemantauan kualitas air Sungai Batang Hari dilaksanakan sebanyak 5 lima kali pemantauan yaitu pada bulan April, Mei,Agustus, Oktober dan November, pada 16 enam belas titik sampling dengan lokasi sebagai berikut: BH-1Desa Pucuk Jambi Kecamatan VII Koto Kabupaten Tebo. BH-2 Desa Teluk Kayu Putih, Kecamatan VII Koto, Kabupaten Tebo. BH-3 Desa Teluk Kembang Jambi, kecamatan Tebo Ulu, Kabupaten Tebo. BH-4 Desa Mangun Jayo, Kecamatan Tebo Tengah, kabupaten Tebo. BH-5 Desa Simpang Sungai Rengas, Kecamatan Maro Sebo Ulu, Kab. Batanghari. BH-6 Kelurahan Pasar Muara Tembesi, Kecamatan Muara Tembesi, Kab. Batanghari. BH-7 Desa Peninjauan, Kecamatan Maro Sebo Ulu Kabupaten Batang Hari.BH-8 Desa Lubuk Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batang Hari. BH-9 Kelurahan Sekernan Kecamatan Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi. BH-10 Desa Penyengat Olak Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi. BH-11 Desa Kunangan Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi. BH-12 Desa Talang Duku, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi. BH-13 Desa Teluk Jambu, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi. BH-14 Desa Gedong Karya, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi. BH-15 Desa Kuala Dendang Kecamatan Kuala Jambi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. BH-16 Kelurahan Muara Sabak, Kecamatan Muara Sabak Timur, Kab. Tanjab Timur. Berdasarkan PP Nomor 82 Tahun 2001 pasal 8 mengenai Klasifikasi dan Kriteria Mutu Air, Sungai Batang Hari dikelompokkan pada kelas II. Kualitas air Sungai Batang Hari berdasarkan pemantauan BLHD Provinsi Jambi seperti yang tercantum pada Buku Data Tabel SD-14. Dari 22 dua puluh dua parameter Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-47 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 yang dipantau kualitasnya, 7 tujuh parameter diantaranya melebihi baku mutu yang dipersyaratkan sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2.13. Tabel 2.13. Parameter Kualitas Air Sungai Batang Hari Yang Tidak Memenuhi Baku Mutu Tahun 201 5. No. Parameter Satuan Baku Mutu April Mei Agust Okto Nov 1. TSS mgL 50 12 titik - 2 titik - - 2. BOD mgL 3 - 3 titik - - - 3. Klorin bebas mgL 0,03 16 titik 16 titik 16 titik 16 titik 16 titik 4. T-P mgL 0,2 2 titik 2 titik 2 titik 5. Fecal Coliform jml100 ml 1.000 9 titik 13 titik 13 titik 13 titik 12 titik 6. Total Coliform jml100 ml 5.000 - - 1 titik 1 titik 7. Nitrit NO 2 mgL 10 - 4 titik - - 2 titik Sumber : Data Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2014, 2015. Dari Tabel 2.13 terlihat bahwa kualitas air Sungai Batang Hari mengalami penurunan kualitas akibat pencemaran dengan meningkatnya konsentrasi parameter TSS Residu Tersuspensi, BOD, Klorin bebas, Total Phospat, Nitrit, Fecal Coliform dan Total Coliform. Dari 5 lima kali waktu pemantauan pada pengukuran konsentrasi parameter residu tersuspensi TSS yang tidak memenuhi baku mutu terjadi pada bulan April dan Agustus masing-masing pada 12 dua belas dan 2 dua titik sampling lokasi pemantauan. Konsentrasi TSS yang paling tinggi yaitu sebesar 155 mgL, 164mgL terdapat pada lokasi pemantauan Desa Kuala Dendang dan Kelurahan Muara Sabak Ilir pada bulan Agustus, selain itu juga pada bulan April sebanyak 12 titik yang tidak memenuhi baku mutu. Sementara untuk parameter BOD, konsentrasi BOD meningkat dan tidak memenuhi baku hanya pada bulan Mei di 3 lokasi yaitu Desa Lubuk Ruso, Desa Penyengat Olak, dan Desa Kuala Dendang.Parameter Klorin bebaspada seluruh lokasi tidak memenuhi baku mutu sementara Total Fosfat meningkat pada 1 lokasi yaitu Desa Kuala Dendang. Peningkatan konsentrasi parameter Fecal Coliform melebihi baku mutu pada seluruh waktu pemantauan, sementara total coliform yang melebihi baku mutu untuk 2 lokasi yaitu Desa Talang Duku pada bulan Mei dan Oktober. Hal ini mengindikasikan bahwa air Sungai Batang Hari rentan dengan sumber pencemaran domestik yang teridentifikasi dari parameter BOD, Fecal Coliform dan Total Coliformsepanjang tahun. Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-48 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 Pada 16 enam belas titik sampling pada setiap lokasi pemantauan, dapat dijelaskan konsentrasi masing-masing parameter yang tidak memenuhi baku mutu sebagai berikut: a. Total Suspended Solid TSSResidu Tersuspensi Konsentrasi TSS pada air Sungai Batang Hari yang tidak memenuhi baku mutu selama tahun 2015 terjadi pada bulan April dan Agustus dengan kisaran 18,75 dari total pemantauan pada 16 titik sampling lokasi pemantauan. Konsentrasi TSS pada bulan Aprilyang tidak memenuhi baku mutu terdapat pada lokasi pemantauan BH-1 dan BH-10 dimana BH-1 s.d BH-4 berada di Kabupaten Tebo dengan rentang konsentrasi 101 mgL - 131 mgL, BH-5 s.d BH-8 berada di Kabupaten Batang Hari, dengan rentang konsentrasi 72 mgL - 98mgL, BH-9 dan BH-10 berada di Kabupaten Muaro Jambi dengan rentang konsentrasi 74 mgL – 80 mgL, BH-13 s.d BH-15 berada di Kabupaten Muaro Jambi dan BH-15 berada di Kabupataen Tanjung Jabung Timur dengan rentang konsentrasi 52 mgL – 59 mgL. Peningkatan Konsentrasi pada bulan November terjadi di lokasi Desa Kuala Dendang dan Kelurahan Muara Sabak dengan rentang konsentrasi 155 dan 164, hal ini dikarenakan 2 lokasi ini berada pada daerah muara dimana pada saat pengambilan sampel air sungai bercampur dengan air laut. Besarnya peningkatan konsentrasi TSS pada 10 sepuluh titik sampling lokasi pemantauan terlalu jauh berbeda dari nilai baku mutu yang ditetapkan untuk parameter TSS yaitu sebesar 50 mgL.Peningkatan konsentrasi TSS ini berkemungkinan disebabkan besarnya padatan tersuspensi pada perairan akibat erosi dari tanah pertanian, pengikisan pinggiran sungai, kegiatan pertambangan dan konstruksi dan lain sebagainya yang membawa endapan lumpur dari aliran sebelumnya.Gambaran kualitas air Sungai Batang Hari untuk parameter TSS tahun 2015dapat dilihat pada Gambar 2.22. untuk setiap lokasidan waktu pemantauan. Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-49 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 Gambar 2.22. Grafik Konsentrasi TSS Air Sungai Batang Hari Tahun 201 5. Sumber : Data Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2014, 2015. b . Biological Oxygen Demand BOD Selama tahun 2014, di semua waktu pemantauan konsentrasi BOD mengalami peningkatan melebihi baku mutu yang dipersyaratkan yaitu 3 mgL. Peningkatankonsentrasi BOD ini terjadi pada 3 titik dari 80 pemantauan atau sekitar 3,75 dari total pemantauan. Pemantauan pada bulan April terjadi peningkatan konsentrasi BOD terdapat pada lokasi pemantauan titik sampling BH-8 di Kabupaten Batang Hari, BH-10 di Kabupaten Muaro Jambi dengan konsentrasi BOD sebesar 3,22 mgL, BH-15 di di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan konsentrasi BOD sebesar 3,22 mgL. Kabupaten Batang Haridan Kabupaten Muaro Jambimengandung banyak pencemar organik yang dihasilkan oleh buangan domestik penduduk baik sampah maupun limbah MCK kegiatan penduduk maupun limbah cair dan limbah industri yang dibuang ke sungai. Gambaran kualitas air Sungai Batang Hari untuk parameter BOD tahun 2015. 20 40 60 80 100 120 140 160 180 BH1 BH2 BH3 BH4 BH5 BH6 BH7 BH8 BH9 BH1 BH1 1 BH1 2 BH1 3 BH1 4 BH1 5 BH1 6 TS S m g L Lokasi Pemantauan April Mei Agustus Okto Nov Baku Mutu Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-50 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 Gambar 2.23. Grafik Konsentrasi BOD Air Sungai Batang Hari Tahun 201 5 Sumber : Data Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2015, 2016. c . Klorin Bebas Klorin bebas Cl 2 di perairan berasal dari limbah industri atau limbah domestik yang menggunakan khlor baik sebagai desinfektan maupun sebagai pelarut. Fenomena peningkatan konsentrasi klorin bebas pada air Sungai Batanghari pada seluruh titik sampling selama tahun 2015 tidak memenuhi baku mutu 0,03 mgL. Peningkatan konsentrasi yang paling tinggi terjadi pada lokasi pemantauan Desa Kuala Dendang dan Kelurahan Muara Sabak dengan konsentrasi 5,8 mgL dan 9,5 mgL pada bulan Oktober. Gambaran kualitas air Sungai Batang Hari untuk parameter Klorin Bebastahun 2015 dapat dilihat pada Gambar 2.24. untuk setiap lokasi dan waktu pemantauan. 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 BH1 BH2 BH3 BH4 BH5 BH6 BH7 BH8 BH9 BH1 BH1 1 BH1 2 BH1 3 BH1 4 BH1 5 BH1 6 B OD m g L April Mei Agustus Okto Nov Baku Mutu Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-51 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 Gambar 2.24. Grafik Konsentrasi Cl 2 Air Sungai Batang Hari Tahun 201 5. Sumber : Data Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2015, 2016 d . Total Fosfat Fosfat merupakan senyawa fosfor yang terlarut dalam air. Konsentrasi total fosfat pada air Sungai Batang Hari yang tidak memenuhi baku mutu yang ditetapkan terdapat pada 1 satu titik sampling lokasi pemantauan pada bulan November yaitu di Desa Kuala Dendang Kabupaten Tanjung Jabunng Timur atau berkisar 1,25 selama tahun 2015 dari total pemantauan. Pada titik yang lain masih dibawah baku mutu yang ditetapkan yaitu 0,2 mgL. Terjadinya peningkatan konsentrasi Total Fosfat terjadi dapat disebabkan oleh pelapukan batuan mineral dan dekomposisi bahan organik. Dapat juga berasal dari limbah industri dan limbah domestik yang berada di sekitar perairan berupa limbah deterjen. Atau berasal dari sektor pertanian akibat dari penggunaan pupuk yang berlebihan. Gambaran kualitas air Sungai Batang Hari untuk parameter Total Fosfat tahun 2014 dapat dilihat pada Gambar 2.25. untuk setiap lokasi dan waktu pemantauan. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 BH1 BH2 BH3 BH4 BH5 BH6 BH7 BH8 B H9 BH1 BH1 1 BH1 2 BH1 3 BH1 4 BH1 5 BH1 6 CL M g L Agustus Okto Nov Baku Mutu Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-52 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 Gambar 2.25. Grafik Konsentrasi T-P Air Sungai Batang Hari Tahun 201 5. Sumber : Data Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2014, 2015. e . Fecal Coliform dan Total Coliform Bakteri coliform merupakan golongan mikroorganisme yang lazim digunakan sebagai indikator, dimana bakteri ini dapat menjadi ‘tanda’ untuk menentukan suatu sumber air telah terkontaminasi oleh bakteri patogen atau tidak. Konsentrasi Fecal Coliform maupun Total Coliform semakin meningkat pada lokasi pemantauan semakin ke hilir sungai Batang Hari dengan konsentrasi yang bervariasi. Sekitar 80 dari total pemantauan dimana konsentrasi Fecal Coliform melebihi baku mutu yang dipersyaratkan sedangkan untuk parameter Total Coliform sekitar 7,5 dari total pemantauan konsentrasi yang melebihi baku mutu.Peningkatan konsentrasi Fecal Coliform tersebut terjadi pada setiap waktu pemantauan sepanjang tahun 2015sedangkan Total Coliform terjadi pada bulan Oktober dan Noveber tahun 2015. Peningkatan konsentrasi Fecal Coliform yang melebihi baku mutu pada bulan April, Mei, Agustus dan Oktober terjadi pada lokasi pemantauan di titik sampling BH-3, BH-4 di Kabupaten Tebo, BH-5 s.d BH-8 di Kabupaten Batang Hari, BH-9 s.d BH-14 di Kabupaten Muaro Jambi, BH-15,BH-16 di Kabupaten Tanjung Jabung Timurdengan rentang konsentrasi 1.100 jml100 ml –4.900 jml100 ml. Pada 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 BH1 BH2 BH3 BH4 BH5 BH6 BH7 BH8 BH9 BH1 BH1 1 BH1 2 BH1 3 BH1 4 BH1 5 BH1 6 To tal Posp at m g L April Mei Agustus Okto Nov Baku Mutu Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-53 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 bulan November peningkatan konsentrasi melebihi baku mutu terjadi pada lokasi pemantauan di titik sampling BH-4 di Kabupaten Tebo, BH-5 s.d BH-8 di Kabupaten Batang Hari, BH-9 s.d BH-14 di Kabupaten Muaro Jambi, BH-15,BH-16 di Kabupaten Tanjung Jabung Timurdengan rentang konsentrasi 1.100 jml100 ml –5.800 jml100 ml. Sementara untuk kualitas dari parameter Total Coliform peningkatan konsentrasi melebihi baku mutu pada bulan Oktober dan November terjadi pada lokasi pemantauan di titik sampling BH-9 di Kabupaten Muaro Jambi hingga titik BH-12 s.d BH-14 di Kabupaten Muaro Jambi dengan rentang konsentrasi 5.800 jml100 ml –7.900 jml100 ml. Gambaran kualitas air Sungai Batang Hari untuk parameter Fecal Coliform dan Total Coliform tahun 2014 dapat dilihat pada Gambar 2.26. dan Gambar 2.27. untuk setiap lokasi dan waktu pemantauan. Gambar 2.26. Grafik Konsentrasi Fecal Coliform Air Sungai Batang Hari Tahun 20 15. Sumber : Data Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2015, 2016. 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 BH1 BH2 BH3 B H4 BH5 BH6 BH7 BH8 BH9 BH1 BH1 1 BH1 2 BH1 3 BH1 4 BH1 5 BH1 6 Fec al C o ly ju m lah 100m l April Mei Agustus Okto Nov Baku Mutu Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-54 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 Gambar 2.27. Grafik Konsentrasi Total Coliform Air Sungai Batang Hari Tahun 2015 Sumber : Data Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun2014, 2015.

g. Nitrit