Sungai Batang Tebo Air SumurAir Tanah

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-62 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015

3. Sungai Batang Tebo

Pemantauan kualitas air Sungai Batang Tebo dilakukan sebanyak 2 dua kali selama tahun 2014 yaitu pada bulan Maret dan Agustus di 3 tiga lokasi pemantauan, yaitu: BTebo-1 .Kelurahan Manggis, Kecamatan Bathin III, Kabupaten Bungo BTebo-2 Kelurahan Muara Tebo, Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo. Hasil pemantauan kualitas air Sungai Batang Tebo oleh BLHD Provinsi Jambi dapat dilihat pada Buku Data Tabel SD-14. Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa kualitas air sungai Batang Tebo dapat digolongkan ke dalam Kriteria Mutu Air kelas II, dimana dari 21 dua puluh satu parameter yang dipantau, 19 sembilan belas parameter diantaranya memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan, sementara 2 dua parameter lainnya berada diatas baku mutu sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2.19. Tabel 2.19. Parameter Kualitas Air Sungai Batang Tebo Yang Tidak Memenuhi Baku Mutu Tahun 201

5. No.

Parameter Satuan Baku Mutu Februari Oktober 1. pH 6 – 9 2 titik - 2. TSSResidu Tersuspensi mgL 50 1 titik - Sumber : Data Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2015, 2016. Dari Tabel 2.19. di atas terlihat bahwa parameter yang tidak memenuhi baku mutu hanya 2 parameter dan hanya terjadi pada bulan Februari. Nilai pH berada di bawah batas minimum rentang yaitu 6 dan ini berindikasi bahwa Sungai Batang Tebo berada pada kondisi asam. Peningkatan konsentrasi TSS yang melebihi baku mutu hanya terjadi pada bulan Feburari di 1 satu titik sampling sementara pemantauan pada bulan Oktober konsentrasi TSS memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan.. Pada 2 titik titik sampling pada setiap lokasi pemantauan, dapat dijelaskan konsentrasi masing-masing parameter yang tidak memenuhi baku mutu sebagai berikut:

a. pH

Nilai pH pada pengukuran tahun 2015 terhadap air Sungai Batang Tebo berada pada range 5,5 - 6 pada 2 dua titik sampling lokasi pemantauan atau 4 pemantauan Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-63 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 dalam setahun. Nilai kisaran pH tersebut tidak jauh dari batas bawah nilai pH yang dipersyaratkan yaitu 6. Dari 4 pemantauan pada 2 dua lokasi pemantauan, 2 dua titik berada pada nilai dibawah 6 atau sekitar 50 dari total pemantauan dengan nilai pH 5,5. Kondisi ini mengindikasikan bahwa air sungai Batang Tebo masih berada pada kondisi asam atau mendekati kondisi asam. Kondisi tersebut berlangsung pada bulan Februari di lokasi pemantauan BTebo-1 dan BTebo-2 di Kabupaten Bungo dengan nilai pH 5,5.Gambaran kualitas air Sungai Batang Tebo untuk parameter pH tahun 2014 dapat dilihat pada Gambar 2.33 . untuk setiap lokasi dan waktu pemantauan. Gambar 2.33. Grafik Nilai pH Air Sungai Batang Tebo Tahun 2015. Sumber : Data Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi JambiTahun 2015, 2016.

b. Total Suspended Solid TSSResidu Tersuspensi

Konsentrasi TSS pada air Sungai Batang Tebo yang tidak memenuhi baku mutu selama tahun 2015 terjadi pada bulan Februari dengan kisaran 25 dari total pemantauan pada 2 dua titik sampling lokasi pemantauan. Konsentrasi TSS padabulan Februari yang tidak memenuhi baku mutu terdapat pada lokasi pemantauan BTebo-2di Kabupaten Bungo dengan konsentrasi TSS sebesar 52 mgL dan merupakan konsentrasi yang paling tinggi sepanjang waktu pemantauan. Sementara pada lokasi pemantauan di titik sampling BTebo-1 di Kabupaten Bungo, konsentrasi TSS selalu memenuhi baku mutu pada setiap waktu pemantauan. Peningkatan konsentrasi TSS ini berkemungkinan disebabkan besarnya padatan tersuspensi 5.2 5.3 5.4 5.5 5.6 5.7 5.8 5.9 6 6.1 Februari Oktober BM PH BTebo-2 BTebo-1 Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-64 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 pada perairan akibat erosi dari tanah pertanian, pengikisan pinggiran sungai, kegiatan pertambangan dan konstruksi dan lain sebagainya yang membawa endapan lumpur dari aliran sebelumnya. Gambaran kualitas air Sungai Batang Tebo untuk parameter TSS tahun 2015dapat dilihat pada Gambar 2.34. untuk setiap lokasi dan waktu pemantauan. Gambar 2.34. Grafik Konsentrasi TSS Air Sungai Batang Tebo Tahun 201 5. Sumber : Data Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2015, 2016. Bila dibandingkan dengan tahun 2014, terjadi penurunan jumlah parameter yang tidak memenuhi baku mutu yang dipersyaratan. Jika pada tahun 2014 parameter yang tidak memenuhi baku mutu berjumlah 4 empat parameter yaitu, Fecal Coliform, pH, TSS, dan H2S maka pada tahun 2015 terjadi penurunan kualitas menjadi 2 dua parameter yang tidak memenuhi baku mutu yaitu parameter pH, TSS. Berikut perbandingan jumlah pemantauan parameter yang tidak memenuhi baku mutu di Sungai Batang Tebo tahun 2014 dan 2015 seperti yang terlihat pada Tabel2.20. 50 100 150 200 250 Februari Oktober BM TSS BTebo-1 BTebo-2 BM Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-65 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 Tabel 2.20. Perbandingan Persentase Pemantauan Terhadap Lokasi Pemantauan Parameter yang Tidak Memenuhi Baku Mutu Sungai BatangTebo Tahun 2014 dan 2015. No. Parameter Pemantauan BM Status 2014 2015 1. pH 83,33 50 Menurun 2. TSSResidu Tersuspensi 33,33 25 Menurun 3. BOD - - Menurun 4. Fecal Coliform 50 - Menurun 5. H 2 S 100 - Menurun Sumber : Data Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2015, 2016. Jika dibandingkan berdasarkan konsentrasi tertinggi atau kondisi ekstrim dari masing-masing parameter terjadi penurunan konsentrasi parameter yang tidakmemenuhi baku mutu terhadap 4 pemantauan yang dilakukan yaitu pada parameter TSS. Berikut perbandingan konsentrasi ekstrim parameter yang tidak memenuhi baku mutu di Sungai Batang Tebo tahun 2014 dan 2015 seperti yang terlihat pada Tabel 2.21. berikut. Tabel 2.21. Perbandingan Konsentrasi Parameter yang Tidak Memenuhi Baku Mutu Sungai Batang Tebo Tahun 2014 dan 2015. No. Parameter Satuan Konsentrasi Status 2014 2015 1. pH 5,9 5,5 Menurun 2. TSSResidu Tersuspensi mgL 77 225 Meningkat 3. BOD mgL - - Menurun 4. Fecal Coliform jml100 1.200 - Menurun 6. H 2 S mgL 0,03 - Menurun Sumber : Data Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2015, 2016.

4. Sungai Batang Bungo

Pemantauan kualitas air Sungai Batang Bungo dilakukan sebanyak 2 dua kali selama tahun 2014 yaitu pada bulan Februari dan Oktober di 2 dua lokasi pemantauan, yaitu: Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-66 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 BBungo-1 Desa Tanjung Agung, Kecamatan Muko-Muko Batin VII, Kabupaten Bungo. BBungo-2 Kelurahan Tanjung Gedang, Kecamatan Pasar Muara Bungo, Kab. Bungo. Hasil pemantauan kualitas air Sungai Batang Bungo oleh BLHD Provinsi Jambi dapat dilihat pada Buku Data Tabel SD-14. Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa kualitas air sungai Batang Bungo dapat digolongkan ke dalam Kriteria Mutu Air kelas II, dimana dari 21 dua puluh satu parameter yang dipantau, 18 delapan belas parameter diantaranya memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan, sementara 3 tiga parameter lainnya berada diatas baku mutu sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2.22. Tabel 2.22. Parameter Kualitas Air Sungai Batang Bungo Yang Tidak Memenuhi Baku Mutu Tahun 2015. No. Parameter Satuan Baku Mutu Februari Oktober 1. pH 6 - 9 1 titik - 2. TSS mgL 50 1 titik - 3. COD mgL 25 1 titik - Sumber : Data Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2015, 2016. Dari Tabel 2.22. di atas terlihat bahwa kualitas air Sungai Batang Bungo mengalami penurunan akibat pencemaran yang diindikasikan dengan semakin meningkatnya konsentrasi pencemar pada parameter TSS, COD serta penurunan nilai pH. Penurunan konsentrasi pH terjadi pada bulan Februari pada 1 satulokasi pemantauan sementara pada bulan Oktober pH berada pada rentang 6 - 9 sesuai dengan baku mutu. Nilai pH berada di bawah batas minimum rentang yaitu 5,5 dan ini berindikasi bahwa Sungai Batang Bungo berada pada kondisi asam. Konsentrasi TSSdan COD yang meningkat melebihi baku mutu terjadi pada bulan Februaridi 1satu titik sampling. Pada 2 dua titik sampling pada setiap lokasi pemantauan, dapat dijelaskan konsentrasi masing-masing parameter yang tidak memenuhi baku mutu sebagai berikut:

a. pH

Nilai pH pada pengukuran tahun 2014 terhadap air Sungai Batang Bungo berada pada range 5,5 - 6 pada 2 dua titik sampling lokasi pemantauan atau 4 Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-67 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 pemantauan dalam setahun. Nilai kisaran pH tersebut tidak jauh dari batas bawah nilai pH yang dipersyaratkan yaitu 6. Dari 4 pemantauan pada 1 satu lokasi pemantauan, berada pada nilai dibawah 6 atau sekitar 25 dari total pemantauan dengan nilai pH 5,5. Kondisi ini mengindikasikan bahwa air sungai Batang Bungo masih berada pada kondisi asam. Kondisi tersebut berlangsung pada bulan Februari di lokasi pemantauan BBungo-1 di Kabupaten Bungo dengan nilai pH 5,5. Sementara pada bulan Oktober, nilai pH berada pada kondisi yang sesuai dengan baku mutu yang dipersyaratkan.Gambaran kualitas air sungai Batang Bungo untuk parameter pH tahun 2014 dapat dilihat pada Gambar 2.37. untuk setiap lokasi dan waktupemantauan. Gambar 2.37. Grafik Nilai pH Air Sungai Batang Bungo Tahun 2015. Sumber : Data Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2015 , 2016.

b. Total Suspended Solid TSSResidu Tersuspensi

Konsentrasi TSS pada air Sungai Batang Bungo yang tidak memenuhi baku mutu selama tahun 2015 terjadi pada bulan Februari dengan kisaran 25 dari total pemantauan pada 2 dua titik sampling lokasi pemantauan. Konsentrasi TSS padabulan Februari yang tidak memenuhi baku mutu terdapat pada lokasi pemantauan BBungo-2 di Kabupaten Bungo dengan konsentrasi TSS sebesar 189 mgL dan merupakan konsentrasi yang paling tinggi sepanjang waktu pemantauan. Sementara pada lokasi pemantauan di titik sampling BBungo-1 di Kabupaten Bungo, konsentrasi Februari Oktober BM BBungo-1 6 6 6 Bbungo-2 5.5 6 6 5.2 5.3 5.4 5.5 5.6 5.7 5.8 5.9 6 6.1 pH Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-68 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 TSS selalu memenuhi baku mutu pada setiap waktu pemantauan. Peningkatan konsentrasi TSS ini berkemungkinan disebabkan besarnya padatan tersuspensi pada perairan akibat erosi dari tanah pertanian, pengikisan pinggiran sungai, kegiatan pertambangan dan konstruksi dan lain sebagainya yang membawa endapan lumpur dari aliran sebelumnya. Gambaran kualitas air Sungai Batang Bungo untuk parameter TSS tahun 2015dapat dilihat pada Gambar 2.34. untuk setiap lokasi dan waktu pemantauan. Gambar 2.34. Grafik Konsentrasi TSS Air Sungai Batang Tebo Tahun 201 5.

c. COD

Konsentrasi COD pada sungai Batang Bungo yang tidak memenuhi baku mutu selama tahun 2015 terjadi pada bulan Februari dengan kisaran 25 dari total pemantauan pada 2 dua titik sampling lokasi pemantauan. Konsentrasi COD padabulan Februari yang tidak memenuhi baku mutu terdapat pada lokasi pemantauan BBungo-2 di Kabupaten Bungo dengan konsentrasi COD sebesar 26 mgL dan merupakan konsentrasi yang paling tinggi sepanjang waktu pemantauan. Sementara pada lokasi pemantauan di titik sampling BBungo-1 di Kabupaten Bungo, konsentrasi COD selalu memenuhi baku mutu pada setiap waktu pemantauan. Peningkatan konsentrasi TSS ini berkemungkinan disebabkan aktivitas penduduk disekitar sungai Batang Bungo yang menggunakan air sungai sebagai sarana MCK 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 Februari Oktober BM TS S m g L BBungo-1 Bbungo-2 BM Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-69 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 Bila dibandingkan dengan tahun 2014, terjadi peningkatan jumlah parameter yang tidak memenuhi baku mutu yang dipersyaratan. Jika pada tahun 2014 parameter yang tidak memenuhi baku mutu berjumlah 3 tiga parameter yaitu nilai pH, Fecal Coliform dan H2S maka pada tahun 2015tetap terjadi penurunan kualitas menjadi 3 tiga parameter yang tidak memenuhi baku mutu yaitu parameter pH, TSS dan COD. Berikut perbandingan jumlah pemantauan parameter yang tidak memenuhi baku mutu di Sungai Batang Bungo tahun 2014 dan 2015 seperti yang terlihat pada Tabel 2.23. Tabel 2.23. Perbandingan Persentase Pemantauan Terhadap LokasiPemantauan Parameter yang Tidak Memenuhi Baku Mutu Sungai Batang Bungo Tahun 2014 dan 2015. No. Parameter Pemantauan BM Status 2014 201 5 1. pH 50 25 menurun 2. TSS - 25 meningkat 3. Fecal Coliform 100 menurun 4. H 2 S 100 menurun 5. COD - 25 Sumber : Data Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2015, 2016. Jika dibandingkan berdasarkan konsentrasi tertinggi atau kondisi ekstrim dari masing-masing parameter terjadi penurunan konsentrasi parameter yang tidakmemenuhi baku mutu terhadap 4 pemantauan yang dilakukan yaitu pada parameter TSS. Berikut perbandingan konsentrasi ekstrim parameter yang tidakmemenuhi baku mutu di Sungai Batang Bungo tahun 2014 dan 2015 seperti yang terlihat pada Tabel 2.24. Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-70 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 Tabel 2.24. Perbandingan Konsentrasi Parameter Yang Tidak Memenuhi Baku Mutu Sungai Batang Bungo Tahun 2014 dan 2015. No. Parameter Satuan Konsentrasi Status 2014 2015 1. pH 5,6 5,5 menurun 2. TSS mgL - 189 meningkat 3. Fecal Coliform jml100 ml 1.900 - menurun 4. COD mgL - 26 meningkat Sumber : Data Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2015, 2016.

5. Sungai Batang Tabir

Pemantauan kualitas air Sungai Batang Tabir dilakukan sebanyak 2 dua kali selama tahun 2015 yaitu pada bulan Februari dan Oktober di 2 dua lokasi pemantauan, yaitu: BTabir-1 Desa Koto Baru, Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin BTabir-2 Kelurahan Mampun, Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin Hasil pemantauan kualitas air Sungai Batang Tabir oleh BLHD Provinsi Jambi dapat dilihat pada Buku Data Tabel SD-14. Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwakualitas air sungai Batang Tabir dapat digolongkan ke dalam Kriteria Mutu Air kelas II, dimana dari 21 dua puluh satu parameter yang dipantau memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan, sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2.25. Tabel 2.25. Parameter Kualitas Air Sungai Batang Tabir Yang Tidak Memenuhi Baku Mutu Tahun 2014. No Parameter Satuan Baku Mutu Februari Oktober 1. pH 6 - 9 - - 2. DO mgL min 4 - - 3. Fecal Coliform jml100 ml 1.000 - - 4. H 2 S mgL 0,002 - - Sumber : Data Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2015,2016. Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-71 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 Dari Tabel 2.25. di atas terlihat bahwa kualitas air Sungai Batang Tabir belum mengalami pencemaran. Pada 2 dua titik sampling pada setiap lokasi pemantauan, dapat dijelaskan konsentrasi masing-masing parameter yang tidak memenuhi baku mutu sebagai berikut:

a. pH

Nilai pH pada pengukuran tahun 2014 terhadap air Sungai Batang Tabir berada pada nilai 6 pada 2 dua lokasi pemantauan atau 4 pemantauan dalam setahun. Nilai kisaran pH tersebut tidak jauh dari batas bawah nilai pH yang dipersyaratkan yaitu6. Kondisi ini mengindikasikan bahwa air sungai Batang Tabir masih berada pada kondisi asam atau mendekati kondisi asam. Kondisi tersebut berlangsung pada bulan Februari dan Oktober di lokasi pemantauan BTabir-1 dan BTabir-2 di Kabupaten Merangin dengan nilai pH 6.. Gambaran kualitas air Sungai Batang Tabir untuk parameter pH tahun 2015 dapat dilihat pada Gambar 2.40. untuk setiap lokasi dan waktu pemantauan. Gambar 2.40. Grafik Nilai pH Air Sungai Batang Tabir Tahun 201 6. Sumber : Data Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2015, 2016. 2 4 6 8 10 Februari Oktober BM BM pH BTabir-2 BTabir-1 Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-72 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015

b. Dissolved Oxygen DO

Semakin banyaknya oksigen yang terlarut dalam air maka kualitas air akan semakin baik. Oleh karenanya ditetapkan batas minimum oksigen terlarut harus ada pada perairan adalah 4 mgL. Konsentrasi DO pada air Sungai Batang Tabir memenuhi baku mutu sepanjang tahun 2015. Konsentrasi DO yang berada di atas 4 mgL terjadi pada bulan Februari pada lokasi pemantauan di titik sampling BTabir-1, BTabir-2 di Kabupaten Merangin dengan range konsentrasi antara6,12 mgL – 6,93. Gambaran kualitas air Sungai Batang Tabir untuk parameter DO tahun 2015dapat dilihat pada Gambar 2.41. untuk setiap lokasi dan waktu pemantauan. Gambar 2.41. Grafik Konsentrasi DO Air Sungai Batang Tabir Tahun 201 5. Sumber : Data Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2015, 2016.

c. Total Suspended Solid TSSResidu Tersuspensi

Konsentrasi TSS pada air Sungai Batang Tabir pada tahun 2015 seluruhnya memenuh baku mutu yang dipersyaratkan berkisar antara 8mgL – 41 mgL dengan periode pemantauan pada bulan Februari dan Oktober. Hal ini menggambarkan bahwa air sungai Batang Tabir masih jernih dan belum terkontaminasi dengan erosi dari sungai. 1 2 3 4 5 6 7 8 Feb Okt DO BTabir-1 BTabir-2 BM Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-73 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 Gambaran kualitas air Sungai Batang Bungo untuk parameter TSS tahun 2015dapat dilihat pada Gambar 2.34. untuk setiap lokasi dan waktu pemantauan. Gambar 2.41. Grafik Konsentrasi TSS Air Sungai Batang Tabir Tahun 201 5. Sumber : Data Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2015, 2016. Bila dibandingkan dengan tahun 2014, terjadi penurunan jumlah parameter yang tidak memenuhi baku mutu yang dipersyaratan. Jika pada tahun 2014 parameter yang tidak memenuhi baku mutu berjumlah 4 empat parameter yaitu BOD dan Fecal Coliform, H2S dan nilai pH, maka pada tahun 2015 terjadi penurunan menjadi tidak ada parameter yang tidak memenuhi baku mutu. Namun jika dilihat dari jumlah pemantauan yang dilakukan, terjadi penurunan persentase jumlah pemantauan yang tidak memenuhi baku mutu terhadap 4 pemantauan yang dilakukan yaitu pada parameter Fecal Coliform dan BOD yang berhasil diturunkan memenuhi baku mutu. Berikut perbandingan jumlah pemantauan parameter yang tidak memenuhi baku mutu di Sungai Batang Tabir tahun 2014 dan 2015 seperti yang terlihat pada Tabel 2.26. 20 40 60 80 100 120 140 Feb Okt TSS BTabir-2 BTabir-1 BM Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-74 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 Tabel 2.26. Perbandingan Persentase Pemantauan Terhadap Lokasi Pemantauan Parameter yang Tidak Memenuhi Baku Mutu Sungai Batang Tabir Tahun 2014 dan 2015. No. Parameter Pemantauan BM Status 2013 201 5 1. pH 50 - Menurun 2. DO 25 - Menurun 3. BOD - - Menurun 4. Fecal Coliform 50 - Menurun 5. H 2 S 100 - Menurun Sumber : Data Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2015, 2016. Jika dibandingkan berdasarkan konsentrasi tertinggi atau kondisi ekstrim dari masing-masing parameter terjadi penurunan konsentrasi parameter dan nilai pH yangtidak memenuhi baku mutu terhadap 4 pemantauan yang dilakukan yaitu pada parameter pH dan BOD, Fecal Coliform dan H2S. Berikut perbandingan konsentrasi ekstrim parameter yang tidak memenuhi baku mutu di Sungai Batang Tabir tahun 2014 dan 2015 seperti yang terlihat pada Tabel 2.27. Tabel 2.27. Perbandingan Konsentrasi Parameter yang Tidak Memenuhi Baku Mutu Sungai Batang Tabir Tahun 2014 dan 2015. No. Parameter Satuan Konsentrasi Status 2014 2015 1. pH 5,5 - menurun 2. DO mgL 3,6 - menurun 3. BOD mgL - - menurun 4. Fecal Coliform jml100 ml 1.200 - menurun 5. H 2 S mgL 0,02 - menurun Sumber : Data Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2015, 2016. Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-75 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015

6. Sungai Batang Tembesi

Pemantauan kualitas air Sungai Batang Tembesi dilakukan sebanyak 2 dua kali selama tahun 2015 yaitu pada bulan Februari dan Oktober di 2 dua lokasi pemantauan, yaitu: BTembesi-1 Desa Batu Kucing, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun. BTembesi-2 Desa Pauh, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun. Hasil pemantauan kualitas air Sungai Batang Tabir oleh BLHD Provinsi Jambi dapat dilihat pada Buku Data Tabel SD-14. Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwakualitas air sungai Batang Tabir dapat digolongkan ke dalam Kriteria Mutu Air kelas II, dimana dari 21 dua puluh satu parameter yang dipantau memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan, sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2.25. Tabel 2.2 8. Parameter Kualitas Air Sungai Batang Tembesi Yang Tidak Memenuhi Baku Mutu Tahun 2014. No Parameter Satuan Baku Mutu Februari Oktober 1. pH 6 – 9 - - 2. DO mgL min 4 - - 3. Fecal Coliform jml100 ml 1.000 - - 4. H 2 S mgL 0,002 - - Sumber : Data Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2015,2016. Dari Tabel 2.25. di atas terlihat bahwa kualitas air Sungai Batang Tabir belum mengalami pencemaran. Pada 2 dua titik sampling pada setiap lokasi pemantauan, dapat dijelaskan konsentrasi masing-masing parameter yang tidak memenuhi baku mutu sebagai berikut:

a. pH

Nilai pH pada pengukuran tahun 2014 terhadap air Sungai Batang Tembesi berada pada nilai 6 pada 2 dua lokasi pemantauan atau 4 pemantauan dalam setahun. Nilai kisaran pH tersebut tidak jauh dari batas bawah nilai pH yang dipersyaratkan yaitu6. Kondisi ini mengindikasikan bahwa air sungai Batang Tembesi masih berada pada kondisi asam atau mendekati kondisi asam. Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-76 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 Kondisi tersebut berlangsung pada bulan Februari dan Oktober di lokasi pemantauan BTembesi-1 dan BTembesi-2 di Kabupaten Merangin dengan nilai pH 6. Gambaran kualitas air Sungai Batang Tembesi untuk parameter pH tahun 2015 dapat dilihat pada Gambar 2.40. untuk setiap lokasi dan waktu pemantauan. Gambar 2.40. Grafik Nilai pH Air Sungai Batang T embesiTahun 2015. Sumber : Data Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2015, 2016. b. Dissolved Oxygen DO Semakin banyaknya oksigen yang terlarut dalam air maka kualitas air akan semakin baik. Oleh karenanya ditetapkan batas minimum oksigen terlarut harus ada pada perairan adalah 4 mgL. Konsentrasi DO pada air Sungai Batang Tabir memenuhi baku mutu sepanjang tahun 2015. Konsentrasi DO yang berada di atas 4 mgL terjadi pada bulan Februari pada lokasi pemantauan di titik sampling BTembesi-1, BTembesi-2 di Kabupaten Merangin dengan range konsentrasi antara6,43 mgL – 6,93. Gambaran kualitas air Sungai Batang Tembesi untuk parameter DO tahun 2015dapat dilihat pada Gambar 2.41. untuk setiap lokasi dan waktu pemantauan. Februari Oktober BM Btembesi-1 6 6 6 BTembesi-2 5.5 6 6 BM 6 6 5.2 5.3 5.4 5.5 5.6 5.7 5.8 5.9 6 6.1 pH Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-77 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 Gambar 2.41. Grafik Konsentrasi DO Air Sungai Batang T embesi Tahun 201 5. Sumber : Data Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2015, 2016.

c. Total Suspended Solid TSSResidu Tersuspensi

Konsentrasi TSS pada air Sungai Batang Tabir pada tahun 2015 seluruhnya memenuh baku mutu yang dipersyaratkan berkisar antara 8mg L – 41 mgL dengan periode pemantauan pada bulan Februari dan Oktober. Hal ini menggambarkan bahwa air sungai Batang Tembesi masih jernih dan belum terkontaminasi dengan erosi dari sungai. Gambaran kualitas air Sungai Batang Tembesi untuk parameter TSS tahun 2015dapat dilihat pada Gambar 2.34. untuk setiap lokasi dan waktu pemantauan. Gambar 2.41. Grafik Konsentrasi TSS Air Sungai Batang Tembesi Tahun 2015 Sumber : Data Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2015, 2016. 2 4 6 8 Feb Okt DO Btembesi-1 BTembesi-2 BM 10 20 30 40 50 60 Feb Okt TSS Btembesi-1 Btembesi-2 BM Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-78 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 Bila dibandingkan dengan tahun 2014, terjadi penurunan jumlah parameter yang tidak memenuhi baku mutu yang dipersyaratan. Jika pada tahun 2014 parameter yang tidak memenuhi baku mutu berjumlah 4 empat parameter yaitu BOD dan Fecal Coliform, H2S dan nilai pH, maka pada tahun 2015 terjadi penurunan menjadi tidak ada parameter yang tidak memenuhi baku mutu. Namun jika dilihat dari jumlah pemantauan yang dilakukan, terjadi penurunan persentase jumlah pemantauan yang tidak memenuhi baku mutu terhadap 4 pemantauan yang dilakukan yaitu pada parameter Fecal Coliform dan BOD yang berhasil diturunkan memenuhi baku mutu. Berikut perbandingan jumlah pemantauan parameter yang tidak memenuhi baku mutu di Sungai Batang Tembesi tahun 2014 dan 2015 seperti yang terlihat pada Tabel 2.26. Tabel 2.2 9. Perbandingan Persentase Pemantauan Terhadap Lokasi Pemantauan Parameter yang Tidak Memenuhi Baku Mutu Sungai Batang T embesiTahun 2014 dan 2015. No. Parameter Pemantauan BM Status 201 4 201 5 1. pH 50 - Menurun 2. DO 25 - Menurun 3. BOD - - Menurun 4. Fecal Coliform 50 - Menurun 5. H 2 S 100 - Menurun Sumber : Data Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2015, 2016. Jika dibandingkan berdasarkan konsentrasi tertinggi atau kondisi ekstrim dari masing-masing parameter terjadi penurunan konsentrasi parameter dan nilai pH yangtidak memenuhi baku mutu terhadap 4 pemantauan yang dilakukan yaitu pada parameter pH dan BOD, Fecal Coliform dan H2S. Berikut perbandingan konsentrasi ekstrim parameter yang tidak memenuhi baku mutu di Sungai Batang Tembesi tahun 2014 dan 2015 seperti yang terlihat pada Tabel 2.27. Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-79 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 Tabel 2. 30. Perbandingan Konsentrasi Parameter yang Tidak Memenuhi Baku Mutu Sungai Batang Tabir Tahun 2014 dan 2015. No. Parameter Satuan Konsentrasi Status 2014 2015 1. pH 5,5 - menurun 2. DO mgL 3,6 - menurun 3. BOD mgL - - menurun 4. Fecal Coliform jml100 ml 1.200 - menurun 5. H 2 S mgL 0,02 - menurun Sumber : Data Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2015, 2016. Berdasarkan penjelasan masing-masing keenam sungai yang menjadi kewenangan Provinsi diatas dapat disimpulkan beberapa hal seperti yang dapat dilihat pada Tabel 2.31. Tabel 2.31. Sungai-Sungai di Provinsi Jambi dan Parameter Pencemarnya Tahun 2015. No. Nama Sungai Parameter Pencemar pH TSS DO BOD Klorin Bebas 1. Batang Hari √ √ - √ √ 2. Batang Merangin √ √ √ - - 3. Batang Tebo √ √ - - - 4. Batang Bungo √ √ - - - 5. Batang Tabir - - - - - 6. Batang Tembesi - - - - - Jumlah 4 4 1 1 1 No. Nama Sungai Parameter Pencemar T-P Fecal Coliform Total Coliform H2S Jumlah 1. Batang Hari √ √ √ - 3 2. Batang Merangin - - - - - 3. Batang Tebo - - - - - 4. Batang Bungo - - - - - Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-80 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 5. Batang Tabir - - - - - 6. Batang Tembesi - - - - - Jumlah 1 1 1 - Sumber : Data Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2015, 2016. Dari Tabel 2.31. di atas dapat dsimpulkan bahwa kondisi keenam sungai tersebut adalah: a. Jumlah parameter yang tidak memenuhi baku mutu pada pemantauan tahun 2015 adalah sebanyak 8 delapan parameter, lebih sedikit bila dibandingkan dengan jumlah parameter yang tidak memenuhi baku mutu pada tahun 2014 sebanyak 9 sembilan parameter. Kedelapan parameter tersebut adalah 1 pH; 2 TSS; 3 DO;4 BOD; 5 Klorin bebas; 6 Total Fosfat; 7 Fecal Coliform; dan 8 Total Coliform;. Pada tahun 2015 terdapat pengurangan parameter yang tidakmemenuhi baku mutu yang sebelumnya tidak memenuhi baku mutu pada tahun 2014 yaitu parameter H 2 S. b. Dengan semakin banyaknya parameter pencemar yang tidak memenuhi baku mutumengindikasikan bahwa kondisi sungai-sungai di Provinsi Jambi semakin tercemar oleh berbagai sumber pencemaran terutama Sungai Batang Hari yang dicemari oleh7 tujuh parameter pencemar. Diikuti oleh Sungai Batang Merangin dan Sungai Batang Bungo dan Batang Tebo yang masing-masing memiliki 2 dua parameter pencemar. Pada tahun 2014, kondisi sungai Batang Merangin sama dengan sungai Batang Hari. c. Dari 8 delapan parameter pencemar yang tidak memenuhi baku mutu, parameterpH dan TSS yang paling banyak terdapat pada setiap sungai. Semua sungai memiliki nilai pH yang berada di atau di bawah rentang minimum ≤ 6 dan yang mengindikasikan bahwa sungai dalam kondisi asam dan sangat berpengaruh terhadap kualitas air keenam sungai tersebut. Keberadaan parameter pencemar Fecal Coliform yang dapat menjadi indikator bahwa sungai tersebut telah terkontaminasi oleh bakteri patogen. Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-81 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015

2. DanauWadukSituEmbung a. Inventarisasi DanauWadukSituEmbung

Di wilayah Provinsi Jambi berdasarkan data Balai Wilayah Sungai Sumatera VI sebagaimana dapat dilihat pada Buku Data Tabel SD-13 terdapat danau berjumlah25 buah dengan luasan berkisar antara 0,03 hektar yaitu Danau Belibis yang terdapat di wilayah Kabupaten Kerinci sampai 4.503 hektar yaitu Danau Kerinci yang juga terdapat di wilayah Kabupaten Kerinci. Dari semua luasan danau tersebut mampu menampung air sebesar 2.185,32 juta meter kubik dan merupakan potensi sumber daya air yang sangat besar apabila dapat dimanfaatkan dengan baik. Danau-danau tersebut tidak hanya berfungsi sebagai penyedia air bersih, namun juga sebagai sumber energi, pertanian, perikanan serta sebagai pengendali banjir, asimilasi nutrisi tanaman, penampung sedimen serta sumber pengisian ulang air tanah. Pada tahun 2014 ini terdapat penambahan inventarisasi danau di wilayah Provinsi Jambi sebanyak 3 buah danau yaitu Danau Kelari, Danau Serapil dan Danau Sigombak. Selain itu juga terinventarisasi 1 satu waduk yaitu waduk Aroma Pecco seluas 0,70 Ha dan 5 lima buah embung dengan luasan berkisar 1,20 Ha hingga 1.85 Ha.

b. Pemantauan Kualitas Air DanauWadukSituEmbung

Pada tahun 2014, BLHD Provinsi Jambi telah melaksanakan pemantauan kualitas air danau pada 2 dua danau yang ada di Provinsi Jambi yaitu Danau Sipin dan Danau Kerinci. Pemantauan kualitas air Danau Sipin dilaksanakan di Kelurahan Buluran Kenali Kecamatan Telanaipura Kota Jambi pada bulan Maret, Mei, Juni, September, dan Oktober dengan mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Dari 46 empat puluh enam buah parameter yang harus dipantau sebagaimana diamanahkan pada Peraturan Pemerintah tersebut, pada tahun 2014 BLHD Provinsi Jambi telah berhasil melaksanakan pemantauan terhadap 20 dua puluh parameter diantaranya dengan hasil pemantauan sebagaimana dapat dilihat pada Buku Data Tabel SD-15. Pada Buku Data Tabel SD-15. dapat dilihat bahwa kualitas air Danau Sipin dapat digolongkan ke dalam Kriteria Mutu Air KMA Kelas II, dimana Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-82 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 hasil pemantauannya menunjukkan bahwa 6 enam parameter telah melebihi baku mutu yang ditetapkan seperti terlihat pada Tabel 2.32. Tabel 2.32. Hasil Pemantauan Kualitas Air Danau Sipin Yang Tidak Memenuhi Baku Mutu Tahun 201 5. No. Parameter Satuan Baku Mutu Maret Mei Juni September Oktober 1. TSS mgL 50 37 58 16 7 32 2. DO mgL min 4 6,57 6,38 2,25 2,9 4,74 3. BOD mgL 3 3 2,41 3,22 3,22 4,03 4. Minyak dan Lemak µgL 1000 1.500 1.500 2.000 1.500 1.500 5. Fecal Coliform jml100 ml 1000 1.400 1.600 2.000 1.800 1.700 6. H2S mgL 0,002 0,02 0,005 0,005 0,01 0,01 Sumber : Data Olahan Tabel SD-15 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2014, 2015. Dari Tabel 2.32. di atas dapat dilihat bahwa parameter yang tidak memenuhi baku mutu pada setiap waktu pengukuran adalah parameter minyak lemak, fecal coliform dan H 2 S. Sementara parameter TSS hanya melebihi baku mutu pada bulan Mei, parameter DO melebihi baku mutu pada bulan Juni dan September. Sementara parameter BOD melebihi baku mutu pada bulan Juni, September dan Oktober. Tercemarnya air Danau Sipin oleh beberapa parameter pencemar disebabkan oleh beberapa aktivitas masyarakat di sekitar danau yang tidak memperhatikan daya dukung dan daya tampung danau. Kegiatan masyarakat seperti pembuangan sampah dan limbah rumah tangga serta pembuatan keramba ikan di sekitar area danau sangat memberikan pengaruh besar terhadap kualitas air Danau Sipin. Pemantauan kualitas air Danau Kerinci dilaksanakan di Desa Sanggaran Agung Kecamatan Danau Kerinci Kabupaten Kerinci pada bulan Maret, Mei, Juni, September, dan Oktober dengan mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Dari 46 empat puluh enam buah parameter yang harus dipantau sebagaimana diamanahkan pada Peraturan Pemerintah tersebut, pada tahun 2014 BLHD Provinsi Jambi telah berhasil melaksanakan Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-83 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 pemantauan terhadap 20 dua puluh parameter diantaranya dengan hasil pemantauan sebagaimana dapat dilihat pada Buku Data Tabel SD-15. Pada Buku Data Tabel SD-15. dapat dilihat bahwa kualitas air Danau Kerinci dapat digolongkan ke dalam Kriteria Mutu Air KMA Kelas II, dimana hasil pemantauannya menunjukkan bahwa 3 tiga parameter telah melebihi baku mutu yang ditetapkan seperti terlihat pada Tabel 2.33. Tabel 2.33. Hasil Pemantauan Kualitas Air Danau Kerinci Yang Tidak Memenuhi Baku Mutu Tahun 2015. No. Parameter Satuan Baku Mutu Maret Mei Juni September Oktober 1. BOD mgL 3 3 2,82 2,41 2,82 4,03 2. Fenol µgL 2 2 2 3 2 2 3. Minyak dan Lemak µgL 1000 1.500 1.500 2.000 1.500 1.500 Sumber : Data Olahan Tabel SD-15 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2014, 2015. Dari Tabel 2.33. di atas dapat dilihat bahwa parameter yang tidak memenuhi baku mutu pada setiap waktu pengukuran adalah parameter minyak lemak. Sementara parameter Fenol hanya melebihi baku mutu pada bulan Juni dan parameter BOD melebihi baku mutu pada bulan Oktober. Tercemarnya air Danau Kerinci oleh beberapa parameter pencemar disebabkan oleh beberapa aktivitas masyarakat di sekitar danau yang tidak memperhatikan daya dukung dan daya tampung danau. Selain disebabkan oleh kegiatan industri di sekitar danau, kegiatan masyarakat khususnya pemukiman di sekeliling danau pada Kecamatan Danau Kerinci dan Kecamatan Keliling Danau seperti pembuangan sampah dan limbah rumah tangga serta penumpukan sisa pakan pelet dari Keramba Jala Apung dan Keramba Jala Tancap di perairan Danau Kerinci juga menjadi penyebab tercemarnya air Danau Kerinci.

3. Air SumurAir Tanah

Salah satu alternatif lain bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air bersihnya adalah dengan menggunakan air tanah sebagai sumber air bersih maupun air minum. Hal ini disebabkan karena masih terbatasnya penyediaan serta Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-84 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 jangkauan pelayanan dari PDAM. Air sumur merupakan air tanah dangkal yang pada umumnya tergolong bersih bila dilihat dari segi mikrobiologisnya, karena sewaktu proses pengalirannya ia mengalami penyaringan alamiah dan dengan demikian kebanyakan mikroba sudah tidak lagi terdapat didalamnya. Oleh karenanya, Pemerintah menerapkan persyaratan baik secara kualitas maupun kuantitas dari airsumur air tanah yang layak dikonsumsi oleh masyarakat. Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 492MenkesPerIV2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Menurut peraturan tersebut air minum yang aman bagi kesehatan apabila telah memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif yang termuat dalam parameter wajib dan parameter tambahan pada peraturan tersebut. Begitu juga halnya pada sebahagian masyarakat yang berdomisili di wilayah Provinsi Jambi masih memanfaatkan sumber air tanah melalui sumur gali untuk keperluan rumah tangga dan sumber air minum. Untuk mengetahui kondisi air sumurair tanah di Provinsi Jambi, tahun 2015 BLHD Provinsi Jambi telah melakukanpemantauan di 12 kawasan pemukiman pada masing-masing ibukota KabupatenKota di Provinsi Jambi pada bulan Maret, April dan Juli, Agustus, September, Oktober. Pemantauan pada bulan Maret dilaksanakan di kawasan pemukiman Kabupaten Merangin, Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Bungo. Pada bulan April dilaksanakan di kawasan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kabupaten Batang Hari, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi. Pada bulan Juli dilaksanakan di kawasan pemukiman Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kota Jambi. Pada bulan Agusutus dilaksankan pada kawasan pemukiman Kota Sungai Penuh. Pada bulan September dilaksanakan di kawasan pemukiman Kabupaten Kerinci. Pada bulan Oktober dilaksanakan dikawasan pemukiman Tanjung Jabung Timur. Berdasarkan hasil pemantauan kualitas air sumur yang dilaksanakan BLHD Provinsi Jambi tersebut sebagaimana dapat dilihat pada Buku Data Tabel SD- 16, diperoleh hasil bahwa dari 26 parameter wajib yang diperiksa sesuai acuan yangterdapat pada PERMENKES Nomor :492MENKESPerIV2010,22 parameterdiantaranya memenuhi syarat kualitas air bersih, dan 3tiga parameter tidakmemenuhi baku mutu dan 1 satu parameter yang tidak dilakukan pengukuran yaitu parameter kesadahan. Sementara parameter yang tidak memenuhi baku mutu adalah pH, kadmium dan mangan. Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya II-85 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 Nilai pH untuk ke sebelas lokasi sampling berada pada kondisi asam dengan pH 6,5 atau mendekati kondisi asam. Wilayah pemukiman dengan nilai pH 6,5 yaitu wilayah pemukiman yang terdapat di Kota Sungai Penuh, Kabupaten Bungo, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Batanghari, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Merangin dan Kabupaten kerinci. Dua kabupatenkota lainnya yaitu Kabupaten Muaro Jambi dan Kota Jambi memiliki nilai pH dalam rentang normal. Parameter yang menjadi sorotan adalah terdeteksinya parameter kadmium dalam air tanah pada seluruh air tanah yang disampling. Semua pemukiman yang dipantau air tanahnya di 11 kabupatenkota di Provinsi Jambi terkandung logam kadmium di dalamnya. Hal ini mungkin disebabkan oleh pengambilan air tanah dangkal yang melebihi pasokannya sehingga menyebabkan air sungai yang diduga juga tercemar logam kadmium terhisap masuk ke dalam air tanah. D. Udara

1. Kualitas Udara