Kab.Tanjung Jabung Timur Kab. Tanjung Jabung Barat Jumlah Rumah Tangga Miskin

Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 III- 11 Tabel 3.3. Penduduk di Wilayah Pesisir dan Laut Provinsi Jambi Tahun 201 5. Sumber : Data Olahan DE-3 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2014, 2015. Terjadi peningkatan jumlah penduduk dan jumlah rumah tangga di wilayah pesisir Provinsi Jambi pada tahun 2015. Pada tahun 2014 jumlah penduduk di wilayah pesisir Provinsi Jambi sebanyak 71.683 jiwa, berarti pada tahun 2015 mengalami peningkatan jumlah penduduk pesisir sebesar 1,81. Dengan pertambahan jumlah penduduk dan rumah tangga di wilayah pesisir akan menyebabkan terjadinya peningkatan luasan terhadap kebutuhan lahan baik sebagai areal pemukiman maupun lahan untuk usaha bagi penduduk pesisir. Hal ini dapat menjadi tekanan terhadap lingkungan pesisir baik berupa pencemaran dan kerusakan lingkungan pesisir di Kabupaten Tanjung Jabung Timur maupun Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Ditambah lagi wilayah pesisir Provinsi Jambi merupakan jalur transportasi laut akan mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama ekspor dan impor barang, sejalan dengan kehadiran Pelabuhan Muara Sabak yang akan dijadikan sebagai pelabuhan ekspor dan impor, sehingga akan menjadi pintu gerbang ekspor dan kawasan pertumbuhan ekonomi masa depan di Provinsi Jambi dan secara langsung akan menambah berat tekanan dan beban terhadap lingkungan pesisir.

B. Pemukiman

Pola pemukiman menunjukkan tempat bermukim manusia dan bertempat tinggal menetap dan melakukan kegiatanaktivitas sehari-harinya, Permukiman dapat diartikan sebagai suatu tempat ruang atau suatu daerah dimana penduduk terkonsentrasi dan hidup bersama menggunakan lingkungan setempat, untuk mempertahankan, melangsungkan dan mengembangkan hidupnya. No. KabupatenKota Jumlah Desa Jumlah Penduduk Jumlah Rumah Tangga

1. Kab.Tanjung Jabung Timur

24 55.022 13.447 KK

2. Kab. Tanjung Jabung Barat

3 16.661 4.031 KK Total 27 71.683 17.478 KK Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 III- 12 Pertambahan jumlah penduduk di Provinsi Jambi menyebabkan pemukiman terus berkembang dan pengaruhnya kepada lingkungan hidup akan semakin besar pula. Dari segi lingkungan, masalah pemukiman juga merupakan masalah kependudukan.Ketika manusia berjumlah terbatas, maka cara hidup dan bermukim manusia diserasikan dengan lingkungan alam. Tapi ketika manusia bertambah banyak dan akal pikirannya berkembang, maka terjadi sebaliknya dimana lingkungan yang diubah untuk dicocokkan dengan cara hidup dan bermukim manusia. Ruang dirombak untuk membangun berbagai bentuk perumahan dengan fasilitas pelayanan hidup yang bermacam-macam, seperti pelayanan kesehatan, pendidikan, hiburan atau pasar yang harus ditunjang oleh prasarana jalan, angkutan, listrik, air minum dan sebagainya. Sehingga pada akhirnya akan menimbulkan masalah dan tekanan terhadap lingkungan.

1. Jumlah Rumah Tangga Miskin

Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, menurut pendataan BPS Provinsi Jambi bahwa pada akhir tahun 2015 tercatat 185.914 kepala keluarga dari 847.068 kepala keluarga yang dikategorikan rumah tangga miskin di Provinsi Jambi atau sekitar 21,9 dari total kepala keluarga di wilayah Provinsi Jambi sebagaimana dapat dilihat pada Buku Data Tabel SE-1. Rumah tangga miskin yang paling banyak di wilayah Provinsi Jambi berada di Kota Jambi yaitu sebanyak 30.140 KK dari 138.695 KK atau sekitar 9,36 dari total KK. Sementara Kota Sungai Penuh memiliki rumah tangga miskin yang paling sedikit yaitu sebanyak 855 KK dari 24.455 KK atau sekitar 3,5 dari total KK. Bila dibandingkan dengan tahun 2014, persentase jumlah rumah tangga miskin pada tahun 2015 mengalami peningkatan dari 8,39 pada tahun 2014 menjadi 9,12 pada tahun 2015. Perbandingan angka kemiskinan diProvinsi Jambi sebagaimana ditampilkan pada Gambar 3.6. dan Tabel dibawah ini. Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 III- 13 Gambar 3.6 Angka Kemiskinan Provinsi Jambi diBandingkan Angka Kemiskinan Nasional Sumber Data Olahan Tabel DE-1 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2015 2. Jumlah Rumah Tangga dan Sumber Air Minum Gambar 3.7 Jumlah Rumah Tangga dan Sumber Air Minum di Provinsi Jambi Sumber : Data Olahan Tabel SE-2 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2015. Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 III- 14 Berdasarkan data pada Buku Data Tabel SE-2 dapat dilihat mengenai konsumsi air minum penduduk di wilayah Provinsi Jambi pada tahun 2015 yang berasal dari berbagai sumber seperti air ledeng PDAM, air sumur, sungai, air hujan, air kemasan air kemasan dan air isi ulang dan lainnya seperti air mata air mata air terlindung dan tidak terlindung dan air pompa air sumur artesis. Pada Gambar 3.7. menunjukkan bahwa konsumsi air lainnya seperti mata air sumur dan air sumur artesis pompa merupakan sumber yang paling banyak dikonsumsi oleh penduduk di wilayah Provinsi Jambi yaitu sebesar 50 atau sebanyak 390. 045 KK. Untuk sumber air PDAM atau ledeng hanya menjangkau 25 dari jumlah seluruh kepala keluarga. Hal ini menunjukkan masih rendahnya minat masyarakat dan jangkauan pelayanan dari PDAM sebagai sumber air minum. Selanjutnya Dengan Persentase yang sedikit penduduk di wilayah Provinsi Jambi masih memanfaatkan air hujan sebagai sumber air minum sebanyak 57.885 KK atau sekitar 7 serta air kemasan dan air isi ulang sebesar 7 atau sebanyak 56.944 KK. Gambar 3.8 Penggunaan Sumber Air di Provinsi Jambi Sumber : Data Olahan Tabel SE-2 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2015. Semakin banyaknya lahan dan hutan yang dibuka untuk dijadikan sebagai areal pemukiman memberikan pengaruh dan tekanan terhadap daerah tangkapan terhadap air hujan catchment area yang semakin berkurang, Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2015 III- 15 Sehingga pada musim kemarau sekitar masyarakat yang masih menggunakan air sumur sebagai sumberair minumnya mengalami kekeringan. Sebaliknya jika hujan berturut-turut terjadi dalam beberapa hari di musim penghujan akan menyebabkan terjadinya banjir di beberapa kabupatenkota di wilayah Provinsi Jambi.

1. Jumlah Rumah Tangga dan Fasilitas Buang Air Besar