commit to user
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
E. Deskripsi Latar Penelitian
SD Negeri Pondok 1 yang terletak di Dukuh Bodehan Desa Pondok Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo merupakan sekolah dasar di lingkungan
pedesaan yang hanya mempunyai empat guru berstatus pegawai negeri yaitu kepala sekolah, wali kelas IV, V dan VI. Hal ini bukan karena sekolah ini kurang
kualitas, melainkan justru karena beberapa guru yang berprestasi di sekolah ini diangkat dan dipindah ke sekolah lain, contohnya wali kelas V tahun pelajaran
20062007 yang menjadi diangkat menjadi kepala sekolah di SD lain. Dan untuk wali kelas V empat tahun ini yaitu Ibu Sri Suwarni, S. Pd. yang sebelumnya
mengampu kelas V di SD Negeri Serut 1 sejak tahun 1993 hingga 2008, masih dalam proses pengajuan menjadi kepala sekolah. Selain itu, peserta didik sekolah
ini cukup membanggakan dalam akademik maupun non akademik terutama untuk lomba yang diwakili guru maupun peserta didik kelas V.
Lingkungan sekitar sekolah yang masih menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari merupakan alasan kebijakan sekolah ini untuk menjadikan
bahasa Jawa sebagai mata pelajaran yang penting seperti halnya bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Sehingga pembelajaran bahasa di sekolah ini terdiri dari tiga
mata pelajaran yaitu mata pelajaran bahasa Indonesia, Inggris, dan Jawa. Meski secara tertulis, pengampu mata pelajaran bahasa Jawa adalah Ibu Munasyiroh, S.
Pd. selaku kepala sekolah, tetapi pada kenyataannya justru wali kelaslah yang lebih banyak berperan dalam mata pelajaran ini, termasuk wali kelas V menjadi
pengampu delapan mata pelajaran termasuk mata pelajaran bahasa Indonesia dan Jawa. Sedangkan untuk mata pelajaran bahasa Inggris diampu oleh guru tersendiri
sehingga tidak menjadi wewenang wali kelas. Pengambilan data penelitian ini dilakukan saat pembelajaran bahasa
Indonesia yang mencerminkan intraksi dua arah dengan mematuhi prinsip sopan santun berbahasa di Kelas V SD Negeri Pondok 1 Kecamatan Nguter Kabupaten
Sukoharjo. Lebih tepatnya, pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran 76
commit to user
pada bulan Januari sebagai awal pembelajaran semester II sehingga antara guru dan peserta didik telah saling mengetahui kebiasaan dan karakteristik mitra tutur
dan penutur yang mempengaruhi penggunaan implikatur percakapan. Dari beberapa pembelajaran yang direkam, peneliti menganalisis 7 x 35 menit tiga
pertemuan yang telah mewakili informasi mengonfirmasi untuk menentukan pola penggunaan implikatur percakapan di kelas V tepatnya hari Senin tanggal 3
Januari 2011, Selasa tanggal 11 Januari 2011, dan Senin 17 Januari 2011. Dalam ketiga pembelajaran tersebut, peneliti membahas sejumlah data mengenai wujud
implikatur percakapan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Kelas V SD Negeri Pondok 1 Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo yang meliputi
pelanggaran maksim kerjasama sekaligus penerapan maksim sopan santun. Peneliti juga membahas mengenai fungsi dan tujuan serta alasan penggunaan
implikatur percakapan yang diujarkan guru maupun peserta didik dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Kelas V SD Negeri Pondok 1 Kecamatan
Nguter Kabupaten Sukoharjo. Derskripsi data dari wujud, fungsi dan tujuan implikatur percakapan dalam penelitian ini selengkapnya dapat dilihat dalam
lampiran transkrip percakapan.
F. Hasil Penelitian