commit to user
bertutur tersebut menciptakan kelucuan bagi peserta didik dalam menjelaskan materi tersebut yang terlihat dengan respon tuturan 88, dibanding dengan
berujar memaksa, ”Kalian harus memeperhatikan dengan sungguh-sungguh kalau kalian tidak ingin dipermalukan karena salah dengar”. Sehingga secara
tidak langsung guru telah menyampaikan maksud tersembunyi berupa saran kepada peserta didik untuk berkonsentrasi saat menyimak tuturan. Maksud
guru tersebut dimengerti peserta didik dengan adanya respon yang terlihat pada tuturan 88 dan diperkuat dengan tuturan 90 sebagai tanda
kesepakatan. Dengan demikian data [13] pada tuturan 87 guru tersebut teridentifikasi mengandung implikatur percakapan yang melanggar maksim
kualitas.
3 Maksim Hubungan
Dalam penelitian ini ditemukan beberapa pelanggaran maksim ini antara lain pada contoh data sebagai berikut.
[14] 169
G: Cukuruyuk opo Kukurukuk cah? 170
S: Cukuruyuk Nurul 171
D: Podowaé Canggih MKH MSD FKTD
172 G: He eh, podo wae. Sekarang coba saya kembalikan ini punya sapa...yang
berjudul orang tua Pembelajaran1
Situasi konteks data [14] terjadi dalam diskusi
kelas yang
mempertanyakan cara pengungkapan maksud dalam puisi salah satu peserta didik yang berhubungan dengan suara kokok ayam jantan. Tetapi diskusi
tentang materi ini ternyata tidak menemui jalan keluar sehingga membuat peserta didik bosan dan menganggap materi tersebut tidak perlu
diperdebatkan. Seperti terlihat pada tuturan 171 bahasa Jawa pocowaé ‘sama saja’, bermaksud untuk menghentikan perdebatan tersebut karena pertanyaan
guru pada tuturan 170 tidak ada bedanya. Tetapi peserta didik tidak ingin guru dan peserta didik lain merasa disalahkan dengan cara tidak menjawab
pertanyaan guru pada tuturan 169 atau menolak pernyataan peserta didik pada tuturan 170 agar diskusi tersebut dihentikan, seperti dengan berujar,
commit to user
”Bunyi kokok ayam itu cukuruyuk atau kukurukuk sama saja jadi tidak perlu ditanyakan”. Keinginan pserta didik tersebut dimengerti guru seperti yang
terlihat pada tuturan 172 yang mengiyakan bahwa materi tersebut memang tidak perlu diperdebatkan. Dengan kata lain tuturan 171 pada data [14]
mengandung implikatur percakapan dengan melanggar maksim hubungan. Contoh pelanggaran maksim hubungan dalam penerapan maksim
kedermawanan juga terlihat pada contoh data sebagai berikut.
[15] 656
G: Ayah, Ibu dan Dimas, itu dari masing-masing percakapan coba kamu hafalkan untuk PR di rumah. Percakapan satu dan percakapan dua,
percakapan satu hanya dua orang, silahkan mencari teman untuk bercakap-cakap dua orang untuk percakapan yang pertama dulu. Untuk
percakapan yang kedua hanya persiapan dulu, dadi sing dinggo PR sing diapalké percakapan yang pertama. Silahkan anak-anak nanti mencari
salah satu teman untuk diajak bercakap-cakap mengenai diskon
657 S: Peserta didik saling memberi memberi isyarat untuk menjadi pasangan
mengerjakan tugas ini 658
G: Diskon ki opo to? MKH MSD FKTD