Ijazah. Nah, betul ijazah ataupun rapot MKL MSP FM TE. Ibumu

commit to user didik, membuat guru menggunakan tuturan 160 yang terkesan tidak merespon tuturan peserta didik. 2 Penutur merasa tidak percaya dengan hal yang dikatakan mitra tutur. Dalam penelitian ini biasanya digunakan sebagai alasan melanggar maksim kualitas seperti yang terlihat pada contoh berikut. Contoh data pelanggaran maksim tersebut sebagai berikut. [69] 484

S: Seperempat tiga belas ribu Lulu

485 G: Seperempat tiga belas ribu. Sekilonya delapan puluh ribu, kalau Sekilonya delapan puluh ribu, kalau seperempat berapa anak-anak? MKL MSD FKTD 486 S: Dua puluh ribu Lulu Pembelajaran1 Konteks situasi data [69] terjadi saat peserta didik kurang tepat dalam enjawab pertanyaan guru. Namun guru tidak menyalahkan jawaban tersebut secara langsung agar peserta didik tersebut tidak merasa kecewa dan takut menjawab lagi. Sehinga guru menggunakan tuturan 485 yang seolah-olah membenarkan jawaban tersebut, tetapi diakhir tuturan mengarahkan pada jawaban yang sebenarnya dengan tetap meminta peserta didik mengoreksi jawaban sebelumnya. [70] 185 G: Bisa. Mungkin yang lain, surat berharga untuk kamu apa? 186 S: Ijazah Canggih 187

G: Ijazah. Nah, betul ijazah ataupun rapot MKL MSP FM TE. Ibumu

pingin ngerti rapotmu, Le rapotmu bijiné piro? Pembelajaran3 Konteks situasi data [70] terjadi saat guru menghubungkan materi yang dipelajari dengan kehidupan peserta didik. Respon peserta didik yang dianggap kurang tepat, tetapi tidak terlalu menggangu pembelajaran membuat guru mengiyakan respon tersebut dengan tuturan 187. Pada tuturan selanjutnya guru langsung menggunakan respon yang sesuai maksud guru. Dengan kata lain tuturan 187 digunakan guru karena kurang percaya dengan respon peserta didik sehingga perlu diarahkan.

c. Tujuan Tuturan

commit to user 1 Penutur mengacu pada tuturan sebelumnya atau kompetensi yang ingin dicapai. Alasan ini terbukti digunakan untuk melanggar maksim kuantitas, seperti yang terlihat pada contoh berikut. Contoh data pelanggaran maksim tersebut sebagai berikut. [71] 589 S: Semrawut 590 G: Nggih pedagang kaki lima itu semrawut karena tidak, e…terletak di toko-toko atau swalayan, letaknya hanya di emperan-emperan jalan termasuk trotoar itu yang sebenarnya untuk pejalan kaki, tetapi digunakan pedagang untuk berjualan, berakibat apa? 591 S: Trotoar kotor Lulu 592 G: He eh, trotoar menjadi kotor dan sem….MKN MS1 FKTD 593 S: Mrawut Pembelajaran2 Pada data [71] terjadi saat guru menjelaskan tentang salah satu materi kepada peserta didik. Tuturan 592 dituturkan guru setelah guru mendengar peserta didik dapat menjawab pertanyaan mengenai materi tersebut. Namun karena yang merespon hanya satu peserta didik, guru kembali memberi pertanyaan dengan jawaban yang sama agar peserta didik lain juga ikut merespon seperti terlihat pada tuturan 593. Dengan demikian dapat diketahui bahwa alasan guru melanggar maksim kuantitas adalah menuntut secara halus pemahaman peserta didik tentang suatu hal yang telah dipelajari. [72] 495 G: He eh. Untuk apa? 496 S: Pandai Nurul 497 G: He eh, pandai untuk meraih…. MKN MS1 FK TD 498 S: Cita-cita Nurul Pembelajaran3 Konteks situasi yang terjadi pada data [72] adalah saat guru mengerti maksud tuturan peserta didik yang ingin merespon tuturan guru, tetapi bahasa yang digunakan kurang lengkap. Untuk itu, guru menggunakan tuturan 497 yang membenarkan tuturan peserta didik sebelumnya dengan he eh ’iya’ yang dilanjutkan dengan kelengkapan jawaban yang dimaksud guru. Sehingga dapat diketahui bahwa tuturan 497 mengandung implikatur percakapan yang melanggar maksim kuantitas karena merespon tuturan sebelumnya. commit to user 2 Penutur memperhatikan keefektifan pembelajaran. Dalam penelitian ini, biasanya dilakukan dengan melanggar maksim cara. Pelannggaran maksim cara karena latar waktu sebagai berikut. [73] 141 G: Boleh dari majalah, boleh dari Koran, atau dari buku-buku yang lain. Yang anak-anak buat nanti saya harap dibuat isi karangan isi puisi ini nanti kamu buat sebuah prosa atau karangan yang terdiri dari beberapa macam ali….MKC MSA FKTD 142 S: Nea 143 G: Nea, nah alinea atau disebut juga apa? 144 S: Paragraf Nurul Pembelajaran1 Konteks situasi data [73] terjadi saat guru menjelaskan kembali tugas yang diberikan pada pembelajaran sebelumnya. Tetapi guru tidak ingin terkesankan hal tersebut kepada peserta didik, melainkan kesadaran bahwa hal tersebut adalah kesepakatan bersama. Oleh karena itu, guru menggunakan tuturan yang ambigu seperti pada tuturan 142 untuk efisien waktu. [74] 505 G: Ibu. Sekarang tugas kamu, bentuklah kelompok masing-masing tiga orang 506 S: peserta didik mulai berpindah tempat membuat kelompok, tetapi Ibnu diam 507

G: Yo, saya beri waktu dua menit sing mbentuk kelompok MKC MSA FK TD

Dokumen yang terkait

Aimai dalam Implikatur Percakapan Bahasa Jepang: Kajian Pragmatik

44 305 144

Implikatur Percakapan pada Novel "99 Cahaya di Langit Eropa" Karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra serta Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

3 19 126

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM PEMBELAJARAN OLAHRAGA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BANDARLAMPUNG

1 11 207

Pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan Sekolah Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia studi kasus di SD negeri Pondok 03 kecamatan Nguter kabupaten Sukoharjo

0 4 317

METODE ROLE PLAYING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Metode Role Playing Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri Drajitan Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali Tahun Pel

0 3 10

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Menggunakan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pondok 03 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 8

PENUTUP Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Menggunakan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pondok 03 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 5

Implikatur percakapan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas 5 sd Ta'mirul Islam Surakarta 1. COVER

0 0 17

Aimai dalam Implikatur Percakapan Bahasa Jepang: Kajian Pragmatik

0 2 13

Implikatur dalam Percakapan Tertulis Bahasa Inggris SMA

0 0 17