Strategi TNGGP dalam Promosi Ekowisata

78 ancaman, dengan menggunakan matrik internal dan eksternal ini maka dapat diberikan bobot dan rating pada parameter yang telah ditentukan sehingga akan diperoleh nilai skor. Nilai ini yang akan memberikan arahan tentang prospek promosi ekowisata guna memperoleh konsep strategi promosi ekowisata di TNGGP. Dalam SWOT teknik menentukan strategi adalah melalui strategi silang dari keempat faktor tersebut yaitu seperti pada Tabel 18. Identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal sebagai berikut :

a. Kekuatan Strength

1. Tingginya nilai potensi ekologis dan estetika. Terdapat 103 jenis mamalia, 13 diantaranya termasuk satwa langka seperti kukang, rusa, lutung jawa. Terdapat pula sekitar 260 jenis burung dari 450 jenis yang hidup di pulau jawa serta TNGGP merupakan sumber tumbuhan obat, sekitar 100 jenis telah berhasil diidentifikasi 2. Terjalin kerjasama dalam bentuk konsorsium PPKAB. Kerjasama antara Conservation International Indonesia, Yayasan Alami Indonesia dan TNGGP yang berdiri tahun 1998. Peran PPKA Bodogol menekankan pada usaha-usaha memperkenalkan hutan hujan tropis kepada masyarakat luas, khususnya kepada masyarakat yang berada di sekitar kawasan TNGGP. 3. Terjalin hubungan kerjasama 3 kabupaten Bogor, Cianjur, Sukabumi dalam bentuk MoU yang berisi mewujudkan pariwisata berkelanjutan di kawasan TNGGP dan sekitarnya. Tertuang dalam Surat Keputusan Bersama Kemetrian Lingkungan Hidup RI No:B- 06Dep.VIILh072004 tentang ”Penyelenggaraan Program Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan dalam Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan di TNGGP” 4. Program wisata berorientasi pada pendidikankonservasi alam, antara lain paket wisata pendidikan school visit, kemah konservasi, paket wisata khusus birdwatching. 5. Situs TNGGP di internet berada pada layar pertama dengan keyword “gedepangrango”. 79 6. Proses pembuatan simaksi pendakian dibuka setiap hari 7. Promosi masuk kedalam dokumen Rencana Pengelolaan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango RPTNGGP

b. Kelemahan Weaknessess

1. Terbatasnya dana untuk promosi. Dana promosi yang dianggarkan TNGGP sebesar 60jutatahun. 2. Belum terjalinnya kerjasama yang intensif dengan mitra 3. Bahan promosi tidak menyebar secara merata 4. Kurangnya SDM yang menangani masalah promosi 5. Kurangnya pemeliharaan sarana dan prasarana 6. Masih banyak potensi wisata yang belum dikembangkan 7. 80 bahan cetakan dibuat sendiri oleh TNGGP 8. Kurangnya tenaga interpreter 9. Murahnya harga tiket masuk.

c. Peluang Opportunities

1. Berkembangnya media promosi cetak,elektronik, internet yang pesat, yang merupakan peluang besar untuk mempromosikan TNGGP 2. Tigginya minat masyarakat untuk berwisata alam, adanya pergeseran paradigma kepariwisataan internasional dari bentuk wisata massal mass tourism ke wisata back to nature. 3. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah PAD 4. MoU Menhut dan Menbudpar dalam promosi pariwisata alam di KK 5. Pertumbuhan rata-rata ekowisata lebih tinggi daripada wisata pada umumnya 6. Peluang investasi bagi mitra 7. Program Debudpar ”Visit Indonesia 2008” 8. Jaringan pemasaran internasional