69 Fasilitas yang disediakan adalah plaza dan gazebo untuk tempat istirahat pengunjung.
Telaga biru ini cocok untuk dikembangkan wisata massal karena selain terdapat banyak fasilitasnya dan jarak tempuh yang relatif mudah dan cepat 1.5 jam dari pintu
Cibodas, daerah ini juga sangat ramai karena terletak di jalur pendakian dan jalur menuju air terjun Cibeureum.
c. Rawa Gayonggong dan Rawa Denok
Rawa Gayonggong terbentuk dari bekas kawah mati yang kemudian menampung aliran air dari tempat yang lebih tinggi. Erosi tanah telah meyebabkan
sedimentasi lumpur untuk tumbuhnya berbagai jenis rumput-rumputan, terutama rumput gayonggong yang mendominasi rawa ini. Karena daerah ini merupakan
daerah jelajah macan tutul Panthera pardus dan terdapat tempat untuk pengamatan burung birdwatching maka cocok untuk dikembangkan wisata minat khusus.
Rawa Denok merupakan ekosistem rawa pegunungan yang unik dengan ukuran 5x5 m
2
. Disekitar rawa ini terdapat sumber air panas yang masih alami dengan suhu sekitar 60
C. Wisata minat khusus bisa dikembangkan di rawa ini karena belum banyak juga informasi tentang ekosistem unik ini, selain itu jarak tempuh menuju
lokasi ini cukup lama sekitar 2 jam dari pintu masuk Cibodas.
d. Air terjun Cibeureum
Tiga buah air terjun dapat dinikmati disini yaitu air terjun Cibeureum, Cidendeng dan Cikuntul. Karakteristik dari lokasi ini adalah pada dinding air terjun
ditumbuhi lumut merah Sphagnum gedeanum yang menyebabkan warna air terjun berwarna kemerah-merahan. Air terjun Cibeureum ini juga cocok untuk
dikembangkan jenis wisata alam masal, karena jumlah pengunjung yang datang terutama pada hari libur sangat banyak.
e. Kandang Batu dan Kandang Badak
Kandang Batu merupakan tempat transit bagi pendaki sebelum menuju Kandang Badak, yang biasanya menjadi alternatif bagi pendaki untuk bermalam.
Disini tersedia sumber air bersih dan fasilitas lain yaitu pos jaga dan MCK. Kandang badak merupakan peralihan tipe hutan dari Montana ke Sub Alpine.
Dengan hamparan yang agak datar, lokasi ini juga merupakan tempat alternatif untuk
70 beristirahat dan bermalam serta pengunjung diijinkan membuka tenda pada areal
seluas 2 ha. Lokasi ini merupakan persimpangan antara puncak Gunung Pangrango dan puncak Gunung Gede. Jalur pendakian mulai terpisah, kearah kanan merupakan
jalur menuju puncak Gunung Pangrango, sedangkan kearah kiri menuju Gunung Gede.
f. Puncak Gunung Gede dan Puncak Gunung Pangrango
Di puncak Gunung Gede ini terdapat 3 tiga kawah yang masih aktif dalam satu kompleks yaitu kawah lanang, kawah wadon dan kawah ratu. Keadaan kawah
yang khas merupakan sebuah atraksi geologi yang menarik bagi wisatawan. Selain daya tarik kawah pengunjung juga dapat menikmati panorama alam Gunung Gede
yang indah dan bila pagi tiba dapat menikmati sunrise dan panorama Gunung Pangrango dan Gunung Salak.
Puncak Gunung pangrango ini digunakan sebagai alternatif pendakian selain ke puncak Gunung Gede karena pemandangan yang indah disertai perjalanan yang
menantang.
5.7.1.2. Pintu Masuk Gunung Puteri
Pintu masuk gunung puteri merupakan pintu masuk yang cukup populer bagi pendaki setelah pintu masuk cibodas. Jalur ini sangat diminati sebagai jalur untuk
turun karena waktu tempuh yang singkat. Obyek wisata yang bisa dijumpai antara lain :
a. Bumi Perkemahan Bobojong
Bumi perkemahan ini luasnya 1 ha, dan berkapasitas sekitar 100 orang 25 tenda. Sepanjang perjalanan menuju tempat ini pengunjung dapat melihat kebun
sayuran dan menyaksikan petani yang sedang melakukan aktivitas berkebun. Fasilitas yang tersedia antara lain sumber air dan MCK. Jenis wisata yang bisa dikembangkan
di sini adalah jenis wisata massal.
b. Alun-alun Suryakencana
Merupakan padang rumput yang didominasi tumbuhan Edelweis Anaphalis javanica dengan luas ± 50 ha, lokasi ini merupakan bekas kawah Gunung Gede dan