Segmentasi Pasar Berdasarkan Aspek Psikografi

65 adalah promosi mengenai wisata minat khusus, jadi benar-benar hanya orang yang tertarik saja yang datang dan jenis wisata inilah yang disebut ekowisata.

5.5. Peran mitra-mitra TNGGP dalam upaya promosi

Berdasarkan hasil wawancara dan studi pustaka kepada mitra-mitra TNGGP pada kegiatan-kegiatan wisata, maka ada beberapa mitra-mitra TNGGP yang mempunyai pengaruh terhadap upaya promosi di TNGGP yaitu Departemen Perhubungan, PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Biro Perjalanan Wisata, Pengusaha hotel.

5.5.1. Departemen Perhubungan

Departemen perhubungan khususnya perhubungan udara mempunyai peranan yang besar dalam promosi ekowisata di TNGGP. Peranannya dalam meningkatkan wisatawan khususnya dari mancanegara antara lain memberikan kesempatan kepada airline asing untuk meningkatkan frekuensi dari sumber wisatawan mancanegara, memberikan kemudahan akses bagi airline asing untuk masuk ke daerah tujuan wisata, mengusahakan dukungan discount pada bandara dengan demand rendah. Diperlukan kerjasama antara balai TNGGP dengan Departemen Perhubungan dalam upaya promosi ekowisata di TNGGP.

5.5.2. PT Angkasa Pura

PT Angkasa Pura I yang mengelola bandara-bandara tertentu di wilayah Indonesia Tengah dan Timur dan Perum Angkasa Pura II yang mengelola bandara- bandara tertentu di Wilayah Indonesia Barat, mempunyai peran yang cukup penting juga dalam kegiatan promosi, karena bandar udara yang merupakan pintu gerbang utama wilayah, baik kota maupun propinsi, bahkan negara, merupakan cerminan kondisi wilayah dimana bandar udara tersebut berada. TNGGP perlu melakukan kerjasama dengan pengelola bandara sebagai salah satu ujung tombak pemasaran, setidak-tidaknya untuk peningkatan kesadaran publik mengenai obyek-obyek wisata yang ditawarkan. 66

5.5.3. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

Dengan pencanangan “visit indonesia 2008” oleh Depertemen Kebudayaan dan Pariwisata merupakan peluang yang bagus untuk mempromosikan obyek-obyek wisata yang ada di TNGGP untuk dikenal luas oleh masyarakat, baik dalam negeri maupun luar negeri. 5.6. Kebijakan Pengembangan Ekowisata 5.6.1. Kebijakan Balai TNGGP Pengembangan wisata di TNGGP diarahkan pada peningkatan promosi dan pengembangan obyek-obyek pariwisata yang sudah dikembangkan dengan mengacu pada ”Sapta Kebijakan Pariwisata” . Untuk itu kegiatan pembangunan kepariwisataan diarahkan terutama pada: a. Kegiatan promosi dalam negeri dan pasar utama wisatawan mancanegara. b. Pembangunan sarana dan prasarana transportasi menuju obyek-obyek wisata. c. Mutu produk dan mutu pelayanan usa. d. Kawasan pariwisata dan wisata remaja nusantara. e. Sumber Daya Manusia terutama pada kemampuan pengusahaan pramuwisata serta lembaga yang mendukung pariwisata. f. Wisata alam. g. Bimbingan masyarakat sadar wisata. Rencana Pengelolaan TNGGP 1995-2010

5.6.2. Kebijakan Regional

Kebijakan regional yang berkaitan dengan pembangunan TNGGP tertuang dalam kebijakan pemerintah daerah bidang pelestarian lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati: a. Penanganan masalah TNGGP pada dasarnya tidak hanya ditujukan pada penanganan dan pelestarian fungsi kawasan, namun juga merupakan bagian dari kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari upaya menaikkan kesejahteraan masyarakat dan pengembangan kawasan sekitarnya. Dengan demikian, penanganan masalah TNGGP sebenarnya tidak terlepas dari toleransi