Eksplorasi Owa Jawa Kemah Konservasi

77 Menelusuri jejak sejarah peninggalan kerajaan di Jabar dan Suryakencana Mengamati dan menikmati ragam budaya kesenian sunda sambil menikmati suasana pedesaan Berkemah dan berbagi cerita di hutan

5.7.2.4. Program Wisata Pengobatan Alternatif

Merupakan program wisata yang mengajak wisatawan untuk mengenal keanekaragamn jenis tumbuhan obat, manfaat serta cara penggunaannya sebagai obat alternatif.

5.7.2.5. Program Interpretasi

Program interpretasi adalah program rekreasi yang menyuguhkan obyek-obyek yang memiliki daya tarik di sepanjang jalur rekreasi, baik berupa flora, fauna maupun fenomena alam lainnya.

5.8. Strategi TNGGP dalam Promosi Ekowisata

Argyris 1985, Mintzberg 1979, Steiner dan Miner 1997 dalam Rangkuti 2006 menyatakan bahwa strategi adalah respon secara terus menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi. 5.8.1. Analisis SWOT Untuk menentukan strategi pengembangan promosi ekowisata dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT Strenghts, Weaknesses, Opportunities dan Threats. Sebagai unit analisisnya adalah Taman Nasional Gunung Gede Pangrango TNGGP. Dengan demikian kondisi dari taman nasional yang menyangkut aspek- aspek yang bersifat positif kekuatan dan aspek-aspek yang bersifat negatif kelemahan dipandang sebagai faktor internal, sedangkan faktor-faktor diluar taman nasional yang merupakan ancaman negatif dan peluang positif disebut sebagai faktor eksternal. Kedua faktor tersebut yang memberikan dampak positif yang berasal dari kekuatan dan peluang, dan dampak negatif yang berasal dari kelemahan dan 78 ancaman, dengan menggunakan matrik internal dan eksternal ini maka dapat diberikan bobot dan rating pada parameter yang telah ditentukan sehingga akan diperoleh nilai skor. Nilai ini yang akan memberikan arahan tentang prospek promosi ekowisata guna memperoleh konsep strategi promosi ekowisata di TNGGP. Dalam SWOT teknik menentukan strategi adalah melalui strategi silang dari keempat faktor tersebut yaitu seperti pada Tabel 18. Identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal sebagai berikut :

a. Kekuatan Strength

1. Tingginya nilai potensi ekologis dan estetika. Terdapat 103 jenis mamalia, 13 diantaranya termasuk satwa langka seperti kukang, rusa, lutung jawa. Terdapat pula sekitar 260 jenis burung dari 450 jenis yang hidup di pulau jawa serta TNGGP merupakan sumber tumbuhan obat, sekitar 100 jenis telah berhasil diidentifikasi 2. Terjalin kerjasama dalam bentuk konsorsium PPKAB. Kerjasama antara Conservation International Indonesia, Yayasan Alami Indonesia dan TNGGP yang berdiri tahun 1998. Peran PPKA Bodogol menekankan pada usaha-usaha memperkenalkan hutan hujan tropis kepada masyarakat luas, khususnya kepada masyarakat yang berada di sekitar kawasan TNGGP. 3. Terjalin hubungan kerjasama 3 kabupaten Bogor, Cianjur, Sukabumi dalam bentuk MoU yang berisi mewujudkan pariwisata berkelanjutan di kawasan TNGGP dan sekitarnya. Tertuang dalam Surat Keputusan Bersama Kemetrian Lingkungan Hidup RI No:B- 06Dep.VIILh072004 tentang ”Penyelenggaraan Program Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan dalam Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan di TNGGP” 4. Program wisata berorientasi pada pendidikankonservasi alam, antara lain paket wisata pendidikan school visit, kemah konservasi, paket wisata khusus birdwatching. 5. Situs TNGGP di internet berada pada layar pertama dengan keyword “gedepangrango”.