Promosi oleh LSM Promosi yang Telah Dilaksanakan

55 oleh balai TNGGP, peran CII hanya memberi masukan terhadap program-program yang sudah dan akan dilaksanakan, khususnya di Bodogol. Belum ada LSM yang secara khusus berperan dalam pemasaranpromosi ekowisata di TNGGP, kebanyakan dari mereka hanya menginformasikan potensi wisata yang ada di TNGGP, baik melalui internet maupun melalui mulut ke mulut.

5.1.7. Promosi oleh Biro Perjalanan Wisata

Terdapat sekitar sembilan Biro Perjalanan Wisata BPW yang menawarkan paket-paket ekowisata seperti Adventure Indonesia, Indonesia Trekking, Eco- adventure Indonesia, adventurindo, Nature Trekker Indonesia, Sunburstadventure, Liburan.info, Trips Indonesia dan Indonesia Travelindo ikut mempromosikan ekowisata di TNGGP melalui situsnya di internet. BPW ini membuat paket-paket perjalanan ke TNGGP secara khusus maupun menjadi bagian dari perjalanan ke berbagai obyek ekowisata di Indonesia. Sampai saat ini belum ada kerjasama antara BPW tersebut dengan Balai TNGGP. Beberapa BPW yang menawarkan paket ekowisata ke TNGGP di internet dapat dilihat pada Gambar 17.

5.1.8. Permasalahan dalam Pelaksanaan Promosi

Kegiatan promosi ekowisata di TNGGP masih mengalami banyak permasalahan dalam pelaksanaannya, antara lain :

5.1.8.1 Terbatasnya dana yang tersedia

Dana merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan suatu promosi, semakin banyak dana yang tersedia biasanya semakin berhasil promosi yang Gambar 17 Beberapa biro perjalanan wisata 56 dilakukan, begitu pula sebaliknya. TNGGP sendiri belum mempunyai dana khusus untuk promosi, saat ini dana yang dianggarkan hanyalah dana untuk membuat bahan- bahan cetakan yang jumlahnya sangat kecil yaitu 60 jutatahun, dan dana itupun turunnya dari pusat tidak pada awal tahun anggaran tetapi pada pertengahan bahkan mendekati akhir tahun anggaran sehingga berbagai rencana promosi yang telah dibuat untuk satu tahun anggaran tidak dapat dilaksanakan dengan semestinya karena adanya keterbatasan waktu.

5.1.8.2. Karakteristik TNGGP sebagai Kawasan Konservasi

Hal ini juga menjadi salah satu penghambat bagi pihak pengelola dalam melakukan kegiatan promosi. Karena statusnya sebagai kawasan konservasi maka pihak pengelola harus selalu memperhatikan keseimbangan antara pengunjung dan kawasan. Promosi yang dilakukan tidak hanya untuk menarik pengunjung sebanyak- banyaknya guna memperoleh keuntungan yang besar, tetapi disini pengelola semata- mata hanya memfasilitasi pengunjung dan tujuan akhirnya adalah menumbuhkan kesadaran pengunjung akan pentingnya konservasi kawasan.

5.1.8.3. Penyebaran bahan-bahan cetakan yang tidak tepat kepada sasaran

Masalah ini dialami oleh pihak TNGGP karena tidak ada dana yang digunakan untuk melakukan penyebaran bahan-bahan cetakan. Penyebaran bahan cetakan diberikan kepada pengunjung dan pada saat mengadakan pameran sehingga bahan-bahan tersebut hanya sampai ke sebagian masyarakat, tidak sampai kepada pengunjung potensial. 5.2. Persepsi Pengunjung Terhadap Upaya Promosi 5.2.1. Sumber Informasi Pengunjung Sebagian besar pengunjung 71 menyatakan memperoleh informasi tentang TNGGP hanya dari mulut ke mulut, yaitu dari saudara atau teman Gambar 18. Sebanyak 14 memperolehnya dari media cetak dan hanya sedikit yang memperoleh informasi dari sekolahtempat kerja 11, sedangkan dari media elektronik hanya 4.