Evaluasi Terhadap Promosi Yang Telah Dilaksanakan

60

3. Standar 3, publisitas produk wisata

Seminar Melalui majalah Publikasi Hubungan masyarakat Promosi kegiatan wisata di TNGGP secara keseluruhan sudah memenuhi SOP yang dikeluarkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat. Tetapi SOP yang dikeluarkan sebagian besar merupakan SOP promosi untuk wisata massal, sampai saat ini belum ada SOP promosi untuk ekowisata. Sehingga untuk melakukan evaluasi terhadap promosi ekowisata, digunakan juga komponen bauran promosi, yaitu :

1. Periklanan

Promosi secara iklan seperti yang telah dilaksanakan selama ini dengan pembuatan bahan-bahan cetakan harus terus dilakukan tetapi yang harus diperhatikan adalah penyebarannya. Harus diupayakan agar bahan cetakan tersebut dapat sampai pada konsumen yang menjadi sasaran kegiatan promosi ekowisata. Penyebaran bahan cetakan seharusnya dilakukan dengan bekerjasama dengan berbagai pihak yang terkait seprti Dinas Pariwisata, biro perjalanan, agen wisata, dll, dan juga penyebaran dengan cara pengiriman langsung ke sasaran baik perseorangan maupun lembaga yang dianggap potensial untuk menjadi ekowisatawan. Bentuk iklan lain yang belum dilaksanakan adalah pemasangan billboard di tempat-tempat strategis. Billboard ini merupakan media luar ruang yang berisi informasi yang singkat dan padat mengenai TNGGP dengan segala daya tariknya dengan dilatarbelakangi gambar mengenai keindahan alam TNGGP dan sesuatu yang menjadi ciri khasnya seperti owa jawa. Billboard ini dipasang disepanjang jalan menuju TNGGP dari Bogor atau Bandung. Pemasangan billboard ini dirasa perlu mengingat keberadaan TNGGP saat ini belum secara luas diketahui masyarakat 61 bahkan yang bertempat tinggal di kota-kota sekitarnya seperti Bandung, Jakarta, Sukabumi.

2. Promosi Penjualan

Keikutsertaan dalam pameran sangat perlu, karena melalui pameran pengunjung dapat memperoleh informasi lebih dalam mengenai TNGGP. Kegiatan pameran di tingkat propinsi dan kabupaten tetap dilaksanakan. Pameran berskala nasional seperti pasar wisata indonesia harus terus diikuti meskipun bagian dari anjungan Jawa Barat. Balai TNGGP dapat memberi masukan berupa bahan cetakan dan bila memungkinkan mengirim seorang staf untuk memberi penjelasan mengenai TNGGP kepada pengunjung pameran. Karena bukan tidak mungkin ada biro perjalanan yang tertarik untuk membuat paket wisata di TNGGP.

3. Hubungan masyarakat

Kegiatan promosi secara hubungan masyarakat humas tetap perlu dilaksanakan. Kegiatan humas yang perlu dilaksanakan selain tetap melakukan seminar dan atau lokakarya juga perlu mengundang semua pihak yang terkait untuk menyampaikan perkembangan berbagai hal yang terjadi di TNGGP termasuk kegiatan ekowisatanya. Selain itu kegiatan mengundang wartawan dari media cetak atau elektronik perlu juga dilakukan, demikian juga dengan mengundang biro perjalanan wisata yang biasa menangani kegiatan ekowisata. Kegiatan lain yang termasuk humas adalah tea walk dengan mengundang para bupati termasuk instansi-instansi terkait. Kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin untuk meningkatkan pengetahuan mengenai berbagai potensi yang dimiliki TNGGP termasuk potensi ekowisatanya serta perlu pelestarian TNGGP sebagai kawasan konservasi. Promosi untuk merubah kesadaran pengunjung yang masih berperilaku negatif yaitu dengan memberikan penyuluhan kepada pengunjung sebelum memasuki kawasan TNGGP juga dengan mengadakan kegiatan seperti kemah konservasi dan pendidikan kader konservasi. 62

2. Penjualan Secara Pribadi oleh TNGGP

Promosi secara iklan dilaksanakan secara berimbang dengan penjualan secara pribadi kepada konsumen yang menjadi sasaran pemasaran. Kegiatan ekowisata di TNGGP sasarannya antara lain kalangan menengah keatas, mahasiswa serta warga asing yang tinggal di jakarta dan sekitarnya. Golongan ini pada umumnya memiliki kemudahan dalam mengakses internet. Hal ini membuka peluang untuk melakukan penawaran secara langsung melalui internet juga dengan mengirimkan email ke perusahaan atau perseorangan yang berisi penawaran paket ekowisata yang disertai dengan informasi yang lengkap mengenai TNGGP. Selain itu, dengan ditetapkannya wisatawan asing sebagai salah satu sasaran pemasaran ekowisata di TNGGP maka penggunaan promosi melalui internet menjadi sangat penting untuk dilaksanakan. Hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2001 menunjukkan bahwa internet merupakan media informasi terbanyak yang digunakan oleh wisatawan asing untuk mendapatkan informasi mengenai daerah tujuan wisata di indonesia, yaitu sebanyak 24,78, sedang media lain seperti televisi sebesar 22,81, radio 1,33, buku 17,26, majalah 16,62, katalog 2,14, brosur 6,66, billboard 9,19 dan lainnya sebanya 8,74. Promosi dengan penjualan secara pribadi yang belum dilaksanakan adalah pengiriman bahan cetakan ke sasaran direct mailing. Golongan menengah keatas yang menjadi salah satu sasaran kegiatan ekowisata di TNGGP pada umumnya merasa senang apabila mendapat kiriman secara langsung bahan promosi. Pengiriman bahan cetakan ini selain ke perseorangan juga dapat ke instansi baik yang berupa perusahaan maupun lembaga penelitian.

5.4. Segmentasi Pasar

Berdasarkan hasil riset dan data yang dimiliki oleh Balai TNGGP, dapat diketahui bahwa profil wisatawan yang berkunjung ke TNGGP dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek demografis, geografis dan psikografis. 63

5.4.1. Segmentasi Pasar Berdasarkan Aspek Demografis