Segmentasi Pasar Produk Wisata

19 produk menunjukkan suatu pengertian yang berkaitan dengan obyek fisik yang nyata dan biasanya kita menggunakan istilah produk dan jasa untuk membedakan antara benda nyata dengan obyek yang tidak berwujud. Obyek fisik merupakan alat untuk memberikan jasa Kotler, 1997. Menurut Kotler 1997, produk wisata adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar orang tertarik perhatiannya, ingin memiliki, memanfaatkan dan mengkonsumsi untuk memenuhi keinginan dan mendapatkan kepuasan. Produk juga merupakan suatu rangkaian jasa yang juga mempunyai segi-segi yang bersifat sosial psikologis dan alam Suwantoro, 1997. Produk wisata bukanlah suatu produk yang nyata. Pada dasarnya produk wisata meliputi 3 tiga unsur yaitu alam, budaya, serta buatan. Produk wisata juga merupakan gabungan dari berbagai komponen seperti Suwantoro, 1997 : 1 Atraksi suatu daerah tujuan wisata 2 Fasilitas yang tersedia 3 Aksesibilitas ke dan dari tujuan wisata Menurut Suwantoro 1997 dan Suyitno 1999, ciri-ciri dari suatu produk wisata yang khas yang membedakan dengan produk pada umumnya adalah : 1 Hasil atau produk wisata tidak dapat dipindahkan. 2 Melibatkan konsumen wisatawan dalam proses produksinya. 3 Proses produksi dan konsumsi terjadi pada waktu dan tempat yang sama. 4 Produk wisata tidak menggunakan standar ukuran fisik atau tidak memiliki ukuran kuantitatif 5 Tidak berwujud atau intangible 6 Tidak tahan lama dan mudah kadaluwarsa perishable 7 Tidak dapat disimpan unstorable 8 Hasil atau produk wisata banyak tergantung pada tenaga manusia dan hanya sedikit yang menggunakan mesin. 9 Produk wisata merupakan usaha yang mengandung resiko besar Seringkali orang dibuat bingung untuk membedakan antara atraksi, kegiatan, pelayanan dan produk. Padahal menurut Kohl 2003, pada prinsipnya produk wisata 20 mengandung elemen dasar berupa atraksi, akses, kegiatan, pelayanan, SDM yang telah terlatih dan promosi. Atraksi yang dimaksud dapat berupa : 1. Estetika-geofisik, seperti : pegunungan, pemandangan, air terjun, formasi awan yang unik, kegiatan vulkano, formasi batu-batuan atau geologi, dsb. 2. Ekological-biological, seperti berbagai jenis makhluk hidup, bagian-bagiannya, behaviour-nya, dsb. 3. Sejarah-budaya, seperti konstruksi masyarakatnya, kehidupan budayanya, cerita- cerita rakyat atau mitos, dsb. 4. Rekreasional. Hal ini mencakup berbagai atraksi yang dibangun oleh manusia untuk tujuan entertaiment, seperti museum, teater, kebun binatang, shopping mall, dsb. Namun sumberdaya ini lebih disarankan untuk lokasi di luar kawasan konservasi bukan diareal kawasan konservasi. Sedangkan menurut Medlik dalam Spillane 2000, produk wisata terdiri dari atraksi wisata di daerah tujuan, fasilitas yang tersedia dan kemudahan-kemudahan pencapaian daerah tujuan wisata dari pasar-pasar sumber wisatawan.

2.7. Wisatawan

Menurut Lindberg 1991 dalam Fennel 1999, ekowisatawan dikelompokkan menjadi 4 atas dasar klasifikasi yang lebih menekankan pada dedikasi, waktu, apa yang diinginkan ekowisatawan dari perjalanan ekowisata, kemana dan dengan cara apa mereka melakukan perjalanan. Keempat tipe dasar ekowisata tersebut adalah : 1 Hard-core nature tourists ekowisatawan kelas berat : yaitu ilmuwan, peneliti, atau peserta program perjalanan yang dirancang untuk pendidikan, pembersihan sampah, atau tujuan lain yang hampir sama. 2 Dedicated nature tourists ekowisatawan berdedikasi : orang-orang yang melakukan perjalanan khusus untuk melihat kawasan perlindungan dan yang ingin memahami alam dan budaya lokal. 3 Mainstream nature tourists ekowisatawan utama : orang-orang yang mengunjungi tempat tertentu seperti Amazon, atau tujuan lain dengan maksud untuk mengalami perjalanan yang tidak umum. 21 4 Casual nature tourists ekowisatawan biasa : orang yang mendapatkan pengalaman dengan alam hanya karena menjadi bagian dari perjalanannya yang lebih luas.