Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
15
3. Guru memberikan penilaian ulang untuk penilaian pengetahuan dengan pertanyaan yang lebih sederhana, misalnya:
a. Apa yang harus kamu lakukan agar badan bisa tumbuh menjadi kuat dan sehat?
b. Tulislah kemampuan yang kamu miliki saat ini. c. Untuk apakah kita belajar?
d. Siapakah yang membantumu belajar di sekolah? e. Siapakah yang membantumu belajar di rumah?
B. Saya Mampu Membedakan Perbuatan Baik dan Buruk
Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya .
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
[mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Kompetensi Dasar
1.2. Mensyukuri bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk membedakan perbuatan baik dan buruk.
2.2. Menunjukkan kemampuan untuk membedakan perbuatan baik dan buruk.
3.2. Memahami bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk membedakan perbuatan yang baik dan buruk.
4.2. Memilih dan melakukan perbuatan yang baik.
Kelas III SD
16
Indikator
1. Membedakan perbuatan yang baik dan yang buruk atau jahat.
2. Menyebutkan akibat-akibat dari perbuatan yang baik dan yang
buruk atau jahat. 3.
Mengungkapkan nasihat St.Paulus tentang membalas kejahatan orang lain dengan kebaikan.
Tujuan
1. Setelah mengamatin gambar peserta didik mampu
membedakan perbuatan yang baik dan yang buruk atau jahat. 2.
Setelah bertukar pengalaman peserta didik mampu menyebutkan akibat-akibat dari perbuatan yang baik dan yang
buruk atau jahat.
3. Setelah mendengarkan dan mendalami bacaan Kitab Suci
peserta didik mampu mengungkapkan nasihat St.Paulus tentang membalas kejahatan orang lain dengan kebaikan.
Bahan Kajian
1. Perbuatan yang baik dan yang buruk atau jahat.
2. Akibat-akibat dari perbuatan yang baik dan yang buruk atau
jahat. 3.
Nasihat St.Paulus tentang membalas kejahatan orang lain dengan kebaikan.
Sumber Belajar
1. Komkat KWI 2010. Menjadi Sahabat Yesus. Pendidikan Agama
Katolik untuk SD kelas III.Yogyakarta: Kanisius 2.
Pengalaman peserta didik dan guru 3.
Lembaga Alkitab Indonesia, 2004. Alkitab. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia.
Pendekatan : Kateketis dan saintifik
Metode : Pengamatan gambar, tanya jawab, penugasan Waktu : 4 Jam Pelajaran. Jika pelajaran ini dilaksanakan dalam
dua kali pertemuan atau lebih secara terpisah, maka pelaksanaannya diatur oleh guru
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
17
Pemikiran Dasar
Di dalam diri kita ada suara hati yang selalu mendorong untuk melakukan yang baik. Jika kita menuruti dorongan suara hati, maka
hidup kita akan baik dan benar. Namun ada juga pengaruh buruk yang sering menggoda atau menghalangi kita untuk melakukan
yang baik dan benar. Pengaruh buruk ini juga menimbulkan banyak masalah pada anak-anak. Orang tua dan para guru berusaha
mendidik mereka untuk hidup baik dan benar. Tetapi para iblis menghasut setiap anak untuk melakukan perbuatan buruk atau
bahkan jahat. Keadaan ini tentu tidak kita inginkan. Karena itu anak- anak perlu mendapatkan bimbingan agar mampu membedakan yang
baik dan buruk.
Dalam Roma 12:9-21 Rasul Paulus memberi nasihat agar kita membenci yang jahat, dan berpegang kepada apa yang baik dan
benar. Beliau menasihati kita untuk mengalahkan kejahatan dengan berbuat baik. Sebab sesungguhnya Tuhan telah memberi kita
kemampuan untuk melakukan yang baik dan menolak yang jahat atau buruk. Tuhan telah menanamkan kemampuan itu di dalam hati
kita. Semoga kita taat pada perintah suara hati, selalu memilih untuk melakukan yang baik dan benar.
Melalui pelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu membedakan yang baik dan buruk, memiliki keteguhan hati untuk memilih
melakukan yang baik dan menolak yang buruk. Dengan demikian mereka memiliki landasan yang kuat untuk bertumbuh dan
berkembang menjadi manusia dewasa yang cinta akan kebaikan dan kebenaran.
Kegiatan Pembelajaran
Pembuka
Guru mengajak peserta didik mengawali pertemuan dengan
berdoa dan bernyanyi, misalnya:
Tuhan yang baik, ajarilah kami untuk membedakan yang baik dan buruk.
Berilah kami semangat untuk melakukan yang baik terhadap semua ciptaan-Mu di dunia ini. Amin