Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
169 2. Membaca Cerita Kitab Suci
Guru mengajak peserta didik untuk menyimak cerita Kitab Suci yang di buku siswa tentang Yesus mengampuni orang berdosa
Yohanes 8:1-11. Cerita Kitab Suci ini juga dapat didramatisasikan. Pada suatu pagi Yesus berada di Bait Allah. Di dalam Bait Allah
sudah penuh dengan orang banyak yang mau mendengarkan pengajaran-Nya. Sementara Yesus mengajar, masuklah para ahli
Taurat dan orang-orang Farisi sambil menyeret seorang perempuan yang tertangkap basah sedang berbuat zinah. Mereka menempatkan
perempuan itu di tengah-tengah Bait Allah, dan berkata kepada Yesus., “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang
berbuat zinah. Menurut hukum Musa, ia harus dihukum mati. Apakah pendapat-Mu mengenai hal ini?”
Yesus tidak menjawab pertanyaan mereka, tetapi membungkuk lalu menulis dengan jarinya di tanah. Tetapi karena mereka terus
menerus bertanya, maka Ia bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka, “Barangsiapa di antara kamu yang tidak berdosa, hendaklah
ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” Lalu Yesus membungkuk lagi dan menulis di tanah. Mendengar perkataan
Yesus itu, pergilah mereka satu persatu, mulai dari yang tertua. Lalu bertanyalah Yesus kepada perempuan itu, “hai perempuan,
di manakah mereka? Tidak adakah orang yang akan menghukum engkau?” Jawabnya, “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus, “Aku pun
tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang”
3. Pendalaman
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan dan memberikan tanggapan terhadap isi
cerita, contoh pertanyaan: a. Siapakah ahli Taurat itu?
b. Siapakah kaum Farisi itu? c. Apa maksud mereka membawa perempuan yang berdosa kepada
yesus? d. Bagaimana reaksi Yesus?
e. Mengapa orang Farisi dan ahli Taurat pergi satu persatu?
Kelas III SD
170 4. Peneguhan
Guru memberikan peneguhan berdasarkan pertanyaan, jawaban peserta didik dan memberikan penjelasan, misalnya:
Tuhan sangat senang dan akan mengampunimenerima kita kembali, jika kita menyadari kesalahan kita dan bertobat untuk
kembali kepada Tuhan. Sebesar apapun dosa kita dan sesering apapun kita melakukan kesalahan, hati Tuhan selalu terbuka untuk
kita, asalkan kita sungguh-sungguh bertobat dan mau kembali ke jalan yang benar. Bertobat berarti kembali kepada Tuhan, sesama
dan lingkungan. Seperti dalam kisah perempuan yang berdosa, Yesus tidak menghukum orang yang berdosa, melainkan mengampuni
dosanya dengan mengatakan “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang”.
Yesus memberi teladan agar kita saling mengampuni dan jangan menganggap diri kita lebih baik dari orang lain. Tuhan Yesus
Maharahim.
5. Cerita
Guru bercerita tentang “kuasa pengampunan dosa yang diberikan Yesus kepada murid-murid-Nya” dan peserta didik menyimak dengan
baik.
Yesus memberi kuasa mengampuni dosa Yohanes 20: 19-23
Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu, berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu
yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu, datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan
berkata,”Damai sejahtera bagi kamu” dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka.
Mereka bersukacita karena melihat Tuhan. Maka kata Yesus sekali lagi, “Damai sejahtera bagi kamu Sama seperti Bapa mengutus Aku,
demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Dan sesudah berkata demikian, Ia menghembusi mereka dan berkata, “Terimalah Roh
Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.”
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
171 1. Pendalaman