Cerita Pendalaman Iman Kompetensi Inti

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 185 a. Siapa yang berdoa di Bait Allah? b. Apa perbedaan doa mereka? c. Bagaimana sikap dari orang Farisi dan pemungut cukai? d. Sikap siapa yang dapat kita teladani? Mengapa?

4. Peneguhan Guru memberikan peneguhan berdasarkan pertanyaan, misalnya:

Dalam perumpamaan orang Farisi dan pemungut cukai, Yesus menceritakan ada dua orang pergi ke bait Allah untuk berdoa. Yang satu memberitahukan kepada Tuhan hal-hal hebat yang telah ia lakukan seperti tidak merampok, bukan orang jahat, tidak seperti pemungut cukai , dan sebagainya. Yang lain menyadari bahwa dirinya telah gagal untuk hidup menurut kehendak Tuhan. Dia hanya berkata “Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.” Kata Yesus, orang yang meminta pertolongan Tuhan itulah yang telah memperbaiki hubungannya dengan Tuhan ketika ia pulang ke rumah. Menurut Yesus, doa siapa yang didengarkan Tuhan? Orang yang merasa dirinya hebat itu atau orang yang merasa dirinya berdosa? Ternyata doa orang yang merasa dirinya berdosa yang didengarkan. Mengapa? Karena doa itu diungkapkan dengan penuh kepercayaan akan kebaikan Allah yang menolongnya. Allah yang mau mengampuni orang berdosa. Sedangkan orang yang merasa dirinya hebat tidak membutuhkan pertolongan Tuhan. Orang itu merasa dirinya sudah baik. Termasuk siapakah dirimu? Orang yang merasa diri hebat atau orang yang merasa berdosa di hadapan Tuhan? Diskusi Kelompok • Guru mengajak peserta didik untuk membentuk kelompok dan berdiskusi tentang apa arti iman bagi mereka Siapakah dirinya? Orang yang merasa diri hebat atau orang yang merasa diri berdosa dihadapan Tuhan? • Guru mengajak setiap kelompok untuk melaporkan hasil diskusi kelompok dan membuat beberapa kesimpulan, misalnya: Iman berarti percaya kepada Tuhan dan mengandalkan Tuhan dalam se- tiap langkah hidup, baik suka maupun duka. Kita semua merasa berdosa di hadapan Tuhan. Kita harus selalu menyerahkan diri kepada Tuhan Ye- sus. Kita jangan melupakan Tuhan dan mengandalkan kemampuan diri Kelas III SD 186 sendiri. Kita harus menyadari pertolongan Tuhan sangat kita butuhkan dalam perjalanan hidup ini. Membutuhkan pertolongan, berarti men- gandalkan kepercayaan, bahwa Tuhan pasti menolong. Langkah Ketiga Refleksi dan Aksi

1. Refleksi

Guru mengajak peserta didik untuk membandingkan pengalamannya dengan pengalaman Kitab Suci “Apakah aku orang yang merasa hebat atau orang yang merasa diri berdosa di hadapan Tuhan?

2. Aksi a. Penugasan

Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk menceritakan pengalaman hidupnya menyerahkan diri kepada Tuhan dalam bentuk tertulis.

b. Mewarnai Gambar

Guru mengajak peserta didik untuk mewarnai gambar Santo Paulus yang ada di buku siswa. Gambar ini perlu penjelasan dari guru. Mengapa gambar Santo Paulus? Santo Paulus merupakan teladan dalam beriman. Santo Paulus semula adalah musuh orang Kristen, yang mengejar pengikut Kristus, tetapi dalam perjalanan dia mendapat penampakan dari Tuhan dan dia bertobat menjadi pewarta kabar gembira yang hebat. Penutup Guru memberikan rangkuman, mengajak peserta didik untuk mengingat kalimat gagasan yang menjadi inti pewartaan, serta menutup pelajaran dengan doanyanyian. Rangkuman • Dalam Injil Lukas 18: 10-14, Yesus menceritakan ada dua orang pergi ke bait Allah untuk berdoa. Yang satu memberitahukan kepada Tuhan hal-hal hebat yang telah ia lakukan. Yang lain menyadari bahwa dirinya telah gagal untuk hidup menurut kehendak Tuhan.