Penilaian Sikap ReligiusSpiritual Sakramen Tobat Kompetensi Inti

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 177 2. Penilaian Pengetahuan Tes tertulis: No. Kompetensi Dasar Indikator No. Soal Bentuk Soal Skor 1 Mengenal makna dan tata perayaan Sakramen Baptis, Ekaristi dan Tobat sebagai karya keselamatan Allah bagi manusia. Menjelaskan arti dosa. 1,2 Uraian 20 Menjelaskan sikap Yesus yang mengampuni orang yang bersalah. 5,6,7,8,9,10 Uraian 30 Menjelaskan arti tobat 4 uraian 10 Menyebutkan contoh – contoh dari Kitab Suci yang menceritakan kisah tentang dosa manusia 3 uraian 10 Menjelaskan tentang kuasa yang diberikan Yesus untuk mengampuni orang lain 12, 13 uraian 20 Menyebutkan kata-kata yang diucapkan oleh Bapa pengakuan sebagai tanda pengampunan dari Tuhan 14 uraian 10 Menjelaskan arti sakramen Tobat 11, 15 uraian 5 Jumlah skor= 100 Jawablah dengan benar. 1. Apa arti dosa? 2. Apa dosa yang sering kamu lakukan? Bagaimana cara kamu mengatasinya? 3. Sebutkan contoh-contoh dari Kitab Suci yang menceritakan kisah tentang dosa manusia? 4. Apa arti Tobat? 5. Siapakah ahli Taurat itu? 6. Siapakah kaum Farisi itu? Kelas III SD 178 7. Apa maksud mereka membawa perempuan yang berdosa kepada Yesus? 8. Bagaimana reaksi Yesus? 9. Mengapa orang Farisi dan ahli Taurat pergi satu persatu? 10. Apakah Yesus marah kepada perempuan itu? Mengapa? 11. Apa arti Sakramen Tobat? 12. Dengan kata-kata apa Yesus memberi kuasa kepada rasul-rasul- Nya untuk mengampuni dosa? 13. Dari mana para Imam kita sekarang memperoleh kuasa untuk mengampuni dosa? 14. Kata-kata apa yang diucapkan oleh Bapa pengakuan sebagai tanda pengampunan dari Tuhan? 15. Apakah syarat utama untuk mendapat pengampunan dari Tuhan dalam sakramen Tobat?

3. Penilaian Keterampilan Peserta didik menyusun doa Tobat.

a. Pengayaan Bagi peserta didik yang telah memahami pelajaran ini, diberikan

pengayaan dengan kegiatan membuat doa Tobat dan mendoakannya pada ibadat tobat. Remedial Bagi peserta didik yang belum memahami pelajaran ini, diberikan remedial dengan kegiatan: 1. Guru menyampaikan pertanyaan kepada peserta didik akan hal- hal yang belum mereka pahami. 2. Berdasarkan hal-hal yang belum mereka pahami, guru mengajak peserta didik untuk mempelajari kembali dengan memberikan bantuan peneguhan-peneguhan yang lebih praktis. 3. Guru memberikan penilaian ulang untuk penilaian pengetahuan dengan pertanyaan yang lebih sederhana, misalnya: Siapa yang mengampuni dosa kita? Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 179

D. Iman Kompetensi Inti

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah. 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. Kompetensi Dasar 1.6 Menerima keutamaan kristiani sebagai tanggapan atas karya keselamatan Allah. 2.6. Bertanggung jawab dalam keutamaan kristiani sebagai tanggapan atas karya keselamatan Allah. 3.6 Memahami keutamaan kristiani sebagai tanggapan atas karya keselamatan Allah 4.6 Terlibat dalam keutamaan kristiani sebagai tanggapan atas karya keselamatan Allah Indikator 1. Menjelaskan arti iman. 2. Menjelaskan sikap dari orang Farisi dan pemungut cukai dalam berdoa. 1. Menjelaskan pandangan Yesus terhadap sikap orang Farisi dan Pemungut cukai. Bahan Kajian 1. Arti iman. 2. Sikap dari orang Farisi dan pemungut cukai dalam berdoa. 3. Pandangan Yesus terhadap sikap orang Farisi dan Pemungut cukai. Kelas III SD 180 Sumber Belajar 1. Komkat KWI. 2006. Menjadi Murid Yesus. Pendidikan Agama Katolik untuk SD. Buku Guru Kelas III. Yogyakarta: Kanisius. 2. Komkat KWI. 2010. Menjadi Sahabat Yesus. Pendidikan Agama Katolik untuk SD kelas III. Yogyakarta: Kanisius. 3. Lalu Pr.,Yosef. Komisi Kateketik KWI. 2005. Percikan Kisah-Kisah Anak Manusia. Jakarta: Komisi Kateketik KWI. 4. Lembaga Alkitab Indonesia. 2004. Alkitab. Jakarta. Lembaga Alkitab Indonesia. 5. Konferensi Waligereja Indonesia.1996. Iman Katolik-Buku Informasi dan Referensi.Yogyakarta: Kanisius. 6. Pengalaman peserta didik dan guru. Pendekatan : Kateketis dan saintifik. Metode : Pengamatan gambar, tanya jawab, penugasan Waktu : 4 Jam Pelajaran. Jika pelajaran ini dilaksanakan dalam dua kali pertemuan atau lebih secara terpisah, maka pelaksanaannya diatur oleh guru Pemikiran Dasar Hidup Kristiani adalah hidup orang yang mengikuti teladan Yesus Kristus. Dalam hidup Kristiani ada tiga keutamaan yaitu iman, harapan, dan kasih. Dalam surat Santo Paulus kepada jemaat di Korintus bab 13 ayat 13 juga dikatakan, “Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan, dan kasih, dan yang paling besar diantaranya adalah kasih.” Dalam pelajaran ini peserta didik diharapkan mengenal tiga keutamaan hidup Kristiani terutama iman dan dapat mewujudkannya dalam hidup sehari-hari. Dalam perayaan Ekaristi kita setiap kali mengucapkan syahadat atau yang disebut doa Aku Percaya. Aku percaya akan Allah, Bapa yang Mahakuasa. Pencipta langit dan bumi....” penggalan doa ini mengungkapkan kepercayaan kita kepada Allah sebagai pencipta langit dan bumi. Percaya bahwa Yesus Kristus adalah Putra Allah, yang dikandung oleh Roh Kudus dan dilahirkan oleh perawan Maria, yang menderita sengsara, wafat dan bangkit dari antara orang mati.... Untuk itu dalam setiap langkah hidup, kita harus selalu menyerahkan diri kepada TuhanYesus.